9

1.1K 109 0
                                    

Keesokan paginya, terlihat Haechan yang mendekat ke arah pintu kamar renjun, lalu diapun mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar rekannya itu. Karena dia ingin minta maaf atas perkataannya kemarin pada renjun.

Tok...tok...tok...

Ceklek.

Haechan membulatkan matanya kaget karena yang keluar adalah jaemin, membuat kemarahan Haechan langsung timbul di ubun-ubun saat ini.

"Na Jaemin jinjja!" Kesal Haechan Jaemin lantas menutup pintu kamar renjun dan diapun langsung menarik Haechan kelantai bawah lebih tepatnya ke dapur.

Di dapur.

Jeno menatap bingung jaemin yang datang bersama kekasihnya.

"Jeno tolong kendalikan kekasihmu ini." Ucao jaemin.

"Apa maksudmu! Padahal kau lah yang harus mengendalikan diri na jaemin. Kau tak boleh membuat renjunku semakin tersiksa, kau harus segera menentukan perasaanmu dan jangan menggantung renjun. Biarkan dia bahagia, lagian banyak dominan yang mencintainya, biarkan dia berbahagia jangan seperti ini dan membuatnya bingung, apa kau senang karena dia bingung seperti ini?" Kesal Haechan. Jaemin hanya menatap datar haechan karena dia sudah sangat mengenal setiap member.

"Itu akan menjadi urusanku dan renjun. jadi, kau tak perlu ikut campur dan melewati batasan mu Lee Dong Hyuck." Datar jaemin lalu diapun berbalik untuk segera kembali ke kamarnya dan bersih-bersih. Tapi, baru dua langkah diapun terhenti karena perkataan Haechan.

"Kau tak boleh seperti ini terus jaemin. Kau egois, setidaknya biarkan dia bahagia karena sepertinya sungchan menyukainya dan mungkin akan confess padanya " Ucap Haechan. Jaemin hanya diam lalu diapun pergi begitu saja.

"Sudahlah Chan, lebih baik memang kita tak ikut campur dalam ruang lingkup hubungan pribadi mereka." Ucap jeno mengelus kepala Haechan.

"Tapi ini sudah keterlaluan jeno. Karena kedua orang itu semuanya bisa berimbas. Walaupun aku sangat mengenal renjun yang selalu menyembunyikannya sendiri tapi aku tak ingin dia menderita sendiri jeno. Kau tau maksudku sangat baik." Ucap Haechan menatap jeno. Jeno lantas memeluk kekasihnya itu dan mengelys kepalanya.

"Aku tau, tapi lebih baik kita tak ikut campur pada mereka sama sekali. Mengerti? Mereka sudah dewasa dan kita bisa percayakan urusan pribadi mereka pada diri mereka sendiri." Ucap jeno dan Haechan yang hanya menganggukkan kepalanya saja sembari membalas pelukan kekasihnya itu.







Di kamar renjun.

Renjun membuka matanya dan diapun melihat jaemin yang tak ada didalam kamarnya itu, lalu diapun memutuskan untuk mandi.

Ceklek.

Disaat bersamaan jaemin masuk setelah selesai bersih-bersih, dia hanya memutuskan untuk duduk diatas tempat tidur kekasihnya itu karena mendengar air yang menyalah di toilet tanda dia tengah mandi.

Beberapa menit kemudian, renjun pun keluar dengan bathropnya karena mengira tak ada siapapun. Bahkan jaemin saja kaget melihat renjun yang terlihat sangat seksi sekali.

"Jaemin!" Kagetnya sembari memeluk dirinya sendiri. Jaemin hanya menatapnya saja.

"Kau seharusnya tidak begini, kau mesum." Kesal renjun padahal wajahnya sangat memerah sekali. Jaemin lantas mendekat dan diapun memeluk pinggang renjun yang masih mengenakan bathropnya itu.

"Jaemin." gugup renjun.

"Kenapa sayang?"

"Jangan begini." Gugup renjun. Jaemin lantas memeluk renjun erat.

"Jaemin?"

"Jangan pernah meninggalkanku injunie. Hmm?"

"Apa yang kau katakan jaemin?" Ucap renjun mengelus punggung lebar kekasihnya itu.

"Aku tak mau kehilanganmu." Ucap jaemin.

"Aku tak akan meninggalkanmu jaemin. Aku janji." Ucap renjun.

"Kau tau bukan kalau aku mencintaimu."

"Aku tau, dan kau tau pasti bukan kalau aku sangat mencintaimu juga."

"Hmm." Angguk jaemin.








Beberapa menit kemudian, jaemrenpun turun dan melihat sudah ada jeno, Haechan dan sungtaro di meja makan. Minus jisung karena dia memang menginap di tempat chenle sekaligus melakukan pdkt.

"Dimana jisung?"

"Dia menginap ditempat chenle, kurasa dia sudah mengatakan pada kita semua kemarin." Ketus Haechan.

"Aaa sepertinya aku tak fokus."

"Wajar saja jaemin, kau kan tidak sehat." Ucap taro.

"Kau kan hanya menatap satu orang saja, bagaimana mungkin kau bisa sadar dengan hal lainnya." Ucap Haechan sangat ketus. Jaemin hanya diam saja.

"Renjun?" Sang empu lantas melihat kearah Haechan.

*Maafkan aku soal tadi malam."

"Tak masalah, aku mengerti."

"Gomawo."

"Hmm." Amgguk renjun sembari tersenyum.

"Renjun ge?" Renjun lantas melihat kearah sungchan.

"Apa kau akan pergi ke suatu tempat?"

"Aaa aku akan ke dorm wayv karena winwin ge dan ten Hyung akan kembali ke Korea mungkin mereka akan sampai." Ucap renjun.

"Aku ikut " Ucap Haechan.

"Kami sebenarnya ingin menyapa winwin ge juga, tapi kami ada latihan hari ini." Ucap taro.

"Tak masalah, kita akan mengatur waktu bersama dengan Hyung yang lainnya " Ucap renjun tersenyum.

"Kau ikut jaem?" Ucap jeno menatap jaemin dan sang empu hanya mengangguk.

"Kau juga ikut saja jeno." Ucap Haechan.

"Hmm." Angguk jeno.

"Pakai mobil jeno saja, karena aku akan bersama dengan renjun." Ucap jaemin datar.

"Terserah kau saja." Ketus Haechan. Sedangkan sungchan hanya menatap jaemin dengan tatapan yang tak dapat di mengerti.

"Kenapa Jaemin Hyung terlalu mengistimewakan renjun ge? Apa jaemin Hyung mencintai renjun ge?" Batin sungchan.





































🎁🎁🎁🎁

Stuck In Love (jaemren)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang