27.

41 20 8
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-
____________________

Sekarang Jay mulai fokus pada pekerjaannya, karena ia telah di mandat kan oleh kakeknya agar mau membuka cabang nya di Korea. Dan kini ia pun mulai dihadapkan oleh masalah besar, yaitu pesaing bisnisnya.

Tok... Tokk...!

"Masuk!" Sahut dari Jay

"Maaf Tuan Muda, saya membawa beberapa laporan yang harus anda cek ulang." Jelas sekertaris Andy

Sekertaris pun meletakan map berwarna biru tersebut kemeja kerja Jay.

"Apa ini sekertaris Andy?! Bukankah ini hasil rapat kita kemarin? Kenapa disini tertera, jika kita tidak bisa membuka cabang kita di wilayah ini?"

"Iya Tuan Muda, maka dari itu saya memberikan laporan ini lagi kepada Anda Tuan."

"Bukankah masalah perijinan sudah kau selesaikan dengan baik kemarin, lalu kenapa sekarang jadi seperti ini?"

"Maaf Tuan, sebenarnya pihak dari Mall sebelah menolak keras untuk kita membangun Jay-land di sana Tuan."

"APA! Kenapa kau baru bilang sekarang sih sekertaris Andy?!" Ucap Jay dengan meninggikan intonasinya

"Maaf Tuan? Saya tadinya ingin berusaha sendiri dulu tapi--?" Kalimat sekertaris pun terpotong

"Sudah-sudah, sebaiknya biar aku saja yang langsung turun tangan. Kau siapkan saja dokumen yang saya minta tadi pagi?"

"Baik Tuan Muda, saya permisi?" Pamit sekertaris pun dengan rasa bersalah

"Astaga! Kenapa hal segampang ini tidak ada yang bisa menyelesaikannya sih? Baiklah aku akan ke sana saja kalau begitu?"

Jay pun langsung pergi dari kantor untuk segera menuju proyek yang baru setengah pembangunan, ia pun langsung mendapatkan masalah yang sedikit rumit, setelah ia sampai di Mall, Jay langsung menghubungi pemilik pengelola dari Mall tersebut.

Beruntung ia langsung mendapatkan sambutan dari pemilik Mall tersebut, Jay langsung di tuntun masuk kedalam sebuah ruangan untuk menemui pemilik Mall tersebut.

"Silahkan duduk dulu Tuan? Sebentar lagi pemilik Mall ini akan segera datang." Titah salah satu pegawai pada Jay dengan sopannya

"Baiklah, terimakasih."

Pegawai itu pun pergi dari ruangan tersebut, dan meninggalkan Jay.

"Siapa sih pemilik Mall ini? Kenapa dia tidak mau bekerja sama dengan perusahaan ku?" Monolog Jay

Tap!

Tap!

Tap!

Hentakan kaki pun mulai terdengar dan membuat Jay langsung bersiap-siap merapihkan pakaiannya, karena ia akan segera menemui pemilik Mall tersebut.

"Maaf jika anda menunggu lama Tuan?" Ucap seorang pria bertubuh tinggi tersebut

"Kau!" Tunjuk Jay dengan ekspresi wajah yang kaget. "Kenapa kau berada disini?" Lanjut Jay

That's Okay | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang