<Happy reading (≧▽≦)>
Jangan jadi sider ya!
___________Tak berselang lama setelah kepergian Tika, mei pun datang dengan wajah cemasnya. Menghampiri mereka berdua.
Aurbee dan Moa berdiri ketika mei berada di hadapan mereka. Mei, memegang kedua bahu aurbee sembari bertanya. "Ada apa sebenarnya sayang? Kenapa aghata bisa ada di rumah sakit? Bukannya kalian tadi cuman pergi ke Alfamart?"
"Jadi, ma. Kami memang ke Alfamart tapi pas jalan pulangnya, ada mobil yang mau nabrak aku tapi aghata nyelamatin aku dan dia yang ketabrak, aghata masih ada di ruangannya sama dokter"
Mama mei mengangguk. "Kamu gapapa kan? Ada yang terluka gak? Siapa sih orang yang mau nabrak kamu"
Baru saja aurbee ingin menjawab tapi dia urungkan ketika dokter sudah keluar, mereka bertiga menghampiri dokter itu.
"Dok, keadaan aghata bagaimana?"tanya Moa.
"Pasien sudah baik baik saja, dia sekarang lagi beristirahat. Apa kalian keluarga dari pasien?"
"Saya teman orang tuanya dok"jawab mama mei.
Dokter itu tersenyum. "Ibuk, bisa ikut saya sebentar? Saya ingin bicara"
Mama mei mengangguk. Lalu, mereka berdua berjalan ke ruangan dokter.
"Kira kira mereka mau membicarakan apa ya?"tanya Moa.
Aurbee mengedikan bahu. "Gak tau, mungkin aja tentang aghata"
"Syukur aja aghata gak kenapa kenapa"
__________"Sumpah sih, Gilak kaki gue sakit banget rasanya. Mana gak bisa digerakin lagi, wah pokoknya gue gak bakalan sekolah deh selama tiga hari huh!"ucap aghata pada aurbee.
"Iya, iya. Karena gue juga di skors selama tiga hari, bisa deh gue jagain lo"
Aghata menggeleng. "Gausah deh"
"HARUS! Karna lo udah nyelamatin hidup gue, sekarang lo itu tanggung jawab gue, okay? Gak ada bantahan"sahut aurbee.
"Yaudah, serah lo sih."
"Emangnya apa kata dokter sih? Gue penasaran sumpah."tanya aurbee.
"Kata dokter, kaki kanan gue tulangnya retak tapi gak parah sih. Seminggu lagi gue juga udah bisa jalan tuh, tapi ya? Moa sama Tika mana? Temen laknat emang mereka sahabatnya sakit malah gak ada!"
Aurbee tersenyum paksa, dia belum memberitahu jika Tika dia dan Moa habis bertengkar.
"Gue, Moa sama Tika tadi bertengkar"
Aghata terkejut. "Hah? L-lo serius?"
Aurbee mengangguk. "Iya, jadi...."mengalir lah kejadian tadi.
"Kenapa Tika jadi gitu ya, gue tau sih dia khawatir gue kenapa kenapa cuman yah. Harusnya dia gak nyalahin lo, gue kan nyelamatin lo karena spontan aja kaki gue lari gitu"
"Loh? Jadi Lo gak niat apa nyelamatin gue gitu?!"
"Yaiyalah, siapa juga yang mau kek gini. Pasti gak ada"
"Cih, nyebelin lo deh"
Wajah aghata berubah sendu, membuat aurbee kebingungan. "Padahal gue lagi sakit, kok gak ada yang jenguk ya? Pacar gue kemana lagi, punya pacar kok gini amat. Hidup gue memang gak ada yang beber hahaha"aghata tertawa hambar.
Aurbee mengusap punggung aghata. "Ini kan udah malam, liat aja besok pasti banyak yang jenguk lo ghat. Jangan sedih sedih lagi ya? Mending lo tidur istirahat dulu, gue juga bakal nginep di sini jagain lo,.oke?"
Aghata mengangguk, aurbee membantu aghata untuk rebahan yang tadi posisinya aghata memang duduk dengan kepala yang menyender.
Gadis itu yang melihat aghata tertidur pun, juga kembali duduk di sofa panjang. Membaringkan tubuhnya, tidak lama matanya juga ikut terpejam.
Keluarga aurbee sudah tau akan kejadian ini, sebenarnya mama mei juga sudah bilang kenapa tidak pembantu saja yang merawat aghata tapi aurbee menolak. Dia melakukan ini sebagai bentuk tanggung jawab.
Inginnya tadi Arga juga ikut menginap, tapi aurbee tak mengizinkan karena takut aghata tidak nyaman. Moa juga harus pulang karena meski orang tuanya tidak ada masih ada pembantu yang mengawasinya tidak boleh pulang malam.
Keesokan harinya, ruang rawat aghata penuh akan inti geng black Tiger, yaitu nathan, Zidan, ronald, Daniel, Febian. Juga antek antek aghata yaitu, Sussy, Dona, Laila, Vivi. Lalu Moa, Tika dan aurbee yang terkena suasana canggung.
"Ngeri ngeri sedap sih, ada yang mau nabrak lo"ucap Febian bergidik.
"He'em, punya dendam kusumat apa tu orang sama lo ya ar?"timpal Daniel.
Aurbee mengangkat bahunya acuh. "Mana tau gue"
"Cepet sembuh deh ghat, biar kita beraksi bareng nih"ujar Dona.
"Sekolah gak lengkap tanpa lo deh"imbuh Sussy.
"Iya! Apalagi kalo gak ada kak aurbee sama kak aghata pasti sekolah gak seru hehe"Laila menyengir.
Aghata tersenyum haru, dia beruntung memilik teman seperti mereka.
"Tapi ya, beda lagi kalo kak Moa yang gak ada di sekolah. Beh seru kalo gak ada dia!"timpal Vivi.
Moa mendelik. "Hih, diam lo bocil bau ingus!"
"Ih enak aja!"
"Berisik, aghata butuh ketenangan gausah berisik."ucap Zidan menatap mereka tajam.
"Makasih juga ya lo mau Dateng ke mari jenguk gue"aghata tersenyum manis pada Zidan yang di balas anggukan singkat.
"Dingin bener"gumam aurbee.
"Eh, oiya ka!"aurbee menatap Tika, kemudian mereka canggung lagi. Lupa kalo lagi marahan.
Moa berdehem singkat. "Tika gue minta maaf udah nampar lo ya?"
"Iya gue maafin,"ucap tika lirih.
"Gue juga minta maaf, sama aurbee udah nyalahin dan bentak lo semalem."lanjut Tika.
"Hm, gue maafin sans aja lo!"
"Makasih"Tika tersenyum hangat.
Kemudian mereka berpelukan, membuat suasana menjadi hangat kembali.
Sore itu, mereka habiskan di ruang rawat aghata. Bercanda, tertawa entah membahas apa tapi rasanya aurbee ingin dunia berhenti. Ingin bahagia seperti ini terus, tanpa ada konflik lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gatau mau di bawa kemana nih cerita:vKalo udah tamat, nanti gue bikin ketika gini di deskripsinya CERITA PERTAMA GUE! GAJE DAN ALURNYA GAK JELAS, TERSERAH MAU BACA ATAU ENGGA:) wkwk saking gajenya dah ini cerita.
Makasih buat yang vote, gak maksa kok kalo gak mau.
See you next part ❤️
Love putri~<
![](https://img.wattpad.com/cover/291216747-288-k737773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurbee' Figuran Novel [Slow Update]
Teen FictionAlicia putri. Gadis yang akrab disapa cia itu, adalah badgirl di sekolahnya, suka membolos,merokok,tawuran,ke club, dan balapan liar. Dan jangan lupa kecintaan kepada cowok ganteng! Meski begitu cia tidak pernah berpacaran. Mengendarai mobilnya den...