1

3K 183 3
                                    






"Gege! Kau masak apa?" Ucap chenle sembari memeluk tubuh renjun yang lebih mungil sedikit darinya.

"Chenle? Kau mengagetkanku saja." Ucap renjun Untung saja tangannya tidak terkena pisau karena sedang mengiris bawang.

"Mian Gege." Ucap chenle sembari menghirup aroma tubuh renjun yang sangat menenangkan itu.

"Gege hanya memasak nasi goreng. Tidak masalah bukan?" Ucap renjun dan chenle hanya berdehem sebagai jawabannya.

"Tapi, tumben kau sudah sampai disini jam segini. Biasanya masih di apartemenmu bersama daegal." Ucap renjun yang Untung saja memasak lebih hari ini untuk jaga-jaga, karena dia punya firasat kalau akan ada orang yang lebih saat sarapan. Ternyata benar.

"Biasa Gege, aku ada jadwal dengan jisung dan manager mengantarku kemari dulu agar bisa berangkat bersama dengannya setengah jam lagi." Ucap chenle tersenyum.

"Aaa."

Tepat saat itu dua orang dengan badan yang sama turun dari lantai dua dan menghampiri renjun yang ternyata dengan chenle di dapur.

"Pagi injunie." Ucap Na Jaemin salah satu dari keduanya.

"Pagi."

"Pagi renjun." Ucap Lee jeno dengan eyesmile nya.

"Pagi." Ucap renjun.

"Lele sejak kapan ada disini?" Ucap jaemin bingung.

"Belum lama Hyung, kenapa tidak boleh memangnya?" Ucap chenle pada jaemin dengan sangat ketus.

"Tentu saja boleh." Ucap jaemin tersenyum sangat lebar.

"Ngomong-ngomong Hyung ada jadwal?" Ucap chenle bingung dan itu membuat renjun menghentikan pekerjaannya dan melihat jaemin yang memang sudah rapi.

"Kau ada jadwal Na? Bukannya tidak ada?" Seingat renjun.

"Jadwal mendadak. Aku harus menggantikan Jung woo hyung menjadi mc." Ucap jaemin tersenyum.

"Aaa, berarti lama ya. Apa aku akan sendirian?" Ucap renjun mulai meratapi nasibnya yang akan mati kebosanan di dorm itu.

"Kau tidak ingat ada aku renjun-ssi, lagian aku ini tidak ada jadwal." Ucap jeno.

"Bersama denganmu lebih lama, aku bisa ikut tidak lucu." Ucap renjun datar dan itu membuat jaemin dan chenle tertawa bersamaan sedangkan jeno merenggut.

"Jangan berwajah seperti itu hyung, tidak ada Haechan Hyung yang akan menghiburmu." Ucap Park Jisung yang tiba-tiba muncul dan membuat semuanya menatap jeno dan jisung bingung.

"Apa maksudnya jisung?" Ucap renjun bingung.

"Apa hyung? Tidak ada hanya guyonan semata." Ucap jisung yang terpaksa berbohong karena jeno telah menatapnya dengan tajam.

"Sudahlah injunie, jisung memang suka asal bicara. Apa ada yang bisa ku bantu? Dan kau Chenle lepaskan pelukanmu itu." Ucap jaemin kesal.

"Baiklah." Ucap chenle lalu duduk disebelah jisung. Dan jaeminpun ikut membantu renjun tapi di larang mengingat jaemin sudah sangat rapi.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri. Hanya sebentar lagi." Ucap renjun dan mulai melanjutkan memasaknya yang hanya memasukkan nasi untuk di goreng.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu diapun berjalan kebelakang renjun dan memeluknya. Karena itu memang kesukaannya. Na Jaemin lebih suka bermanja-manja pada renjun dan baghug padanya. Itu adalah hak paten Na Jaemin.

"Jaemin susah kalau kau begini." Ucap renjun kesal.

"Tadi saat chenle tidak masalah. Kenapa aku malah bermasalah?" Rengek jaemin.

Stuck In Love (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang