Ketos Tengil

22 9 2
                                    

Sorry gais baru up hehe

•Happy Reading•




_______________________________________________________

♡♡♡

Glen pov

"Gara-gara lu si kak, sakit ni." ucap cewe yang bernama Ayyara itu.

Gw natap matanya, indah sekali. Gw angkat tangan gw ke kepalanya tanpa mengalihkan pandangan, lalu gw elus perlahan. Pandangan gw gabisa beralih, gw cuma pengen ngeliatin dia terus. Gatau kenapa, gw ngerasa dia beda.

"Apasi lu, ga usa pegang-pegang. Lagian ngapain si bilang kalo gw pacar lu, sembarangan!" ucapnya kesal sambil nyingkirin tangan gw di kepalanya.

Gw tersenyum, "Lu itu harus nya seneng kalo gw anggep pacar."

"Idih ogah." ucapnya sambil nginjak kaki kanan gw lalu berlari kencang.

"Woy lu jadi cewe ga ada lembut-lembutnya banget anjir," teriak gw meringis kesakitan.

♡♡♡

Yara berlari menuju kelasnya, ia bergidik ngeri jika membayangkan menjadi pacar ketos tengil itu. Siapa yang mau dengan cowo itu? ya ya ya, semua cewe pasti mau kecuali Yara.

Kini Yara tengah berada di kelasnya, dengan nafas yang masi terengah-engah.

"WOY RA, LU ABIS KEMANA SAMA KAK GLEN? GILASI LU HEBAT BANGET BISA DI PEGANG TANGAN NYA SAMA DIA." cerocos Gina.

"Tau ih ra, lu kenapa bisa di cariin kak Glen?" Vira pun ikut-ikutan.

"Heh, gw mau di hukum bukan mo di ajak jalan bego. Ga ada hebat-hebat nya sama sekali," jawab Yara kesal. Pikir saja, di pegang tangan hebat? wtf. Pemikiran macam apa itu, ia malah geli.

"Hahaha lucu lu ra, pasti karna telat ya?" tanya Liora.

"Iya, karna gw manjat gerbang belakang." jawab Yara.

"Harusnya tadi gw ikut lu si ra, biar bisa di hukum sama kak Glen yang ganteng itu." ucap Gina tersenyum-senyum.

"Dih najis, ga ada ganteng-ganteng nya." jawab Yara dengan muka seakan akan ingin muntah.

"Awas bilang najis tar lu suka ra." ucap Vira cekikikan. Dia tau Yara memang tidak mudah suka cowo, ah bukan tidak mudah lagi, tapi tidak pernah.

"Ga akan." jawab Yara mendengus kesal karna di ledeki sahabat nya itu.

♡♡♡

Bel pun berbunyi, semua siswa keluar dari kelas mereka pergi menuju kantin. Sama hal nya dengan keempat sahabat itu, mereka merapikan alat tulis lalu segera pergi ke kantin.

"Lu kenapa ra? kaya gugup gitu." tanya Liora.

"Gw takut ketemu ketos tengil itu, bisa-bisa abis gw sama dia." jawab Yara.

"Hahaha salah lu si, suru siapa kabur." Gina tertawa meledek.

"Bacot lo." ucap Yara kesal

"Eh eh liat deh itu kak Glen sama temen-temennya, hayolo ra dia pasti mau nyamperin lu." ucap Vira yang melihat Glen dan kedua temannya berjalan menuju Yara.

"OMG KAK MALVIN GANTENG BANGETT!!" teriak Gina heboh. Semua pasang mata langsung beralih ke mereka bertiga, sudah biasa mereka menjadi pusat perhatian.

Glen kini berada di hadapan Yara, menatap gadis itu dengan tajam. Berbeda dengan Yara, ia sangat takut menatap mata hitam pekat milik Glen itu. "Ikut gw!" ucap Glen tegas.

"Kemana? gamau," tanya Yara.

"Ikut gw cepet!" perintah Glen sembari menarik tangan Yara.

"Kak jangan di paksa dong Yara nya." ucap Vira ikut-ikutan. Tetapi Glen masi saja menarik tangan Yara, ia memberontak tidak mau, sehingga terjadilah tarik-tarikan di antara keduanya.

"Gamauuu!!" Yara terus menolak tarikan dari Glen, Glen yang terus memaksa akhirnya pun melepaskan tangan nya secara tiba-tiba. Kini tubuh Yara tidak seimbang dan akan terjatuh, tapi seorang lelaki dengan sigap menahan tubuh Yara. Kedua mata coklat itu bertemu, mereka saling menatap satu sama lain.

Ini kan cowo yang tadi nabrak gw-batinnya.

"Ehem." ucap Glen menghilangkan keheningan. Refleks keduanya kaget dan menjauh.

Ketiga sahabat Yara specchless, hanya menyimak interaksi mereka.

Lelaki yang tadi menahan tubuh Yara langsung pergi, di susul dengan Glen dan teman nya Malvin.

"GILAA LO RA, BISA BISANYA LO DI TOLONGIN SAMA KAKAK KELAS KUTUB ITU!!" teriak Gina heboh sembari menggoyang-goyangkan bahu Yara.

"Sumpah si, ko lu bisa si ra? katanya dia tu gapeduli sama cewe di sekitarnya loh, tapi kok tadi ke lu bisa nolongin gitu?" tanya Liora ikut penasaran.

"Why? gw gapeduli," jawabnya ketus lalu berjalan menuju kantin yang di susul oleh ketiga sahabatnya.

♡♡♡

Mereka berempat kini sudah berada di kantin. Suasana kantin begitu ramai, mereka memilih duduk di bangku pojok lalu memesan sesuatu.

"Eh ra liat deh, kakak-kakak itu kayanya liatin lu terus." ucap Vira memulai pembicaraan.

"Yang mana dah?" tanya Yara.

"Ituuuu." tunjuk Vira kepada ketiga wanita yang sedang meminum juice alpuket.

mampus.

Yara ingat sekali wajah salah satu dari mereka. Ya, dia adalah Stella. Wanita yang mengejar-ngejar Glen, sang ketua osis tengil.

kayanya abis ini idup gw gabakal tenang deh -batinnya.

_______________________________________________________

Gimana? lanjut ga ni?

Jangan lupa vote ya!!

see you gais♡









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang