24. Langkah Terakhir

83 13 0
                                    

"kamu siap tidak jika nanti media tiba-tiba merilis soal hubungan masalalu ku dengan mendiang Yerin?"

Malam itu untuk pertama kalinya setelah kepindahan Irene ke Australia, kedua manusia yang tidak lain adalah suami istri itu berbincang dengan serius. Entahlah perbincangan ini bisa dikatakan sebagai sesuatu yang baik atau justru langkah yang buruk bagi keduanya

Irene yang telah selesai dengan ritual skincare malamnya kini beranjak dari depan meja rias menuju tempat tidur masih dengan Mino yang diam seakan mencari kalimat penjelas yang sesuai dengan maksud dan tujuannya. Lima menit berlalu dengan Mino yang masih diam tanpa sebuah lanjutan dari pertanyaanya, jika ditanya apakah Irene penasaran dan juga khawatir maka jawabannya adalah iya dirinya saat ini tengah di landa rasa penasaran dan juga khawatir mengenai kondisi sang suami yang terdengar hanya menghela nafas tanpa ada niatan mengucapkan kalimat apapun. Masih dengan setia Irene menunggu hingga mungkin rasa sabarnya telah mencapai puncaknya, bagaimanapun Irene lelah dan butuh istirahat dan Mino masih diam tanpa memikirkan Irene

"Jika tidak ada yang mau kamu sampaikan aku akan pergi istirahat---good nig--" sepertinya kini Mino sudah memiliki keyakinan untuk mengatakannya pada Irene, ini terlihat saat Mino terdengar menyela ucapan Irene yang ingin berpamitan

"Mian---aku tahu bukan pernikahan seperti ini yang kamu mau, aku juga tau jika kamu tertekan dan juga muak dengan setiap tingkah laku ku selama ini---Maafkan aku Joohyun-a" jika sudah memanggil nama asli dari Irene itu tandanya pria yang saat ini tengah bergulat dengan pikiran dan hati ini pasti ingin mengatakan hal yang serius dan juga pasti telah menguras pikirannya

Irene tidak berencana untuk menjawabnya, ia membiarkan Mino untuk mengatakan segala hal yang mungkin mengganggu pikirannya saat ini. Irene tahu jika pernikahan yang berawal dari sandiwara ini tidak akan berjalan mulus seperti kulit wajahnya tapi Irene berusaha untuk bersikap dewasa dan juga berpikir dengan kepala dingin terlebih saat ini di pernikahan ini akan hadir buah hati mereka

"Seorang wartawan mendatangi sajangnim dan memberikan beberapa foto antara aku dan mendiang Yerin saat awal pernikahan kita---Jujur aku tidak tau apa alasannya mereka baru memberikan foto itu sekarang padahal itu sudah terjadi hampir setahun yang lalu, aku tahu aku salah dan jika bisa mengulang waktu andaikan skandal ini muncul aku tidak ingin melibatkan mu dalam masalahku"

"kamu menyesal menikahi ku?" suara datar dan juga dingin terdengar dari bibir Irene, entah mengapa tapi Irene merasa kecewa saat Mino mengatakan tidak ingin melibatkannya dalam skandal kali ini. Bagi Irene ucapan Mino saat ini sama artinya dengan Mino menyesal menikahi Irene dan ingin Irene tidak terlibat dalam kehidupannya "Jika kamu menyesal lantas kenapa kamu membuat drama dan skenario ini? kenapa kamu harus membuat ku hamil anakmu? Jika kamu tidak ingin aku terlibat harusnya kamu biarkan aku pergi sekarang dari hidupmu tuan Song"

"Bu--bukan begitu maksudku rene, aku tid--"

"Beri aku waktu untuk menyiapkan diriku" hanya ucapan tersebut yang Mino dengar terakhir kali sebelum sambungan telepon diantara keduanya terputus

***

Batas waktu serta waktu tambahan yang Mino minta pada sang reporter telah habis dan hari ini Mino harus memberikan jawabannya pada sajangnim. Memberi sejumlah uang atau membiarkan fotonya bersama Yerin dipublish media, dua pilihan yang membuat hari-hari Mino seolah berubah menjadi suram tanpa cahaya terlebih Irene belum menghubunginya lagi setelah percakapan mereka beberapa hari yang lalu

Jika membungkam sang reporter dengan uang itu sama saja akan menimbun masalah baru untuknya di kemudian hari, bisa saja suatu saat nanti sang reporter menggunakan foto-foto itu untuk mengancamnya kembali. Mungkin inilah pilihan yang harus Mino ambil, mengakui segalanya dan pensiun dini dari dunia hiburan lalu menyusul Irene tinggal di Australia. Ya, itulah rencana yang akan Mino lakukan toh uangnya sudah cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya belum lagi royalti dari lagu-lagunya tidak pernah berhenti mengisi nomer rekeningnya

Love Scenario (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang