<Happy reading (≧▽≦)>
Jangan jadi sider ya!
___________
Seminggu sudah terlewat, aurbee tak merasa sekali pun ada yang aneh di dunia novel ini. Aghata sudah sembuh dan kembali bersekolah normal. Hubungan aghata dan Ronald baik baik saja, malah mereka semakin nempel. Tika, moa, dia dan aghata juga baik baik saja tidak ada yang bermusuhan mereka kembali seperti semula. Dan... Dia juga Nathan emm... Semakin dekat ah bukan Nathan yang menempelinnya, anehnya di antara dia dan Nathan, selalu merasa ada Zidan di tengah tengah mereka. Seperti ini contohnya, Zidan duduk di tengah antara aurbee dan Nathan. Padahal Nathan berencana duduk berdua dengan aurbee sembari menonton anak futsal bermain bola. Niatnya sih mau modus.
Menjengkelkan, menurut Nathan. Sementara aurbee biasa biasa saja.
"Lo gak ada niatan mau pergi apa?"tanya Nathan untuk Zidan.
"Gak"
Nathan menggeram kesal, dia menopang dagu memperhatikan depan dengan menahan kekesalan.
"Bosan"keluh aurbee berdiri.
Zidan juga ikutan berdiri, begitu pun Nathan.
"Mau kemana?"tanya Zidan datar.
"Emm, kelas?"jawab aurbee ragu. "Mungkin"
"Gue ikut"kata Nathan cepat.
Aurbee mendengus, semakin hari nathan semakin nempel saja. Mengalahkan Ronald yang menempel pada aghata.
"Gajadi, kantin aja"
"Ikut!"balas mereka serentak. Aurbee berdecak, nyatanya di tempelin kedua cogan tidak seindah kenyataannya. Merepotkan, sungguh.
Aurbee mengalihkan pandang, saat itu juga dia melihat aghata yang duduk di kursi panjang memperhatikan ke arah mereka. Dia tidak sendiri ada Ronald di sebelahnya, sedang bermain ponsel. Aghata tersentak ketika terciduk oleh aurbee kalo dia melihat....
Nathan?
_________
Aurbee memandang datar sosok di depannya ini. "Mau apa?"
Nathan menyengir lebar, tanpa izin dia menyelonong masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa dengan santainya.
Aurbee mendengus, ikut duduk di sebelah Nathan.
"Lo gak ingat waktu? Ini udah malam mending pulang"
"Gue bawain lo ini"Nathan mengangkat plastik putih yang di bawanya.
"Apa ini?"tanya aurbee mengambil alih plastik itu. "Martabak?"
"Hm, Lo kan suka martabak"jawabnya.
"Oh, mksih"
"Pulang nath"
"Nanti"
"Udah malem ntar lo susah pulangnya"
"Kita satu komplek"ucap Nathan mengingatkan.
Aurbee berdecak dia lupa. "Pulang atau gue bakal jauhin lo?"ancamannya.
"Iya! Iya!"pasrah Nathan.
__________
"Be, Lo gue liat makin pintar aja deh"ucap lala kagum.
Aurbee tersenyum bangga. "oiya dunk"
Lala terkekeh. "Hebat deh lo, tapi sayang...."
"Kenapa?"tanyanya bingung.
"Temenan sama orang kek aghata dkk"bisik Lala.
Mereka berdua berada di perpustakaan, Lala ada murid teladan. Dan kutu buku, salah besar jika kalian mengira dia memakai kacamata seragam kebesaran dan dua rambut di kepang. Nyatanya gadis itu cantik, seragamnya juga pas, dengan make up natural, dan rambut di ikat tinggi. Cantik. Lala juga sedikit.
Licik.
Aurbee sedikit tersinggung, untungnya yang mengatakan itu Lala. Teman belajarnya di perpustakaan, bukan yang lain.
"Gue denger denger lo dekat ya sama Nathan?"tanya Lala sambil membuka halaman buku selanjutnya.
Aurbee bergumam tidak jelas.
"Zidan juga"Lala menatap aurbee dengan senyumannya. "Lo keren, dua cowok bisa lo gaet sekaligus. Apalagi yang satunya tunangan sahabat lo"ucap lala.
Memuji, dan terdapat sindiran halus di dalamnya. Tapi aurbee hanya menanggapinya dengan. "Oh"
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hola beb, berjumpa lagi dengan aku hehe.
Sepertinya sebentar lagi ni novel bakal tamat ya beibs:)
Siapa yang seneng?
Ada yang mau spam? Boleh disini ->
See you next part ❤️
Love putri~<
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurbee' Figuran Novel [Slow Update]
Teen FictionAlicia putri. Gadis yang akrab disapa cia itu, adalah badgirl di sekolahnya, suka membolos,merokok,tawuran,ke club, dan balapan liar. Dan jangan lupa kecintaan kepada cowok ganteng! Meski begitu cia tidak pernah berpacaran. Mengendarai mobilnya den...