Brukk
Anna membanting pintu kamarnya, berlari menuruni tangga menuju meja makan.
Gadis itu begitu tergesa-gesa. Bagaimana tidak, kini sudah pukul 07.05 WIB. Sedangkan waktu dari rumah ke sekolah 20 menit. Itu artinya Anna akan telat 10 menit.SMAN 03 LENTERA BANGSA, sekolah Anna memang sangat ketat soal waktu, pukul 07.15 WIB, terlalu pagi untuk para pelajar pergi kesekolah. Tapi disitulah point pentingnya, agar para siswa dapat disiplin akan waktu.
"Anna, pelan-pelan aja makan rotinya. Nanti keselek." Tegur Bunda.
"Nggak bisa Bun, Anna sudah telat." Ujar Anna seraya meminum susu dan beranjak dari kursi.
"Bunda Anna barangkat, yaa." Pamit Anna.
"Anna tunggu dulu, nak." cetus Bunda.
Minum obatnya dulu." Bunda menyodorkan beberapa tablet obat berbagai bentuk dan warna.
Sambil memakai sepatunya diteras rumah, Anna menatap sang Bunda. "Bun, nanti siang aja minum obat itu."
"Harus sekarang. Bunda nggak mau kalau kamu sakit lagi." Tekan Bunda.
Dengan terpaksa gadis itu mengambil obat yang diberikan oleh Bunda dan meminumnya.
Anna mengambil tasnya yang berada di kursi, mengulurkan tangan pada Bunda untuk disalimi. "Anna berangkat Bun."
Bunda mengelus lembut rambutku. "Hati-hati ya, sayang."
Anna mengangguk, dan berlari keluar rumah menuju halte Bus, didepan komplek perumahan.
"Huhh, capek." Anna mengusap keringat di dahinya. Kemudian gadis itu berjalan pelan menuju kursi yang disediakan di halte.
Sekitar tujuh menit sudah Anna menunggu bus itu, dengan terpaksa gadis itu berjalan kaki menuju sekolah.
Baru tiga langkah Anna berjalan, sebuah motor sport melintas dari belakang dan berhenti menghadang jalan Anna.
Anna menghentikan jalannya. "Permisi kak, ini tempat pejalan kaki, jangan parkir sembarangan. "Seseorang yang menaiki motor sport tersebut melepaskan helmnya.
'Rhy'
Dia Rhy.
Anna berjalan mendekati Rhy.
"Rhy-"
"Naik" terdengar singkat, padat dan tidak jelas.
"Hah?"
"Gue bilang naik, kalo nggak mau yaudah." Rhy, memasang kembali helmnya dan menyalakan motornya, bersiap meninggalkan Anna sendiri dijalanan.
Sontak Anna menyentuh tangan Rhy agar pria itu tidak pergi. "Eh, Rhy tunggu. Gue ikut."
Rhy menatap Anna datar. "Cepat naik."
Anna mengangguk seraya tersenyum senang. Gadis itu segera menaiki motor. lalu mereka pergi meninggalkan halte.
Tanpa mereka berdua sadari, terdapat tiga orang yang bersembunyi dibalik semak-semak dibelakang halte bus.
'Misi pertama berhasil'
***
Sesampainya mereka di sekolah, benar saja. Pintu pagar sudah ditutup. Jam pun sudah menunjukan pukul 07.58.
Kini Rhy dan Anna berada didepan tiang bendera, dengan tangan menghormati Bendera merah putih.
Mereka berdua dihukum berjemur sambil menghormat di depan tiang bendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
A T H E N A | ON GOING
Teen FictionAnna sayang Rhy. Anna peduli sama Rhy. Anna cinta Rhy. Apa yang tidak lebih menyakitkan dari cinta yang tak terbalaskan. Mencintai seseorang yang bahkan tak menyukaiku. Benar kata orang, berjuang sendirian dalam ketidakpastian itu sakit juga lelah. ...