21. (End)

903 69 42
                                    

Aeris menatap undangan pernikahan yang ada di tangannya dengan nanar. Di udangan tersebut tertulis jelas nama calon mempelai pengantin. Chanyeol dan Arletta.

Awalnya Arletta menolak menikah dengan Chanyeol karena masih sakit hati akibat ucapan Chanyeol beberapa hari yang lalu. Namun, Aeris terus memaksa gadis itu agar mau menikah dengan Chanyeol demi mewujudkan permintaan terakhir sang ayah.

Arletta pun akhirnya luluh. Lagi pula dia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri kalau masih menyimpan perasaan pada Chanyeol.

Seharusnya Aeris merasa bahagia karena Chanyeol dan Arletta akhirnya menikah. Namun, entah kenapa hatinya terasa amat sangat sesak sekarang.

Apa dia masih belum rela Chanyeol menikah dengan Arletta?

Kristal bening itu jatuh begitu saja membasahi pipi Aeris. Di sudut hatinya yang terdalam wanita itu sebenarnya tidak rela Chanyeol menikah dengan Arletta.

Seharusnya namanya dan Chanyeol yang tertulis di undangan berwarna merah muda tersebut.

Seharusnya dia yang menjadi pasangan pengantin Chanyeol.

Seharusnya dia ....

Stop!

Aeris tidak mau berandai-andai lagi karena memang ini yang dia inginkan. Memenuhi permintaan terakhir Woobin.

"Aeris ...."

Aeris cepat-cepat menghapus air matanya, lantas menatap lelaki berkemeja biru yang duduk di sampingnya. "Ya?"

"Kamu baik-baik saja?" Dean merutuki dirinya sendiri setelah melayangkan pertanyaan tersebut pada Aeris. Untuk apa dia bertanya karena Aeris jelas-jelas terlihat sedang tidak baik-baik saja.

"Ya, I'm fine," jawab Aeris sambil tersenyum. Namun, kesedihan terpancar jelas dari kedua sorot matanya.

"Kamu serius ingin pergi?" Dean menatap kedua mata Aeris dengan lekat, berusahan mencari kesungguhan di sana.

"Iya," jawab Aeris tanpa ragu sambil menatap tiket pesawat yang ada di tangannya.

Aeris ingin pergi ke Korea Selatan dan menjadi relawan di House Peace. Dia ingin membangun kehidupannya yang baru di sana tanpa bayang-bayang Chanyeol atau pun Channie.

"Pikirkan baik-baik keputusanmu. Aku akan mengacaukan pernikahan Chanyeol dan Arletta kalau kamu berubah pikiran." Dean terus meminta Aeris agar memikirkan kembali keputusannya karena dia tahu jika wanita itu berat meninggalkan Chanyeol dan Channie.

Aeris malah tersenyum kecut mendengar ucapan Dean barusan. Percuma saja dia mengubah keputusannya karena pernikahan Chanyeol dan Arletta tinggal beberapa menit lagi.

"Gimana kalau kita nikah aja?"

Aeris refleks memukul kepala Dean. "Jangan bercanda!"

Dean malah terkekeh meskipun kepalanya terasa sakit. "Aku serius, Aeris. Kamu tahu sendiri kan, kalau aku itu—"

"Iya, aku tahu." Aeris memotong ucapan Dean karena dia sudah tahu kalau sahabat baik Baekhyun tersebut menyimpan perasaan pada dirinya.

"Dari pada kamu pergi ke Korea Selatan mending kita nikah aja."

"Dean!" Aeris sontak melotot.

Dean malah terkekeh melihatnya. Lagi pula dia tidak akan bisa menggeser nama Chanyeol dari hati Aeris sekeras apa pun dia berusaha.

'Selamat siang, para penumpang penerbangan nomor 56 tujuan Korea Selatan mohon melakukan boarding dari gerbang C2, dan mohon persiapkan pas naik Anda dan pastikan membawa semua barang bawaan Anda. Terima kasih'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang