Bab 8 - Accept

44 6 15
                                        

Jimin baru saja datang, lalu bergabung dengan Namjoon dan Suga yang sudah duduk santai di Meeting Room Hotel. Setelah menganggu kegiatannya dengan Suga pagi-pagi sekali, Namjoon dengan tidak ada hatinya menyuruh Jimin untuk segera menyiapkan kamar yang akan Saena tempati dirumah pribadi Namjoon.

Bukan hanya itu, ia juga sibuk menghubungi beberapa desainer ternama, dan juga Brand-Brand baju terkenal untuk menyiapkan pakaian Saena, beserta semua hal-hal yang dibutuhkan oleh seorang wanita pada umumnya.

"Kau terlalu memanjakannya, Namjoon-ah.." Jimin berujar sedikit mencibir. "Kau baru bercinta dengannya tadi malam, dan kau membuatnya menjadi seorang tuan putri di pagi hari." lanjutnya yang membuat Namjoon hanya tersenyum kecut,

"Aku tidak perduli, aku menyukainya, dan akan aku lakukan hal apapun agar dia tidak pergi dariku!"

"Apakah Saena mau untuk pindah ke rumahmu?" Tanya Jimin memastikan.

"Aku tidak tau,"

"jadi kau belum menanyakannya pada Saena? kau membuat keputusan sendiri?" Jimin sedikit kesal, mengingat bagaimana sifat kasar Saena, ia yakin wanita itu pasti tidak akan menerima keputusan Namjoon ini. "Kau sudah gila ya? wanita itu akan mengamuk nanti."

"Sudahlah, aku akan menanganginya. Dan Suga Hyung,"

"Baik, aku akan segera memeriksa kondisinya setelah Heat nya berakhir." Suga yang sedari tadi hanya diam sambil menikmati kopinya, kini membuka suara tanpa Namjoon harus menjelaskan untuk yang kedua kalinya. "Kau ingin aku memasangkan kb elektrik atau memberikannya resep pil seperti biasa?"

Mendengar hal itu Jimin hanya tersenyum miris.

"Kb Elektrik saja!. Aku tidak tau, tubuhku bisa saja menghianatiku saat Saena sedang bersamaku. Aku selalu menginginkannya, kau bisa bayangkan itu."

"Baiklah,"

"Setelah Heat nya selesai, aku akan membawanya ke rumah, dan kau bisa memeriksanya disana."

"Oke, tidak masalah. Sekarang aku harus segera pergi,"

Mendengar ucapan perpisahan dari Suga membuat Jimin langsung bangun. "Aku akan mengantarmu ke rumah sakit."

"Tidak perlu, aku membawa mobil."

Namjoon mengangguk cepat, "Kau tetap disini, aku hanya mempercayaimu Jimin-ah."

"Sialan! setelah mengangguku dan Suga, kau memintaku untuk tetap disini menungguimu selesai bersenang-senang dengan wanita barumu, huh?"

"Ya, kau keberatan?"

"Tidak.." Jimin menjawab lemah.

"Aku harus pergi," Suga berjalan lambat menghampiri Jimin. Mengecup pipi kiri pria itu, dan membisikan sesuatu. "Terimakasih untuk semalam."

==================================================================================

==================================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BLACK ALPHA - (ABO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang