6.

2.2K 205 100
                                    

Dean benci ketika klub bola favoritnya kalah dalam pertandingan. Dia juga benci jika hari turun hujan, aroma tanah basah, serta kenangan yang dibawanya. Dean juga benci menunggu dan ditinggalkan. Namun, lelaki tampan berumur dua puluh empat tahun itu paling benci saat mendengar Baekhyun menceritakan Aeris.

"Aku pikir bidadari hanya ada dalam cerita dongeng, tapi hari ini aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, Dean. Bidadari itu ada di dunia nyata. Dia, Aeris."

"Aku jatuh cinta pada Aeris sejak pandangan pertama."

"Kau tahu, Dean? Aeris rela menjadi istri kedua Chanyeol agar mendapat uang untuk biaya pengobatan adiknya. Apa gadis itu sudah gila? Kenapa Aeris tidak meminta bantuanku?"

Dean berdecak karena ucapan Baekhyun kembali melintas di ingatan. Aeris memang gila, tapi Baekhyun lebih gila karena mencintai wanita seperti Aeris.

Di dunia ini masih banyak wanita baik, bahkan lebih cantik dari Aeris. Namun, kenapa sahabatnya itu malah menjatuhkan hati pada wanita iblis bertopeng malaikat seperti Aeris?

"Aeris tidak ingat Chanyeol sama sekali. Aku tidak tahu harus bersedih atau bahagia mendengar berita ini. Namun, apa salah jika aku bahagia, Dean?"

Rasanya Dean ingin sekali mengumpat mendengar Baekhyun menyebut nama wanita itu setiap kali mereka bertemu. Aeris, Aeris, dan Aeris. Tidak ada topik lain yang Baekhyun bicarakan selain wanita itu. Entah apa yang Aeris lakukan hingga membuat Baekhyun begitu tergila-gila.

Mungkin di mata Baekhyun Aeris wanita yang begitu sempurna. Baik, cantik, juga perhatian. Namun, tidak di mata Dean. Aeris hanyalah wanita jalang, murahan, yang tega menjual harga diri dan anak kandungnya demi uang. Dean tidak rela sahabat baiknya mencintai wanita seperti Aeris. Baekhyun pantas mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari mantan istri kedua Chanyeol itu.

"Aku sangat mencintai Aeris dan aku ingin menikahinya."

Ucapan Baekhyun di sore mendung kala itu bagai sambaran petir di tubuh Dean. Baekhyun ternyata benar-benar serius dengan perasaannya. Dean pikir perasaan Baekhyun pada Aeris akan menghilang seiring berjalannya waktu. Namun, dugaan Dean salah. Baekhyun bahkan ingin menikahi Aeris.

Apa yang harus Dean lakukan? Sanggupkah dia melarang ketika melihat Baekhyun bahagia? Tidak! Dean tidak sejahat itu.

"Aku tahu Aeris masih mencintai Chanyeol dan terpaksa menikah denganku. Tapi kali ini aku ingin egois, Dean."

Baekhyun tidak egois. Dia hanya ingin bahagia di sisa akhir hidupnya. Namun, Dean tetap merasa tidak rela jika sahabat baiknya itu menikahi Aeris. Sekarang, Baekhyun telah tiada. Dean kehilangan sosok kakak, sahabat, juga teman berbagi cerita. Seharusnya, Baekhyun bisa merasa bahagia lebih lama andai saja Aeris mau menerima cinta lelaki itu sejak dulu. Namun, Aeris malah mencintai lelaki lain dan membuat Baekhyun harus bersabar dan menunggu lama.

Setitik air mata jatuh dari kedua sudut mata Dean setiap kali mengingat Baekhyun. Sahabat baiknya begitu tulus mencintai Aeris hingga akhir hayatnya. Namun, wanita itu malah begitu cepat melupakan sahabatnya. Bahkan Aeris akan menikah lagi dengan Chanyeol.

Dean tidak terima. Aeris harus hidup menderita untuk membalas sakit yang Baekhyun rasakan.

Saat ini hujan turun deras mengguyur kota metropolitan. Jalanan becek dan udara dingin membuat orang lebih memilih berdiam diri di rumah sambil menikmati teh hangat. Termasuk Dean. Lelaki itu sedang menyeduh teh untuk teman bermain game malam ini.

CHANGE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang