Chapter IV

2K 146 8
                                    

Piip... piip...

"Diangkat?"

"Haih... enggak..."

Samsul kembali mengunci ponselnya, memasukannya ke dalam kantong celananya.

"Emangnya dia ga ngasih kabar izin?"

Peppey menatap Samsul. Dia kan se-kantor, harusnya tau kabar-kabarnya, itu maksud dari tatapannya.

"Ga, tiba-tiba aja dia ga datang sama sekali, ga ada kabar. Sekarang udah lima hari, bos juga mulai nanya-nanya gua. Gua takutnya nanti dia dipecat."

Yang ditatap menggeleng.

"Haiih... ada apa sih, si-Marvel?"

Pak GM ikut dalam percakapan, sembari meneguk jus jeruk dingin pesanannya yang baru saja datang.

"Lu ada ngobrol sama dia ga, sebelum dia tiba-tiba absen lima hari terakhir?"

Gemmad juga ikut nimbrung, kembali menatap Samsul, mengharapkan jawaban.

"Ya ada, lah!"

Samsul balas menatap Gemmad tak percaya, seharian di kantor yang sama ya masa ga ngobrol??

"Yaa, bisa jadi kan si-Marvel tiba-tiba berkelakuan aneh hari itu, kek... tiba-tiba jadi pendiem, ga mau ngomong sama lu... atau apa.. Nah esoknya dia ga datang sampai lima hari! Pasti ada sesuatu!"

Gemmad menambahkan.

"Haah, gua ada ngobrol sama dia kok. Dia bahkan dengan happy-nya cerita ke gua kalau dia bakal pergi ke kencan buta sepulang kerja, dia normal-normal aje!"

Samsul mulai kesal menanggapi Gemmad.

". . . ."

"AH! ITU DIA!"

Pak GM tiba-tiba menggebrak meja. Semua mata langsung tertuju padanya, kaget dan bingung.

"Apa? Siapa? Dimana??"

Peppey celingak-celinguk, penasaran.

"Kencan buta! Dia absen setelah kencan buta! Pasti ada sesuatu waktu itu!"

Pak GM menjelaskan pikirannya.

"Ah, iya juga..."

Gemmad mengangguk setuju.

"Maksud lu kayak, dia ditolak truss sakit hati jadi tiba-tiba menghilang ga ada kabar sampai lima hari, gitu?"

Peppey menatap Pak GM bingung. Yang ditatap mengangguk-angguk.

"Ga mungkin woy, dia udah berkali-kali gagal dan ditolak di kencan buta, dan ga pernah sampai segitunya. Dia paling sedih sebentar, curhat sambil insecure bilang dia emang bukan cowok yang pantas, terus esoknya udah baikan lagi. Udah balik ke normal lagi, kek ga terjadi apa-apa."

Samsul menggeleng tak setuju dengan kalimat Pak GM. Dia sebagai teman curhat Marvel selama bertahun-tahun, yakin kalau Marvel tidak menghilang tiba-tiba karena ditolak di kencan buta.

"Haaah...? Terus dia kenapa?? Tanpa kabar, chat gua bahkan ga tersampaikan! Jangan bilang hp-nya dia banting???"

Gemmad menunjukkan layar ponselnya pada teman-temannya. Terlihat Gemmad mengespam chat Marvel berkali-kali, tapi tidak satu pun dari pesan itu tersampaikan.

". . . ."

[Gua cek ke rumahnya aja besok...]

~

"Lu besok ada kelas pagi?"

Yang ditanya menoleh. Terlihat wajah penuh lelah, dengan kantong mata hitam menggantung di bawah matanya.

Nevin x Elestial | A Promise is A Promise | ElVinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang