[Name] melakukannya. Seorang remaja laki-laki dengan luka bakar dikeningnya sudah bersimbah darah di hadapannya. Dia meronta, meminta pengampunan. [Name] memejamkan matanya, membunuh Tanjiro dan orang lain itu berbeda.
Untuk orang lain [Name] tak mengetahui asal usul dan masa lalu mereka. Tapi Tanjiro, [Name] mengetahui kebaikan dan masa lalu kelam dirinya. Tangan [Name] mengepal kuat. Dia berbalik, mencoba mengabaikan rintihan Tanjiro.
"[Name] jangan terpengaruh, ini hanya dunia mimpi. Fokus saja pada tujuan mu"
Tubuh [Name] bergetar, hatinya dilema. Jika dia menyelamatkan Tanjiro, misinya untuk bersanding dengan Muzan akan semakin jauh. Tapi jika dia memutuskan untuk mengabaikan Tanjiro, [Name] takut dia akan menyesal.
Lantas, mana yang harus dia pilih......?
[Name] menghembuskan nafas kasar. Gadis itu kembali berbalik, dia berjongkok, tangannya tergerak memegang tangan Tanjiro.
"Pergilah jauh dari sini, kumohon jangan terlibat dengan para pemburu iblis dan oni"
Faktanya, jiwanya memang masih manusia.
---
Muzan x Reader
OOC
Rated : T
Disclaimer : Koyoharu Gotōge
Story By Sunrishei_
---
[Name] menghela nafas. Pada akhirnya dia memilih untuk menyelamatkan Tanjiro.
"Muzan tak tahu wajah Tanjiro kan? Iya kan? Dia mana tahu manusia mana yang aku maksud bisa membunuhnya"
Setelah pergi meninggalkan Tanjiro [Name] mendadak panik sendiri. Mendadak dia memikirkan kematiannya sendiri, menyelamatkan Tanjiro artinya menghapus nyawanya.
"Jika aku berbohong dan mengatakan bahwa Tanjiro sudah mati, apa dia akan percaya? Tidak jika dia membaca pikiranku"
[Name] menggigit kukunya dengan panik, besok adalah hari di mana Muzan menyuruhnya dan 6 Lower Moon lain untuk berkumpul. Entah apa yang akan dia bicarakan, [Name] yakin dia akan mati besok jika Muzan membaca pikirannya.
"Mari cari desa untuk mengisi tenaga mu, [Name]. Setidaknya besok kau mempunyai tenaga untuk bertarung sebentar melawan Muzan" Air mata imajiner mengalir dari pelupuk mata [Name]. Matanya terpejam, bibirnya tersenyum seolah dia telah merelakan tubuhnya terbunuh.
-
-
[Name] menunduk, dia benar-benar tak berani mengangkat kepalanya untuk saat ini. Beberapa meter di hadapannya, Muzan dengan wujud pria tampan yang selalu membuat [Name] terpukau tengah berdiri dengan angkuh sembari mengeluarkan aura intimidasi yang membuat [Name] dan 6 Lower Moon lainnya tak berani mengangkat kepala.
"Beberapa waktu yang lalu aku menugaskan kalian untuk membunuh hashira. Dari 9 hashira yang aku perintahkan untuk kalian bunuh, kalian tidak dapat membunuh satu pun dari mereka. 3 hashira telah mati, siapa yang membunuh? Tentu saja, para Upper Moon"
[Name] membelalakan matanya, 3 hashira....? Siapa saja?
"6 Lower Moon...... Seharusnya bisa mengalahkan minimal 1 hashira setiap orangnya. Tapi kenapa kalian semua tidak bisa melakukannya? Apa hashira yang sekarang memang sangat kuat? Atau..... Kalian yang melemah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Master! | Muzan x Reader
FanfictionPada dasanya [Name] hanyalah seorang gadis nolep yang senang mengkhayal menjadi orang yang diperlakukan spesial oleh Muzan. Namun bagaimana jika tiba-tiba [Name] terbangun di dimensi Kimetsu No Yaiba sebagai seorang wanita yang menjadi target utama...