05

4.9K 770 287
                                    

Hallo!

Maaf untuk typo

Happy Reading

***

[Name] menggigit bibir bagian dalamnya, dia memejamkan matanya erat kala mendengar suara hembusan nafas di telinganya. Sudah ia duga, Douma tidak mungkin semudah itu untuk dibodohi

Srakk

Dengan cepat [Name] melangkah ke depan, dia melompat beberapa meter menjauhi Douma. Tangannya bergerak mengeluarkan nichirin kemudian menghunuskannya ke depan wajah Douma

Berjaga-jaga, siapa tau Douma berniat untuk menyerangnya.

"Wahh jadi benar ya nona, kau sudah tau jika aku seorang oni" Douma menyeringai, membuat [Name] mengalami dilema hati. Bingung harus kagum atau takut terhadap oni di hadapannya ini

"Para penggemar Douma pasti akan iri padaku karena bisa berhadapan dengannya secara langsung seperti ini" Sejujurnya [Name] merasa takut, hanya saja jiwa fangirlnya mengalahkan segala rasa di dalam otaknya 

"Kupikir kau akan menyembunyikan identitas mu lalu membunuhku begitu aku lengah. Tapi ternyata kau justru membeberkan nya sendiri ya, Douma" [Name] menampilkan senyum manisnya, membuat Douma memiringkan kepalanya

[Name] mengubah posisi, dia kini memasang kuda-kuda sembari menatap tenang ke arah Douma. Jika dia akan mengalami kematian tanpa bisa melakukan hal berkesan dengan Muzan, maka dengan Douma pun tak apa. Toh dia juga tampan

"Apa kau akan menyerangku nona?" Tanya Douma saat melihat kuda-kuda [Name] yang terlihat sangat kokoh. Mendengar pertanyaan Douma gadis bersurai [h/c] itu tertawa manis. Dia terlihat lebih tenang dari tadi, seolah mati pun sudah bukan masalah

"Kau tahu Douma? Mengalahkan seorang iblis bulan atas tingkat rendah saja sangat sulit untukku yang bukan seorang pemburu iblis, apalagi mengalahkanmu mungkin aku akan mati di serangan pertama"

[Name] menghela nafas pelan, sorot matanya berubah seperti kelelahan, "Dan kau barusan bertanya apa aku akan menyerang mu? TENTU SAJA IYA, BRENGSEK. Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan padaku, persetan jika ini mimpi aku tak ingin mimpi ini berakhir tak mengesankan"

Nada suara [Name] meninggi, dengan gesit dia bergerak mengarahkan pedangnya ke arah Douma

Gerakan bertarungnya sangatlah rapih dan teratur, sangat tidak menunjukkan seorang pemula. Douma pun akan percaya jika [Name] mengatakan dirinya seorang hashira

Dan oh, lihatlah darah indah yang mengapung itu. Teknik darah iblis pun tidak ada yang seindah ini, astaga Douma menyukainya. Dia sangat menyukai serangan, gerakan, dan perilaku target tuannya ini

Sembari menerima hunusan pedang yang mengincar tangannya, Douma tertawa. Hal itu sontak membuat [Name] menghentikan gerakannya, dia menatap ke arah Douma dengan pandangan kebingungan

"Aku menyukaimu [Full Name], ayunan pedangmu, teknik pernafasan mu, aku menyukai semua yang ada pada dirimu. Seandainya pria itu tidak menginginkanmu, aku sangat ingin menjadikan mu bagian dari diriku"

Deg

[Name] membatu, dia menampilkan raut wajah yang sangat aneh. Apa maksud iblis gila di hadapannya ini? Douma ingin memakannya?

Di detik berikutnya [Name] merasakan tubuhnya merinding, nichirin di tangannya reflek terjatuh. Tubuhnya terasa lemas. Ada sebuah tekanan aura yang mengguncang jiwa dan raga [Name]

Rasanya seperti kau tengah berada di sebuah tempat sepi, di malam hari, sendirian dengan seorang psikopat mengintai

[Name] tak pernah mengalaminya, namun dia dapat merasakan jika rasa merinding ditubuhnya akan terasa mirip dengan sesuatu seperti itu

Hello, Master! | Muzan x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang