10. Sakit

150 24 32
                                    

Harapan memang tidak akan pernah selalu sama dengan kenyataan. Tapi dengan adanya harapan maka akan menuntun kita untuk lebih berjuang dan juga berusaha lebih dari yang lain. Harapan memiliki keluarga kecil yang bahagia adalah impian dari semua manusia, menikah dengan orang yang dicintai merupakan harapan yang banyak idam-idamkan oleh para pasangan. Pernikahan yang berlandaskan cinta bukan karena terpaksa

Segala harapan itu adalah impian seroang Bae Irene. Wanita yang baru saja genap tiga puluh dua tahun beberapa jam yang lalu itu mengawali hari dengan seperti biasa. Status dan gelarnya sebagai seorang istri sangat tidak berguna begitulah menurut Irene. Bagaimana tidak saat membuka pintu kamarnya Irene mendapati rumah milik Mino ini begitu sepi dan juga tenang mungkin sang pemilik rumah tengah pergi atau entahlah

Tidak ingin berpikir yang terlalu berat, Irene lebih memilih untuk membasuh wajahnya dan bersiap untuk memasak sarapannya. Wanita cantik dengan rambut yang di cepol asal dan juga kacamata bertengger di hidung mancungnya itu berjalan kembali kearah kamar setelah menenggak segelas air di pagi hari

"Sepatu masih di rumah?" Gumam Irene saat mendapati sepatu milik Mino masih berada ditempatnya

Karena sedikit penasaran Irene coba melihat laci yang berada di samping tempatnya berdiri

"Bahkan kunci mobil masih di rumah" kembali Irene sedikit bingung saat mendapati rumah dalam kondisi sepi tapi segala hal yang menunjukan aktivitas bepergian masih ada di tempatnya

"Ah sudahlah mungkin dia masih tidur"

Tak ingin memikirkan hal yang tidak-tidak, Irene memilih untuk berjalan kembali ke kamar

***

Satu jam telah berlalu sejak Irene menemukan sepatu dan kunci mobil masih berada ditempatnya. Dan saat ini pun Irene masih mendapati kedua barang itu ditempatnya

"Jam 9--- dia masih belum keluar kamar?" Gumam Irene sambil melirik kearah pintu kamar milik Mino

Tanpa mau ambil pusing Irene mulai menggunakan appron dan juga menyiapkan beberapa bahan untuk membuat sarapan

"Seperti nasi goreng lebih dari cukup" gadis cantik itu dengan sigap mulai memasak nasi dan memotong beberapa batang daun bawang serta menyiapkan bumbu-bumbu lainnya. Setelah dirasa nasi yang dimasak telah matang, Irene mulai menyisihkan nasi tersebut kedalam sebuah mangkuk dan mulai memanaskan margarin untuk menumis bumbu nasi goreng yang telah disiapkan sebelumnya

Kurang lebih jam sepuluh pagi sarapan telah siap diatas meja makan. Irene mulai mendudukan dirinya di meja makan dan mulai menyuapkan sesendok nasi kedalam mulut

"Ini sudah jam berapa kenapa dia belum bangun juga?" Lirik Irene pada pintu kamar pria yang kini telah menjadi suaminya itu "aishh--- biarkan sajalah"

"Aishh---" dengan malas Irene berdiri dari duduknya dan berjalan menuju kamar Mino

Tok---tok

Tidak ada jawaban dari dalam membuat Irene sedikit mengeryitkan dahinya. Kembali Irene mengetuk pintu kamar Mino dan lagi-lagi tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar

Ceklek

"Loh tidak di kunci tau begitu---huftt" gerutu Irene yang merasa membuang-buang waktu

Tring!!

📲 Manager Kang is calling

"Eoh---gimana gi?" Sahut Irene saat mengangkat telfon dari manager Kang

"Jangan lupa jam 3 kamu ada jadwal pemotretan untuk majalah ELLE"

Mendengar penuturan Gigi, Irene langsung menepuk jidatnya karena lupa akan jadwalnya itu

Love Scenario (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang