state 2

101 5 0
                                    

Happy Reading

"

Iya. Matiin, Ger."

"Iii, maaf. Maaf baru datang sekarang." Kalimat itu diucapkan begitu pelan,

Gadis yang dipanggil dari telpon, hanya tersenyum geli mendengar kata maaf dari mulut pria diseberang sana.

....

Tok ... Tok ... Tok ....

"Misii ... Sepeda ...."

Ketukan pintu bersama teriakan yang menggema, menyambut hari pagi gadis yang masih damai didalam tidurnya itu.

TOK ... TOK ... TOK ...

"PERMISI ...." Jeda nya. "SHALOM ...."

Teriakan itu semakin lantang, disuarakan.

"Anjing! Berisik, Ger." Sahut seseorang dari dalam.

"Etdah, pagi-pagi udah sarapan makian gue. Sialan!" Gerutunya dalam hati.

Ceklekk ....

Pintu itu dibuka dari dalam dengan begitu kencang,

"Fuck!!! Jidat gue, Ger. Gila loh ya,"

Geru yang tidak memprediksi pintu akan dibuka secara kasar, sehingga menyebabkan tangannya yang sedang mengepal di udara, melesat sempurna di kening gadisnya.

"Mampus!" Sarkas, Geru.

"Ntar mampus beneran, nyaho Mane Tah!" Jawab, Handni.

"Bodo amat gue."

"Ehh ... Eh ...."

"Aaaa ...."

Sahut Geru, Terkekeh. Ketika Handni, refleks menyebutkan sepenggal kata yang sedang viral di dunia per-TT'an.

"Gue lagi gak nyanyi, Jamet!" Balasnya, sembari mencekal kaki, Geru.

"Oh ... Gue kira,"

"Selamat pagi istrikuuu ...."

Sapa Geru, dengan wajah yang dimajukan untuk melihat friendzone nya ini. Setelah nya, ia masuk dengan gaya bossy nya.

"Morning too calon babu ku ...." Jawabnya terkekeh,

"but wait." Langkah nya terhenti, dahi nya mengkerut. Ia Memutar balikkan tubuhnya, yang langsung berhadapan dengan Geru

"Ada angin ape nih? Byasanya juga kalo aku minta anter. Lo, mager kalau di jam segini." Tanyanya,

"Pelan-pelan sayang. Nanti Lo modar. Kan gak lucu, kalau seandainya lo kejang-kejang. Mana sekarang, ada gue lagi."

Sahutnya dengan kalimat ... Argh ... Sangat-sangat hiperbola ....

"Prepare barang, kita pindah! Gu- "

"Hah? Pindah? Kamu kepentok apa sih, Ger?

Tanyanya dengan memotong ucapan pria tersebut, serta akan menempelkan punggung tangannya kedahi pria itu.

"Ngapain sih, ii?"

Geru, menghindar dari jangkauan tangan itu. Ia kira, kali ini akan menjadi samsak pukulan lagi.

Yang baik, silahkan tinggalkan jejak.

Thank you!

STATEMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang