Dam-Ros (awal mula)

249 26 2
                                    

Hari ini hari yang cerah, Rosa berniat ingin belajar ke perpustakaan daerah. Dia ingin mencari tempat yang hening agar otaknya bisa berjalan dengan sempurna. Rosa sudah mandi pagi ini. Ia mengepang rambutnya ke belakang, Rosa memilih untuk memakai kaos warna army dan celana jeans hitam yang ia padukan dengan sneakers putih. Kemudian ia keluar dari kamar sembari membawa tas totebagnya.

"Mau kemana kak?" - Yara

"Aaaa, astaga, bikin kaget aja yar, jantungan nanti" - Rosa

"Hehehe ya maaf, mau kemana kakak cantik?" - Yara

"Ke perpusda sayangku" - Rosa

"Ih pasti mau belajar, ga capek apa kak?" - Yara

"Engga lah, belajar itu bikin tambah wawasan, kamu mau ikut??" - Rosa

"Dihh engga, ngapain ikut, mending yara tidur" - Yara

"Hih dasar, yaudah aku pergi dulu ya, nanti kalo ditanya kakak-kakak tolong kamu ijinin ya" - Rosa

"Oke kak, hati-hati!" - Yara

Rosa segera keluar dari rumah tersebut, ia berjalan kaki sambil menikmati cerahnya hari itu. Tak butuh waktu lama, ia sampai ke halte. Rosa memilih menggunakan busway daripada menggunakan mobil milik kakak-kakaknya itu. Selain ia bisa menikmati pemandangan kota dari bus, ia juga tak akan kelelahan menyetir. Hahaha ada-ada saja maunya orang pintar.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Rosa duduk di halte menunggu bus menuju perpusda datang. Tak lama bus yang ia tunggu pun datang. Rosa segera masuk ke bus tersebut. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke perpusda. Setelah sampai ia kemudian turun. Dan ya, seperti yang sudah ia duga, hanya ada beberapa orang yang datang ke perpusda ini. Sungguh hal yang menggembirakan bagi Rosa.

Rosa segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam perpusda. Ia memilih tempat ternyaman agar materi yang ia pelajari hari ini masuk dengan sempurna. Hari ini ia akan mencari semua tentang ilmu bedah. Entah kenapa akhir-akhir ini, ia tertarik dengan ilmu itu.

1,5 jam ia lalui dengan membaca dan mencatat materi dari beberapa buku yang ia ambil tadi, akan tetapi ia belum menemukan materi yang benar-benar sejalan dengannya. Ia kemudian beranjak menuju rak khusus mahasiswa, ia mondar-mandir mencari letak buku tentang ilmu bedah itu tetapi tidak menemukannya. Ia menghela nafas, pantas saja buku yang ia cari tidak ia temukan, ternyata buku tersebut berada di rak paling atas bersampingan dengan rak buku hukum.

Rosa kemudian mengambil tangga, ia naik tangga tersebut agar bisa mengambil bukunya. Ternyata walaupun ia sudah berada di anak tangga paling atas, ia masih tetap tak bisa menggapai buku tersebut. Rosa berusaha sekuat tenaga hingga berjinjit-jinjit, akan tetapi ia tidak seimbang. Alhasil ia jatuh. Rosa memejamkan matanya agar jika ia jatuh tak sesakit membuka mata. Akan tetapi tanpa diduga ada sebuah tangan berhasil menangkapnya. Ia menghela nafas lega. Rosa membuka matanya.

"Kalau mau ambil buku yang ga kesampaian itu minta tolong ke orang lain" - @

"Hah?" - Rosa

Rosa sadar, kemudian ia turun dari gendongan pria tersebut.

"Kalo jatuh bahaya" - @

"Eh hehe iya mas, saya kekeh pengen ngambil bukunya sendiri biar ga ngrepotin eh malah tetep gabisa. Makasih ya mas udah nolongin saya" - Rosa

"Mau diambilin?" - @

"Ngga ganggu mas?" - Rosa

"Ngga kok, santai aja" - @

Lelaki tersebut kemudin segera menaiki tangga, dan tangannya bergerak mencapai rak paling atas.

"Yang mana bukunya?" - @

We're Fam [●•BlackVelvet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang