04

4.9K 770 66
                                    

Hallo!

Maaf untuk typo

Happy Reading

***

Setelah bersiap seperlunya, [Name] pergi meninggalkan kota. Jika kalian berfikir [Name] akan membalaskan dendam kepada Muzan, jawabannya adalah tidak. Ayolah, jangan menganggap [Name] aneh, dia justru berfikir logis. Dirinya sendirian tidak akan bisa mengalahkan Muzan.

Sejak awal kan tujuannya juga untuk menjadi sekutu Muzan, bukan menjadi musuhnya. Sudah dibilang, jiwa-jiwa [Name] saat baru bereinkarnasi telah kembali. Disaat dia mengatakan tak akan menyesali apapun maka [Name] benar-benar tidak akan menyesali apapun.

Dia akan menganggap kematian semua warga kota adalah takdir. Lagipula dunia yang menjadi tempatnya tinggal sekarang adalah dunia karya tangan manusia. [Name] akan menganggap apapun yang dia lakukan di dunia ini bukanlah suatu dosa.

Hanya saja ada yang aneh, di kota ini tak ada mayat lain selain mayat Miko dan 3 orang lainnya yang berada di toko kue. Yang ada di tiap rumah hanyalah genangan darah. Jasad mereka lenyap, entah menjadi iblis atau memang Muzan memakannya.

"Jika melihat kondisi mayat Miko, sepertinya Muzan sudah pergi sejak 4 atau 6 jam yang lalu. Dia benar-benar menghabisi orang-orang dengan cepat" 

[Name] menghela nafas pelan, dia tak punya penciuman yang tajam dia hanya mempunyai pendengaran yang bagus dan itu tidak berguna sekarang. Terkecuali jika Muzan masih ada di sekitar sana. Namun itu mustahil, Muzan bukanlah iblis yang bisa hidup di bawah sinar matahari.

"Sebentar, jadi aku akan mengejar Muzan?" [Name] terpaku, mengejar Muzan? Apa dia tak salah bicara. Kenapa setelah 2 tahun dia baru merencanakannya?

 "Astaga, sepertinya melihat kematian warga kota aku jadi kehilangan rasa takutku. Aku bahkan melupakan fakta jika Muzan mengincarku untuk dibunuh bukan dijadikan istri" [Name] tertawa, lantas kembali berjalan tanpa arah. Rasanya dia seperti merasakan deja vu saat pertama kali terbangun di dunia ini

 ---

Muzan x Reader

OOC

Disclaimer : Koyoharu Gotōge

Story By Sunrishei_

---

Setelah seharian berjalan pada akhirnya [Name] berjalan mengikuti insting yang membawanya ke sebuah bukit yang cukup jauh dari kota tempatnya tinggal. Jangan tanyakan mengapa [Name] pergi ke bukit ini, dia juga tak tahu, kakinya berjalan mengikuti insting hatinya.

"Ini di mana? Kenapa aku berjalan ke bukit ini?" [Name] bertanya pada dirinya sendiri. Siang telah berganti malam dan [Name] belum menemukan satu pun rumah di bukit ini sedari tadi. Ingin kembali namun sepertinya [Name] tersasar.

Setelah berjalan selama beberapa menit [Name] akhirnya melihat siluet manusia. Dengan cepat dia berlari, menghampiri orang itu. Namun langkahnya terhenti beberapa puluh meter saat [Name] sudah dapat melihat dengan jelas siapa orang yang akan dihampirinya.

"D-Douma.....?" [Name] meneguk ludahnya dengan susah payah saat melihat sosok tak asing itu. Dari belakang, orang itu terlihat seperti Douma

KENAPA INSTINGNYA MEMBAWA [Name] KE IBLIS RAMAH NAMUN BAJINGAN INI?!

Hello, Master! | Muzan x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang