Tandai Jika Typo ^,^
Semangat Bacanya :)
Jangan lupa Spam Komen tiap paragraf.Happy Reading ^<^
***
Clara menatap pantulan dirinya di depan cermin. Sebuah terusan berwarna Biru setengah paha membalut tubuhnya dengan indah. Rambut panjang yang dibiarkan tergerai mendukung kesan feminim Clara ditambah sedikit polesan make up di wajah nya.Sedikit menarik nafas dan menghembuskannya pelan, Clara berusaha menghadapi rasa gugupnya. Ntah kenapa jantung nya berdetak cepat memikirkan akan pergi berdua dengan Ren. Selama ini, Belum pernah ada seorang lelaki yang mengajak nya pergi berdua.
Berkali-kali ia memutar tubuh memperhatikan penampilannya. Sedetik kemudian, kepala nya menggeleng dengan cepat menyadari tingkahnya dari tadi. Oh tuhan, Ia hanya ingin pergi menonton, bukan untuk berkencan!
Tiba-tiba Ia teringat satu hal. Darren!
Clara merutuki dirinya yang lupa dengan Darren. Bagaimana Ia meminta izin dengan kakaknya? Apakah Darren memperbolehkannya pergi dengan lelaki lain? Biasanya Clara hanya pergi dengan Darren.
Matanya memperhatikan sosok dirinya lagi di cermin. Udah siap gini masa batal? Lagi pula, Clara hanya ingin menonton film , Pasti boleh !.
Clara terus-terusan berpikiran positif bahwa kakaknya itu akan mengizinkan nya pergi. Suara notif yang berasal dari ponselnya membuyarkan lamunan Clara. Tangannya dengan cepat membuka notif tersebut dan melihat nomor tak dikenal memberinya sebuah pesan.
Siapa?
Clara mengerutkan dahinya lalu memutuskan untuk membuka pesan tersebut. Jantungnya kembali berdetak saat mengetahui itu adalah nomor Ren yang mengabari kalau la sudah berada di depan apartemen nya. Demi apapun Clara benar-benar gugup sekarang!
Jangan salah paham, Ia gugup bukan karena Ia menyukai Ren. Tapi karena Ia takut Darren tidak akan mengizinkannya. Dan alasan kedua adalah Ia bingung bagaimana cara menghadapi Ren jika berdua nanti. Selama ini hubungan mereka benar-benar tidak baik. Tidak mungkin kan Clara akan bersikap ketus sepanjangan?
Oke relax Clara, Demi nonton film.
Setelah mengucapkan kalimat itu, Clara meraih sling bag yang tergantung di samping cermin dan keluar dari kamar.
Dengan langkah pelan, Ia berjalan ke ruang tamu sembari meremas tangannya.
Dari kejauhan, samar-samar Ia mendengar suara orang yang sedang memanggil namanya. Clara terus mendekati sumber suara itu hingga kini benar benar jelas. Dapat dilihat dari jendela apartemen nya Ren sedang memanggil manggil nama Clara dari luar.
Clara membuka pintu apartemen.
Ren tersenyum melihat Clara, "Lama banget sih , Gue udah nungguin dari tadi ." Ucap Ren.
"Tadi Gue nyari tas dulu soalnya." Jawab Clara asal.
Ren dan Clara berjalan beriringan memasuki mobil. Clara merasa aneh saat Ren membukakan pintu untuknya, biasanya Darren yang selalu melakukan itu.
Hanya suara musik yang terdengar di antara mereka. Baik Ren maupun Clara bingung untuk memulai obrolan. Lucu saja melihat keadaan mereka saat ini, dua orang yang tidak pernah akur kini sedang jalan berdua.
Clara sesekali melirik Ren yang sedang fokus menyetir lalu kembali menunduk. Memainkan jari-jarinya.
"Kenapa?" Tanya Ren yang dari tadi menyadari lirikan gadis di sampingnya. Clara menoleh pada Ren dan menatapnya bingung.
"Lo dari tadi ngelirik ke gue, mau ngomong sesuatu?" Lanjut Ren terus fokus ke depan.
"Oh ngga, cuma canggung dikit dari tadi cuma diem dieman aja." Jujur Clara. Biasanya Clara akan mengoceh panjang lebar dengan antusias yang tinggi ketika ingin menonton film kesukaannya.Baik itu bersama Darren, ataupun bersama Sheila. Tapi kini Ia tidak bisa menyalurkan semangatnya pada Ren.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Sister
RomanceDarren -Kakak yang pengertian -Tampan -Cerdas Clara -adik angkat Darren -Cantik -imut Tar kalo babnya udah finish aku bakalan revisi lagi 😍