26.

43 20 7
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
__________

Jauh di negara Amerika sana...

Jay telah tiba di negri Paman Sam tersebut, ia pun langsung menuju tempat nenek dan kakeknya tinggal. Dengan perasaan yang masih memendam amarah, ia pun tidak memperdulikan keadaan sekitarnya yang sedang memperhatikan dirinya. Jay lebih memilih untuk diam,

Sebuah mobil hitam pun sudah terparkir didepan di lobi bandara dan ada salah satu sopir yang sedang memperhatikan Jay yang sedang berjalan dengan membawa tas ransel yang berwarna hitam.

'Tuan muda Jae-Hyun?" Sapaan sopir pada Jay

Apa ini sopir untuk menjemput ku?! Batin dari Jay

"Maaf anda siapa?"

"Saya sopir dari Tuan besar Felix Jung Tuan."

"Kakek," Gumamnya lirih

"Silahkan Tuan muda Jae-hyun?"

Jay pun langsung masuk kedalam mobil jemputan nya tersebut. Dan segera menuju kediaman kakeknya yang bernama Felix Jung.

Butuh waktu 2 jam perjalanan, untuk sampai di kediaman Jung. Kini Jay langsung masuk kedalam rumah kakeknya, dan langsung disambut dengan hangat oleh semua anggota keluarga yang ada didalam rumah besar tersebut. Pelukan dan sambutan hangat pun tidak bisa terhindar lagi dari Jay sendiri.

Kini Jay sudah berada di tengah-tengah keluarga dari mendiang ibunya. Jay pun masih belum bisa bercerita apa yang terjadi sebenarnya, kenapa dan mengapa ia memaksa pada kakeknya agar diijinkan untuk berangkat ke Amerika sekarang juga.

"Kau istirahatlah nak, kakek yakin kau pasti lelah kan?" Titah kakek Felix Jung

"Baiklah kek,"

"Jika kau butuh sesuatu, panggil nenek ya nak?"

"Em iya nek, Jay pamit istirahat dulu ya?"

Jay pun melangkah masuk kedalam kamar yang dulu Ibunya pernah tempati.

"Ada apa dengan anak itu ya kek?"

"Entahlah, sifatnya yang pendiam sama seperti putri kita dulu, iyakan?"

"Iya, kau benar kek,"

"Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi di Korea ya nek?"

"Iya semoga saja." Harapan dari nenek

Kakek dan neneknya Jay pun sedikit bergunjing mengenai cucunya ini. Karena tidak biasanya, jika Jay datang dengan tiba-tiba ke Amerika. Tanpa persiapan apapun, Jay hanya membawa data diri dan beberapa baju saja.

-----

Suasana pun mulai menjelang malam, kini Jay pun mulai terbangun dari tidurnya.

"Pantas saja, aku merasa nyaman banget tidur, kan aku ada di kamarnya mama?" Monolognya

"Mah, Jay kangen banget sama Mama? Maafin Jay Mah? Jay udah gak bisa lagi  tinggal sama Papa?"

That's Okay | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang