MENYINGKAP MASA LALU MAMA

4 1 0
                                    

Semalaman aku menangis dengan hebatnya, karena rasa kecewa yang sampai detik ini masih tak bisa ku terima. Kemudian aku terbangun oleh suara adzan subuh yang melantun di masjid, aku mencoba untuk membuka mataku dan kuingat kembali kejadian kemarin. Aku benar-benar masih belum bisa menerimanya. Aku mencoba membangkitkan diriku dan pergi ke kamar mandi mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat subuh, seusai salat subuh aku kembali menangis. Aku bertanya kepada Yang Maha Kuasa kenapa ini harus terjadi padaku. Jiwaku benar-benar terpukul, mentalku benar-benar jatuh. Aku tak kuasa menerima semua ini, Kak Azmi, selama ini ternyata kau adalah kakakku sendiri. Aku menangis pada hamparan sajadah salat subuh ku sampai aku kembali tertidur, hingga terbangun ketika sinar matahari menerobos masuk dari salah satu celah jendela kamarku.

Aku mencoba menemui mama, Aku berjalan menuju kamar nya. Kulihat pintu kamar mama terbuka, ternyata mama ada di dalam, dia sedang terduduk dengan tatapan yang kosong ke arah luar. Entah apa yang sedang Mama pikirkan sekarang. Aku mencoba meminta izin untuk masuk.
"ma, boleh aku masuk?" Tapi Mama tak menjawab perkataanku, Ia terlihat begitu larut dalam lamunannya. Aku mencoba kembali meminta izin untuk masuk hingga tiga kali aku melakukannya Mama tak kunjung menjawab perkataanku. Kemudian aku mencoba masuk mendekati mama.

Aku masuk kamar mama dan memegang pundaknya dari belakang, "ma, apakah mama baik-baik saja?" Tanyaku pada mama. Mama menengok ke arahku, kulihat matanya merah dan berkaca-kaca. "Maaf aku masuk ke kamar mama, tadi aku sudah meminta izin hingga tiga kali, tapi mama tak kunjung menjawab ucapanku" jelasku pada Mama. Mama hanya diam dan menatap dalam ke arahku, kemudian Mama merangkul dan memelukku.

"Re, maafkan mama, mungkin ini berat bagimu. Mama juga tidak tahu kalau Azmi adalah kakakmu. Jika mama tahu dari awal mungkin mama sudah melarang kamu sejak dulu untuk tidak berpacaran dengan Azmi." Ucap Mamah padaku. Aku sedih melihat Mama seperti itu, aku harus kuat, Aku harus tegar. Setidaknya ketika di depan mama. Aku tak ingin Mama melihatku sangat begitu terpukul. Sekarang aku harus terlihat tegar didepan Mama agar Mama tidak ikut larut dalam kesedihan ku.

Lalu aku mencoba untuk menanyakan semuanya, menanyakan kebenaran dari semua ini. Masa lalu apa yang tidak aku ketahui sampai Aku ditakdirkan harus menjalin kasih dengan kakakku sendiri. "Ma, tolong jelaskan pada Rere, sebenarnya apa yang terjadi? Banyak hal yang tidak Rere ketahui tentang mama, tentang masa lalu mama." Tanyaku pada mama dengan nada yang kubuat tegar untuk menanyakan.

Dengan nada yang sedih Mama menjelaskan semuanya padaku. Mama mengatakan, jauh sebelum Mamah tinggal di kota Bogor, sebelumnya Mamah mempunyai kehidupan di kota Bandung ini, Mama pernah menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Hermawan. Ya, dia adalah ayahku dan juga ayah ka Azmi. Mereka hidup dengan bahagia, ayahku seorang pengusaha yang sukses. Berbagai macam pekerjaan proyeknya telah berhasil dikerjakan. Mama sangat beruntung mendapatkan ayah dan merasa menjadi wanita yang paling bahagia. Namun semua kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Ketika aku masih bayi Mama mengetahui bahwa ayah telah memiliki wanita lain. Ayah telah menghianati mama, ayahku telah mengecewakan mama. Dia telah menikah lagi dengan perempuan lain, namanya Dahlia, dia adalah Ibu Kak Azmi. Meski ayah masih melakukan kewajibannya sebagai seorang suami, tapi bukan itu yang Mama inginkan, meski semua kebutuhan hidupnya tercukupi, tapi batin Mama sangat tersakiti. Mama hanya menginginkan cinta ayah untuk dirinya seorang, bukan untuk diduakan dengan orang lain. Mama sudah tak kuasa dengan semua yang telah dilakukan oleh ayah. Kemudian dengan berbagai macam bukti yang mama punya mama melabrak istri kedua ayah, Mama mencoba mendatangi tempat tinggal istri kedua ayah, ketika itu ayah telah memberikan rumah dan berbagai fasilitas hidup kepada istri keduanya layaknya apa yang diberikan ayah kepada Mama.

Ketika itu ayah meminta izin kepada Mama untuk berangkat kerja di luar kota, ayah berkata bahwa beberapa hari ini tidak akan pulang ke rumah untuk keperluan urusan pekerjaan. Tapi sebenarnya Mama sudah mengetahui bahwa jika ayah beralasan kerja di luar kota berhari-hari, itu adalah alasan yang digunakannya untuk pulang ke rumah istrinya yang kedua. Ketika ayah berangkat kerja Mama mengikutinya dari belakang untuk menelusuri dimana tempat tinggal istri keduanya. Ternyata semua benar, dugaan Mama sangat tepat, ayah pulang ke rumah istri keduanya. Setelah ia memasuki rumah itu Mama mengikutinya dari belakang dengan menggendongku yang masih bayi.

Ketika masuk rumah itu Mama benar-benar marah dan sangat kecewa, dengan mata kepalanya sendiri Mama melihat ayah mencium istri keduanya, kemudian disitu terjadilah pertengkaran yang hebat antara mamah dan ayah. Mama memarahi ayah habis-habisan, Mama sangat tidak kuasa untuk menahan emosi, terlebih ketika Mama melihat seorang anak laki-laki berusia sekitar 1 tahun. Mama semakin marah dan menjadi-jadi. Ternyata ia telah dikhianati sejak lama. Mereka sudah mempunyai 1 orang anak.

Setelah pertengkaran yang hebat itu, Mama pulang dan berniat untuk meninggalkan ayah. Mama tak pernah mau lagi menemui ayah. Hingga Mama meminta izin kepada keluarganya untuk mengasingkan diri jauh dari kota Bandung untuk menemukan ketenangan dan ketentraman.

Kini aku tahu alasan Mama tidak pernah menceritakan tentang ayah kepadaku, dan kini aku tahu alasan Mama memilih untuk jauh dari keluarganya, ia mencari ketenangan. Mama membawaku ke kota Bogor. Ia mengasingkan diri dari keluarga dan dari setiap apa yang berhubungan dengan ayah. Ternyata selama ini Mama dihantui oleh bayang-bayang kesakitan yang begitu mendalam, aku ikut merasakan sedih atas semua yang diceritakan oleh Mama. Dan seakan aku ikut merasakan sakit dengan apa yang pernah dilakukan ayah kepada Mama. Karena semua penghianatan ayah, mama mengalami banyak sekali penderitaan, ia harus menghidupi aku seorang diri, Ia mati-matian bekerja banting tulang untuk aku dan untuk semua keperluanku selama di kota Bogor. "Ma, andai dari awal aku tahu semua tentang mama, semua tentang masa lalu mama mungkin aku akan berusaha menjadi anak yang lebih baik. Selama ini kadang aku sangat menjengkelkan untuk Mama, kerap kali aku selalu menyalahkan Mama dari setiap masalah yang aku dapat. Namun dengan sabar mama menyayangiku dan mengurusku.”

Kini rahasia masa lalu Mama telah tersingkap. Semua keadaan ini semakin membuat aku merasa kacau. Hatiku kalut keadaan jiwaku sangat berada pada posisi paling rendah. Aku bingung bagaimana caraku mengutarakan semua ini kepada Kak Azmi. Sedangkan di sisi lain hatiku masih terikat dengan sebuah perasaan cinta yang dalam kepadanya. Aku benar-benar sangat bingung, aku harus meninggalkan orang yang yang aku cintai. Kak Azmi kini Aku telah tahu bahwa kau adalah anak dari ayahku, dari istri keduanya. Harusnya aku marah mengetahui semua ini karena kau adalah anak dari seorang wanita yang telah mengambil ayah dari mamaku. Tapi anehnya perasaanku masih kuat, rasa sayangku masih begitu hebat kepadanya. Aku benar-benar berada dalam posisi yang membingungkan. Tuhan, sebenarnya apa maksud dari semua ini. Kenapa aku harus mengalami hal semacam ini Tuhan. Aku benar-benar tidak kuasa menerimanya. Bagaimana caraku menjalani semuanya. Tuhan bantu aku.

TATAP YANG KAU TITIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang