Jeb-Git (awal mula)

128 14 3
                                    

Minggu adalah hari paling ditunggu semua orang, tapi tidak bagi Gita. Ia sangat merasa badmood pagi itu. Kenapa? Karena Wena membangunkannya dengan paksa untuk pergi ke pasar. Ya, jatah berbelanja tiap minggu itu bergiliran orang. Jika minggu kemaren jatah Iris, maka minggu sekarang adalah jatah Gita.

Gita adalah tipe orang kebo makanya Wena tak mau lelah membangunkan Gita dan berakhir memilih cara segayung air. Gita jelas mencak-mencak, dan mengeluarkan muka sangarnya. Gita harus double pekerjaan di hari minggu, yang satu berbelanja dan yang satu mengganti spreinya akibat ulah Wena. 'Minggu yang menyebalkan' kata Gita.

Gita hanya cuci muka, menguncir rambutnya ala ponytail, ia masih memakai babydoll kesayangannya, lalu hanya memakai cardigan agar tidak kedinginan. Ia kemudian keluar dari kamarnya, menyambar kunci mobil kemudian menghampiri Wena.

"Mana?" - Gita

"Ya ampun, jangan marah-marah dong, lo males bangun sih" - Wena

"Ya lo kaya anjing, kan bangunin gue bisa diguncang kek apa pake toa kek, jangan pake air njing" - Gita

"Ya udah deh gue minta maaf, ntar gue bantu ganti spreinya sama selimutnya deh" - Wena

"Gausah. Makasih." - Gita

"Yaudah jangan marah-marah deh, lo nyeremin anjir, masi pagi mukanya dah kek mak lampir" - Wena

"Taulah, cepet, mana duitnya njing, keburu makin ga mood gue" - Gita

"Yaudah ni duitnya sama listnya yang perlu dibeli, kembaliannya buat lo beli pringles deh, sana" - Wena

Gita mengambil uang dan list di tangan Wena dengan sedikit kasar. Wena tidak marah, ia sangat memaklumi sifat Gita yang satu ini. Gita kemudian segera menuju mobil kesayangannya dan segera melaju ke pasar.

□■□

Selang 30 menit ia sampai di pasar , ia memarkirkan mobilnya, kemudian turun. Sebelum melangkah ia menghela nafas sedalam-dalamya agar ia bisa menjalani ini dengan ikhlas tanpa hewan bonbin keluar dari batinnya. Hahahahaha.

Gita segera masuk ke deretan toko sayur, ia berbelanja sayuran dan semua bumbu masak yang ditulis Wena. Ia langsung beli beberapa sayuran tanpa menawar. Dia bukan Iris yang punya jiwa emak-emak, dia malas ribut menawar harga, makanya dia langsung kasih duitnya tanpa babibu. Setelah ke deretan sayur dia pergi ke pedagang daging, daging yang dipesan ternyata berbagai jenis dan banyak. Ia mulai menghela nafasnya.

'Berat banget elah, ah sebel gue kalo bawaannya berat, mana jauh sama parkiran, ah kenapa jatahnya gue sihhhh' - batin Gita

Setelah semuanya selesai ia segera kembali ke mobilnya. Ia menaruh semua barang belanjaannya begitu saja di tanah. Ia membuka bagasi dan memasukkannya.

"Huh, akhirnya tugas gue selesai, balik ah" - Gita

Selepas ia menutup pintu bagasi, ia mendengar teriakan ibu-ibu.

"COPETTT COPETTT TOLONGIN SAYAA"

Gita segera bergegas ke arah ibu-ibu yang teriak tadi.

"Mana bu pencopetnya?" - Gita

"Cowok pake jaket jeans sama topi item ituuu" - 👩‍🦱

Gita langsung melihat ke arah yang ditunjuk ibu tadi. Ia bergegas berlari mengejarnya. Wah jangan salah, larinya Gita ini cepet banget. Gita mempercepat larinya dan berhasil mencengkeram bajunya. Tapi apesnya, ia dan pencopet malah menabrak tukang jual ember, alhasil ember tersebut berceceran dan si pencopet berhasil kabur agak jauh dari Gita. Gita segera bangkit dan berlari mengejar pencopet tersebut.

We're Fam [●•BlackVelvet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang