"Byan" panggil Anna.
Byan yang tengah berdiri menghadap danau sontak menoleh.
"Lo belum kasih tau aku dare yang tadi malam."
"Ohh iya." Gumamnya.
"Kalau gue kasih tau, emang Lo mau terima?"
Gadis itu menjentikkan jarinya. "Pasti,"
"Kalau gue minta Lo jauhin Rhy, Lo mau?" Tanyanya.
Anna yang semula tersenyum, memudarkan senyumannya. "Kalo itu yang kamu minta, sorry aku nggak bisa. "
"Lo udah janji sama gue,"
"Aku nggak bilang janji."
Byan menghela nafas, "yaudah, gue kasih waktu satu bulan buat Lo, kalau dalam satu bulan Rhy belum cinta sama Lo, Lo harus jauhin dia. LO HARUS LUPAIN DIA."
Anna menatap Byan lekat. "Tapi."
"Nggak ada tapi-tapian. Ini dare dari gue."
"Oke, aku akan buktiin ke kamu, kalau aku bisa buat Rhy suka sama aku dalam satu bulan."
***
Lima menit telah berlalu semenjak bel istirahat berbunyi, bagi sebagian siswa kantin adalah tujuan mereka saat waktu itu tiba.
Tapi tidak dengan Athena, gadis itu melamun memikirkan tantangan yang diajukan Byan tadi pagi,
'gimana caranya supaya Rhy suka sama gue' pikirnya.
'Apa gue jadi cewe centil dan sexy kayak Celsea?' Anna mengubah mimik wajahnya. Sambil menggeleng geleng ia berkata.
"Nggak-nggak, gue nggak mau kayak Chelsea, Yakali gue kek dia."
'Huhhh'
"Pusing" racaunya mengusap kasar rambutnya.
Saat Anna sedang pusing dengan pikirannya, tanpa disadari Mora dan Ruby mendengar gerutuannya.
Ruby menggebrak meja Anna hingga gadis itu sedikit tersentak.
"Apaan sih Lo!" Ketusnya.
"Kenapa Lo, datang bulan?"
"Nggak,"
"Terus kenapa marah-marah, ada masalah kah?"
Anna menatap Ruby, "gue pusing."
"Anna sakit? Ke UKS, yukkk." Sahut Mora.
"Bukan pusing gegara sakit, Ra." Jawab Anna.
"Tadi pagi, Byan kasih tau gue dare yang tadi malam," Cetus Anna.
"Ya terus, dia kasih dare apa?"
"Byan bilang, dia kasih gue waktu satu bulan buat Rhy suka sama gue."
"Tapi kalau dalam satu bulan gue gagal, gue harus ninggalin dia dan nggak boleh ketemu sama dia lagi."
"Ishhh, kenapa dia nggak suruh Lo tinggalin Rhy aja! Gedek tau nggak gue. Dua tahun Na! Lo ngejar dia dua tahun!" Sentak Ruby emosi.
"Dan, apa selama dua tahun Rhy suka sama Lo?" Tanya Ruby.
"ENGGAK!"
"Ruby tenang, jangan marah-marah." Tegur Mora seraya mengusap bahu Gadis itu
"Ruby" panggil Anna lirih.
"Lo bisa bantuin aku kan?"
"Nggak!" Tolaknya.
"Please, just one month"
"and after that one month, I will stay away from him."
"Please" mohon Anna dengan menytukan kedua tangannya.
"Oke, just one month. Gak lebih."
"Iya, Mora juga mau bantuin Anna."
"Makasih guyss" Anna segera memeluk kedua sahabatnya dengan gembira.
TBC...
Maaf yaa, part kali ini part-nya emang sedikit. Karena ceritanya utamanya akan dimulai di episode selanjutnya.
jangan lupa untuk VOTE dan KOMEN yaa...
Senin, 28 Februari 2022
~Wynter

KAMU SEDANG MEMBACA
A T H E N A | ON GOING
Teen FictionAnna sayang Rhy. Anna peduli sama Rhy. Anna cinta Rhy. Apa yang tidak lebih menyakitkan dari cinta yang tak terbalaskan. Mencintai seseorang yang bahkan tak menyukaiku. Benar kata orang, berjuang sendirian dalam ketidakpastian itu sakit juga lelah. ...