Keesokan harinya aku dan Rangga pergi ke rumah Kak Azmi untuk memastikan keadaan kondisi kesehatannya. Sesampainya di rumah Kak Azmi aku langsung meminta izin masuk kepada penjaga rumah Kak Azmi, karena aku sering main ke rumahnya bersama Kak Azmi sehingga security penjaga rumah sudah tidak asing lagi denganku, jadi aku langsung dipersilahkannya masuk, kemudian di dalam aku mengetuk pintu rumah Kak Azmi, "Assalamualaikum, permisi!" Ucapku memberikan salam sembari mengetuk pintu, "waalaikumsalam, eh ada Rere. Ada apa Re?" ketika itu Om Hermawan yang membukakan pintu, dia adalah ayah Kak Azmi. Dan ya, juga ayahku. Aku sering bertemu dengannya, karena kak Azmi sering mengajakku ke ke sini.
Pertama kali bertemu memang aku sangat gemetar dan takut, tapi aku beranikan diri karena aku pikir aku harus melakukannya, aku harus tetap menyembunyikan statusku demi untuk tetap bersama Kak Azmi. Sehingga aku tetap berpura-pura sebagai orang lain di depan ayahku sendiri. "Maaf om, apakah Kak Azmi ada di rumah" tanyaku kepada ayah Kak Azmi. "Loh emangnya kamu nggak tahu, kemarin sore Azmi dibawa ke rumah sakit, dan sekarang masih dirawat. Om kira Azmi memberitahu kamu" ucap Om Hermawan kepadaku,"Aku tidak tahu om, kak Azmi sama sekali tidak memberi tahu aku" ucapku kepada ayah Kak Azmi. "Loh kenapa ya? Biasanya jika ada apa-apa dia selalu menyebut nama kamu Re, tapi kenapa ketika kondisi dia sedang tidak baik-baik saja dia tidak memberitahumu. Atau mungkin Azmi tidak mau membuat kamu khawatir Re. Om sangat tahu kalau Azmi sangat menyayangimu. Mungkin Dia tidak mau membuat kamu bersedih karena kondisinya" jelas Om Hermawan kepadaku. "Tapi tidak seharusnya Kak Azmi seperti itu om, seharusnya dia tetap memberi tahu aku. Sekarang dia dirawat di mana Om? Aku ingin melihatnya" pintaku kepada Om Hermawan. "Azmi dirawat di rumah sakit Santo, Om baru saja mau berangkat ke sana untuk menjenguknya." Ucap Om Hermawan. "Aku dan temanku boleh ikut om untuk menjenguk Kak Azmi juga" pintaku kepada Om Hermawan. "Baiklah, mari kita berangkat bersama" ucap om Hermawan kepadaku dan kemudian menyiapkan mobilnya.
Sesampainya di rumah sakit Santo aku, Rangga dan juga Om Hermawan langsung menuju ke ruang Kak Azmi dirawat. Tapi di perjalanan menuju ruang Kak Azmi aku bertemu dengan mama yang sedang membawa nenek untuk berobat, karena memang setiap bulan nenek rutin check up ke rumah sakit dan sekarang giliran diantar oleh Mama. Alangkah terkejutnya aku ketika berpapasan dengan mama, sedangkan aku sedang berjalan dengan om Hermawan. Kemudian setelah Om Hermawan melihat mama sontak Om Hermawan memanggil mama, "apakah itu Reni, Ren... Reni!" Om Hermawan memanggil mama. Ketika itu Mama menengok ke arah kami, dan kulihat wajahnya sangat kaget melihat aku dan Om Hermawan ada di rumah sakit itu. Kemudian mama mendekat berjalan ke arah kami, "Ren, ini aku Hermawan, apa kamu sudah tidak mengenali aku" ucap Om Hermawan kepada mamaku, "maaf saya tidak ada urusan dengan kamu, saya hanya mau berbicara dengan anak ini" ucap Mama kepada Om Hermawan sambil menunjuk ke arahku, "Rere, sedang apa kamu di sini? Dan kenapa kamu bersama dia. Bukankah sejak lama Mama sudah melarang kamu dekat dengan Azmi. Apakah kamu tidak mendengarkan semua kata Mama. Apakah selama ini kamu membohongi mama. Apakah selama ini kamu masih berhubungan dengan dia. Jawab Re, Jawab! Kamu tahu kan, semua yang kamu lakukan itu salah. Semua yang kamu perbuat itu dosa Re!" Mama marah kepadaku, Ia memarahiku pada saat itu juga sambil menangis di depan semuanya, mungkin Mama sangat tidak kuasa menahan amarahnya. Aku tahu perasaan mama, jelas Mama pasti marah kepadaku. Selama beberapa tahun ini aku telah membohonginya. Dari sejak kak Azmi lulus SMA Mama melarangku untuk mendekati Kak Azmi, tapi sampai kini ketika kami sudah di jenjang kuliah aku masih tetap mempertahankan hubungan dengan Kak Azmi. "Maafkan aku ma, aku tidak kuasa melawan diriku sendiri. Aku terlanjur cinta pada Kak Azmi, dalam, sangat dalam. Hingga aku tak kuasa untuk mengakhiri hubunganku dengan Kak Azmi sampai membohongi Mama selama ini." Ucapku di dalam hati. "Ma, maafkan Rere ma, maafkan atas apa yang telah Rere perbuat selama ini, Rere sayang pada Kak Azmi, Rere tidak kuasa harus meninggalkan dia ma." Ucapku pada mama sambil menangis. "Tapi tidak seharusnya kamu melakukan itu Re, cinta kalian tidak mungkin bisa disatukan" ucap Mama padaku. Keadaan disana sangat kacau ketika itu, semuanya merasakan kaget. Semuanya terkejut atas kebenaran yang telah terbongkar. Nenek, Rangga semuanya terkejut dan kaget, terlebih lagi ayahku. Om Hermawan.
![](https://img.wattpad.com/cover/300047279-288-k517399.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TATAP YANG KAU TITIP
Teen FictionIkuti perjalanan hidup Rere yang penuh dengan kisah luar biasa yang akan membuat emosi kamu campur aduk. Mari saling menghargai, follow sebelum baca! ☺️