17.

56 35 23
                                    

Happy Reading
-
-
-
__________________________________________

Keesokan harinya...

Seperti biasa, suasana pagi ini nampak begitu sepi dan dingin. Didalam kediaman rumah Jae-hyun, Bibi Ahn selaku asisten rumah tangga dan pengasuh Jae-hyun sejak kecil ini pun, kini sedang disibukkan untuk menyiapkan sarapan untuk sipemilik rumah tersebut yaitu Kyuhyun.

"Bi, tolong kau pergi ke kamar Jay ya?" Pinta Kyuhyun

"A... Baik Tuan,"

"Dan tolong kau bawakan salep dan perbannya juga ya Bi,"

"Salep? Perban? Em... Maaf Tuan, untuk apa semua itu?" Bibi Ahn pun sempat bingung

"Kau obati luka pada wajahnya Jay, karena semalam, dia pulang larut malam dan wajahnya ada luka dan lebam. Tolong kau obati dia ya Bi?"

"Astaga... Baiklah Tuan saya akan segera mengobatinya. Permisi?"

Kemudian dengan terburu-buru, Bibi Ahn pun mengambil kontak obat dan baskom yang berisikan air hangat, untuk membersihkan luka pada wajah anak asuhnya itu, ya siapa lagi jika bukan Jay.

Tok... Tok...!

Suara ketukkan pintu pada kamarnya pun, sang empunya tidak responnya sama sekali, ia hanya melihatnya sekilas dan melanjutkan aktivitasnya kembali untuk memasukan beberapa buku kedalam tas miliknya,

Tok... Tok... Tok...

"Tuan muda, ini Bibi Ahn." Saat mendengar suara tersebut Jay pun  langsung merespon

"Masuk saja Bi,"

Ceklek

Bibi Ahn pun langsung masuk kedalam kamar Jay, dan ia pun langsung mendekat pada anak asuhnya tersebut dengan raut wajah yang khawatir.

"Nak, wajahmu kenapa bisa lika seperti ini?"

"Tida apa-apa kok Bi." Jawab Jay acuh

"Kemari? Bibi Ahn obati dulu luka mu nak," Pinta Bibi Ahn dengan lembut

"Tidak usah Bi, aku gapapa kok."

"Iya... Tapi jika luka mu terbuka seperti itu? Nanti bisa jadi infeksi nak?"

"Hanya luka kecil Bi, kau tidak perlu khawatir."

"Sudah duduk disini." Bibi Ahn pun memaksa Jay agar mau di obati lukanya "Ayo... Duduk!" Pinta Bibi Ahn dengan sangat

"Iya, baiklah Bi," Jay pun patuh dan langsung duduk disofa yang ada pada kamarnya

Dengan perlahan Bibi Ahn mulai memeras kain bersih yang sudah ia celupkan ke air hangat, dan perlahan ia pun mengusapnya pada bagian luka tersebut yang ada pada wajannya Jay.

"Kenapa bisa Seperti ini sih...?" Usapan pertama pun mampu membuat Jay meringis

"Aw! Sakit Bi, pelan-pelan dong...!" Rengek Jay

"Nah kan, baru aja Bibi membersihkannya, belum mengoleskannya obat, kau sudah menjerit. Jika nanti lukamu ini infeksi bagaimana coba? Akan lebih sakit lagi nak untuk mengobatinya?" Bibi Ahn pun sedikit memarahinya

That's Okay | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang