Chapter 5

291 31 7
                                    

--Happy reading--

🌻🌻🌻

Draco meninggalkan restoran cukup cepat setelah mendengar percakapan antara Luna dan Neville. Ia berpamitan pada Harry dan yang lainnya sebelum berbaur ke jalanan yang dingin dan ramai. Sebuah taksi membunyikan klakson padanya saat ia menyeberang jalan, pikiran Draco bercabang ke mana-mana dan ia tidak bisa fokus. Ia merasa mabuk tapi hanya dengan suara Luna yang terus-menerus diputar ulang di dalam kepalanya. Sorot mata Luna saat Neville bersedia menerima dan menjalani kehidupan dunia sihir lagi, sudah menyuarakan pikiran gadis itu.

🌻🌻🌻

"Ginny, bisakah aku berbicara denganmu secara pribadi?" Luna bertanya dengan sopan, saat Harry dan Ron semakin mabuk. Hermione terlihat sangat tidak senang karena gadis itu sekarang ditinggal sendirian dengan dua orang mabuk, sedangkan Neville sudah pulang lebih dulu karena harus berangkat bekerja pagi-pagi sekali.

"Ada apa?" tanya Ginny, begitu mereka sudah jauh dari meja.

"Kau berbicara dengan Neville, bukan?"

"Apa?"

"Jangan bohong, aku tahu kalau kau bohong," Luna menyipit, menyilangkan tangan di depan dadanya.

"Baik, ya benar. Tapi aku tidak menyebut nama Malfoy, kan? Aku hanya menunjukkan padanya album foto kita semua saat di Hogwarts, dan aku membuatnya menyadari betapa lebih mudahnya hidup dengan sihir dan bagaimana kita semua belajar—"

"Kenapa kau melakukan itu?" Luna menyela.

"Dengan begitu kau tidak akan meninggalkannya, Luna. Kalian berdua cocok satu sama lain," jawab Ginny, ada nada kekecewaan dalam suaranya.

"Tidak, kau hanya tidak menyukai Draco! Setidaknya katakan yang sebenarnya, Ginny."

"Baik! Aku memang tidak menyukainya! Apa itu kejahatan? Aku hanya tidak ingin melihat sahabatku membuat keputusan yang lebih buruk dalam hidupnya hanya karena seorang bajingan telah masuk ke dalam celana dalamnya!"

Luna tersentak mendengar apa yang dikatakan Ginny. Ginny pun juga terlihat sedikit terkejut dengan apa yang baru saja keluar dari mulutnya.

"Ginny, kau sahabatku. Kau pasti memperhatikan bahwa sebulan kemarin aku terlihat lebih bahagia dari yang pernah aku alami, kan?"

"Ya..."

"Dan itu berkat Draco. Dia telah berubah. Menikah dengan Neville adalah keputusan terburuk dalam hidupku karena dia telah memaksaku untuk menyembunyikan siapa jati diriku begitu lama. Terlepas dari kenyataan bahwa dia sekarang menerima sihir lagi, tapi berapa lama itu akan bertahan? Satu bulan? Dua bulan? Kau membuat ini lebih sulit bagiku daripada yang seharusnya. Jika aku mengatur makan siang dengan Draco, hanya kita bertiga, maukah kau datang dan setidaknya mengenalnya?" ucap Luna, seolah memohon pada Ginny untuk mempertimbangkan kembali pendapatnya tentang Draco.

Ginny menatap teman pirangnya sejenak sebelum menjawab, "Oke..." gumamnya pelan. Luna menyunggingkan senyum sebelum memeluk sahabatnya.

🌻🌻🌻

Draco duduk di ruang tamu, menatap api yang menyala perlahan. Ia memutar-mutar tongkatnya di antara jari-jarinya, melihat setiap alur kecil dengan sangat detail.

"Accio gelas," gumam Draco pelan, mendekatkan gelasnya ke dirinya sendiri.

"Master Malfoy?" tanya Dixie, melompat di samping Draco.

"Apa?" ucap Draco kasar, tidak mendongak dari gelasnya.

"Sudah sejak dua jam yang lalu Master Malfoy tiba di rumah. D-Dixie hanya ingin tahu apakah Master Malfoy mau makan malam?"

Broken Vows | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang