Studio Produksi Perusahaan X - 14.30
"Tiga, dua, satu.. action!" Kamil mengarahkan talent manis yang kini sedang berakting memberikan testimoni produk brand X.
Talent manis itu ialah Gianno. Iya, karena ketampanan -juga kecantikannya, Gianno dijadikan sebagai talent untuk kebutuhan video brand perusahaan X.
"Cut! Gi, muka lo terlalu over senyumnya. Kurangin dikit ya," Kamil mengarahkan Gianno agar dapat mengontrol ekspresinya.
Gianno yang sedari tadi berkutat dengan produk dan memakainya ke wajah hanya bisa menuruti arahan anak buahnya itu. "Segini oke?" tanya Gianno pada Kamil, dan hanya dibalas dengan acungan jempol.
Shooting untuk testimoni produk berjalan selama tiga puluh menit. Setelah mengikuti arahan Kamil, shooting menjadi lancar dan Gianno tampak sangat indah dalam video itu.
"Gi, lo kayaknya lagi happy banget hari ini. Cerita dong!" Kamil menggoda Gianno yang kini tengah mencuci wajahnya di wastafel.
"Emang happy gimana sih, Mild? Biasa aja," jawab Gianno santai namun tercetak jelas di wajahnya kalau ia sangat senang sekali.
"Lo tuh auranya kaya mau dikawinin, Gi. Tumben banget boss gue nggak marah-marah kan belakangan ini. Ceritain dongg!" Kamil masih saja menuntut cerita dari Gianno.
Sejenak Gianno berpikir, lama kelamaan pasti kantor juga akan tahu kan? Besok ia akan dilamar dan kedepannya akan ada pernikahan antara si Content Creator dan Manager Brand X dari perusahaan X tersebut.
Gianno menyeka air pada wajahnya dengan tisu, lalu membalik tubuhnya dan bersandar pada wastafel. "Kalau gue ceritain, bakal bocor nggak?" Gianno memasang wajah sinisnya dengan alis dinaikkan ke atas.
"Wets, tenang! Gue bakal jahit mulut gue," jawab Kamil dengan gestur tangan menjahit bibirnya. "Lo bisa percayain semua rahasia lo ke Kamild!" lanjutnya.
Gianno tersenyum sambil menggeleng kepalanya pelan. Kamil memang selalu begitu tetapi ada saja rahasia orang yang pasti bocor olehnya.
"Jadi, gue besok akan ada acara pertemuan keluarga," Gianno memulai bercerita.
"Wait! Gue nggak tahu lo punya pacar, kenapa tiba-tiba sekarang ada lamaran?" Kamil memasang wajah bingung, ia melipat tangan kirinya di depan dada dan menaruh tangan kanannya di pipi, tampak berpikir keras. Pasalnya, selama ini Gianno tidak memamerkan siapapun pada kawan-kawannya. Atau jangan-jangan....
"Hmmm, Gi. I think I know who is your boyfriend," Kamil menyeringai, wajahnya sudah seperti detektif yang berhasil memecahkan kasus besar.
Gianno yang sedari tadi memerhatikan Kamil hanya bisa tetap pada ekspresi kalemnya, "Then, who is that?" tantang Gianno.
"Si tampan, Bapak Manager Brand X, yang kesemsem parah sama lo, selalu bilang ke gue kalau lo itu manis banget, cantik banget dan....."
"Kapan dia ngomong kaya gitu ke lo?" jawaban Kamil terpotong, Gianno terkejut kalau selama ini Merwyn berkata begitu pada kawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan di Malam Minggu
RomanceMerwyn dan Gianno akhirnya resmi menjadi sepasang kekasih. Masih mesra, hangat, bahkan membara tiap detiknya. Suatu ketika Merwyn mengajak Gianno untuk tinggal bersama. Akankah Gianno menyetujui keinginan Merwyn? Bagaimana Merwyn bisa menaklukan h...