36

13.9K 1.3K 134
                                    

<Happy reading (≧▽≦)>

Jangan jadi sider ya!
__________

Aurbee mengetuk ngetuk lantai dengan sepatu bertumit miliknya, ritme nya sedikit kencang, mata gadis itu tak berhenti melirik jam yang tertempel di dinding kamar. Berharap waktu berjalan lebih cepat.

Pernahkan kalian merasa, ingin waktu berjalan dengan cepat tapi malah waktu berjalan sangat lambat. Di saat kalian juga ingin waktu berjalan lambat waktu malah berjalan cepat. Umumnya terjadi karena kita yang terlalu bersenang senang hingga merasa waktu berlalu cepat dan kita yang terlalu bosan atau menunggu terlalu lama sehingga waktu menjadi lebih lama lagi.

Aurbee, gadis itu menghela nafas berjalan untuk melihat penampilannya di cermin besar yang ada di kamar nya. Aurbee berdiri di depan cermin, memutar tubuhnya hingga dres hitam yang digunakan nya ikut bergoyang juga. Menilai penampilan nya yang terlihat sopan dan sedikit anggun.

Dia tidak pernah segugup ini sebelumnya, hari ini adalah hari Minggu. Dan aurbee ingin ke rumah Nathan, jangan salah paham dulu. Bunda Nathan mengundang aurbee untuk datang kerumah karena kangen padanya. Pertama kalinya hari ini akan bertemu dengan bunda nya Nathan, setidaknya saat jiwa nya cia masuk.

Sebenarnya aurbee juga sedang menunggu Nathan menjemput dirinya, sekarang jam 2 sore Nathan bilang akan menjemput nya jam 3 sore. Ya benar, dia terlalu cepat berdandan biasanya gadis lain akan lama, namun berbeda dengan aurbee yang cepat berdandan. Walau begitu dia sopan dan elegan.

"Oy dek, si Nathan udah Dateng tuh"Arga menongolkan kepalanya di balik pintu, sesudah mengatakan itu dia langsung pergi.

Aurbee menghela nafas, memegang erat tas selempang hitam nya lalu turun ke bawah. Disana ia melihat Nathan yang sedang berbicara dengan askar—papanya. Sebelumnya papa tau jika Nathan dan aurbee berpacaran dan sudah putus, tapi tidak memberitahu alasan putusnya mereka.

"Gue udah siap, yuk nath"ajak aurbee.

Nathan menganggukan, lalu tersenyum menatap papa Askar. "Pa, Nathan izin bawa aurbee ya?" Ya! Nathan dan keluarga aurbee sedekat itu hingga menyebut orang tuanya seperti itu. Makanya ketika tau Nathan dan aurbee putus lalu bertunangan dengan gadis lain mereka terkejut, namun tak marah dan tidak ikut campur.

Papa Askar tersenyum. "Iya, hati hati"

Setelah itu mereka berdua pergi dari rumah aurbee, dan masuk ke dalam mobil Nathan.

Di dalam mobil, tidak ada yang berbicara. Aurbee yang sibuk memainkan ponsel dan Nathan yang masih menyetir.

"Gue jadi gak enak sama aghata"Celetuk aurbee.

"Ga enak gimana?"tanya Nathan tanpa menoleh.

"Naik mobil lo, terus duduk di tempat aghata dan pastinya di mobil ini kalian memiliki kenangan tentang ehem ehem hari itu"kata aurbee, di akhiri dengan godaan sedikit.

Nathan terkekeh mendengarnya. "Sebelum aghata lo yang duduk di situ"

"Sebelum gue, bunda yang duduk di sini"

Mereka berdua tertawa bersama, mendengar ucapan absurd yang keluar dari bibir masing masing.

Hanya butuh, 6 menit untuk sampai di rumah Nathan. Karena mereka di kompleks yang sama, hanya berbeda blok nya saja. Kenapa Nathan memakai mobil? Ya gak tau tanya saja sama dia, katanya sih malas jalan padahal satu komplek. Hadeh dasar mantan.

Aurbee' Figuran Novel [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang