Chapter 3

331 35 2
                                    

--Happy reading--

🌻🌻🌻

Luna menatap ke luar jendela bus dalam perjalanannya ke tempat kerja. Setiap kali ia mendengar ponselnya berdering atau bergetar, jantung Luna seakan melompat ke mulutnya tapi tiba-tiba jatuh lagi ketika menyadari bukan Draco yang mengiriminya pesan. Luna tidak tahu mengapa ia mengharapkan pesan dari pemuda itu, yang ia tahu ini membuatnya gila.

"Hari yang indah bukan?" ucap seorang wanita tua dengan rambut tipis. Luna menjauhkan kepalanya dari jendela, berkedip dua kali. "Maaf, apa aku mengganggu pikiranmu?" ucap wanita tua itu lagi.

"Oh tidak," Luna tersenyum lembut, "Ya, ini hari yang indah. Tapi aku cukup khawatir nanti akan hujan."

"Betulkah?" Wanita tua itu mengangkat alis, "Aku belum mendengar kabar itu di berita cuaca."

"Nargles selalu muncul di pagi hari saat akan badai," ucap Luna. Wanita tua itu memandang Luna dengan tatapan aneh dan mengerutkan wajahnya dengan sedikit kebingungan sebelum bergeser menjauh dengan cepat.

Tersenyum pada dirinya sendiri dari tatapan yang baru saja diterimanya, mau tak mau Luna mengingat tatapan pertama yang pernah diberikan Neville ketika pemuda itu pertama kali berbicara dengannya. Neville memandangnya seolah-olah ia adalah orang gila yang suka mengoceh, tapi sekali lagi, semua orang di Hogwarts juga melakukan hal yang sama seperti Neville.

Saat Luna turun dari bus, ia berterima kasih pada sopir bus yang hanya mendengus padanya dan ia mulai berjalan ke tempat kerjanya.

"Pagi, Mrs Longbottom," sapa Linda tersenyum, resepsionis perusahaan tempat Luna bekerja. Linda adalah seorang wanita berusia lima puluh tahun, dengan rambut cokelat pendek dan helai abu-abu di sela-selanya. Linda adalah seorang wanita yang sangat religius yang tidak pernah kekurangan anekdot tentang Yesus jika kau membutuhkan nasihatnya. Di sebelah Linda ada Samantha, gadis cantik berusia awal dua puluhan. Samantha memiliki rambut cokelat tebal panjang dengan mata berwarna almond gelap. Segala sesuatu tentang Samantha menarik; Luna sudah sering mendengar banyak orang di sekitar kantor berbicara satu sama lain tentang bagaimana gadis itu menjadi selingkuhan bos. Luna tidak akan terkejut jika hal itu benar, tapi ia tidak mau jatuh ke dalam circle orang-orang yang menyebarkan gosip itu.

"Pagi juga, Linda," Luna tersenyum sambil berjalan ke ruangannya, yang lebih seperti bilik berpintu. Di kantor, kebanyakan orang akan memajang foto keluarga, teman, atau hewan peliharaan mereka. Tapi Luna, ia hanya memajang foto dirinya dan Ginny dalam balutan jubah sekolah ketika mereka pergi ke Hogsmeade saat Natal. Luna melirik foto itu dan tersenyum kecil pada dirinya sendiri.

"Mrs Longbottom?" cicit seorang remaja muda ber-freckles dan berambut cokelat.

"Ya, James?"

James adalah petugas bagian pengantar; pemuda itu akan mengantarkan surat yang dikirim dari bos untuk diteruskan ke karyawan.

"Surat dari Mr Howard," jawab James, menyerahkan surat kusut pada Luna.

Luna membukanya dengan cepat dan menghela napas berat. "Rupanya desain kartu Natal terakhirku adalah untuk Christmassy?" ucap Luna dengan nada kecewa.

"Aku akan sangat menyukai desain terakhirmu, begitu juga ibuku," James tersenyum, kemudian melangkah pergi, meninggalkan Luna sendiri dengan pikirannya.

Luna melirik James dan tersenyum kecil; ada sesuatu tentang remaja itu yang menghibur Luna bahkan di hari tergelapnya. "Bagaimana aku harus mendesainnya?" Ia mendesis pada dirinya sendiri, "Selamat Natal, bersenang-senanglah? Ugh."

Luna mulai mengerjakan pekerjaannya, sampai tak terasa waktu menunjukkan jam makan siang. Saat Luna menatap ke luar jendela, ia memperhatikan bagaimana rintik hujan perlahan mulai turun. Ia tersenyum pada dirinya sendiri, membayangkan bagaimana reaksi wanita tua di bus tadi tentang cuaca sekarang.

Broken Vows | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang