22.

44 28 19
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

__________________________

Masih pada momen Ay dan Jay

Setelah mereka selesai makan, kini keduanya pun melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang ke rumah mereka, dan tak luput dari pandangan semua orang yang melihat Ay dan Jay berjalan berdampingan layaknya sepasang kekasih.

"Eh iya Jay? Lo gak lupakan besok?" Tanya Ay, Namun dalam posisi mereka yang masih saja berjalan

"Memangnya besok ada apa Ay?!"

"Tuh kan, lo pasti lupa? Oh... Atau jangan-jangan lo sengaja lo lupa-lupain Iyakan?"

"Sumpah deh Ay gue gak tau?"

"Masa lo lupa sih Jay...? Kan besok lo mau ajarin gue cara main basket?"

"Kapan gue janjinya? Gue gak pernah iya-in tuh. Mau ajarin lo cara main basketnya, kan gue udah bilang sama lo waktu itu Ay, gue gak bisa main basket."

"Kan bokap lo yang iya-in Jay, jadi ya gue anggap kalo lo itu mau ngajarin gue Jay,"

"Tapikan Ay, gue gak bisa."

Jay pun selalu menolak permintaan dari Ay, yang memintanya agar mau mengajarinya cara bermain basket, karena menurut Ay, Jay sangat handal dalam bermain bola basket, dan terbukti kalo Kyuhyun Ayah dari Jay sendirilah yang mengiyakannya.

"Ayo dong Jay, lo ajarin gue ya? Please...! Gue mohon...?" Rengek Ay

Jay pun Lagi-lagi menggelengkan kepalanya. "Gue gak bisa Ay."

"Lo gak kasihan apa sama gue?" Ay pun memelas dengan raut wajah yang hampir menangis

Dan akhirnya, perjuangan Ay pun berhasil, Jay pun luluh dan menerima permintaan dari Ay. Untuk mengajarinya cara bermain basket.

"Iya udah, gue mau ajarin lo deh! Tapi ada syaratnya?"

"Lah kok ada syaratnya sih?! Terus syaratnya apa dong?"

"Syaratnya gampang kok,"

"Iya udah apa kalo gitu...?' Ay pun mulai penasaran

'Lo gak boleh jauh dari gue, bisa?" Dan akhirnya syaratnya pun telah terucap dari mulut Jay

"Maksudnya?!" Tanya Ay bingung

"Mau apa pun yang terjadi  nanti, lo tetep di samping gue ya Ay? Hanya itu syaratnya."

"Tapikan Jay? Masa syaratnya kaya gitu sih?! Gak masuk akal dong!"

"Selama ini gue udah gak pernah mau main basket lagi Ay, tapi demi lo! Gue berusaha untuk mengenal dunia basket lagi. Lo tau kenapa, gue gak mau main basket lagi?!"

"Ke-kenapa Jay?" Tanya Ay Hati-hati

"Karena basket, gue jadi kehilangan momen terakhir gue sama Nyokap gue Ay, dan pada saat gue bertanding demi kejuaraan, gue memang menang, tapi pada saat yang bersamaan Nyokap gue pun meninggal Ay. Karena itulah gue gak mau kenal dunia basket lagi Ay." Jelas Jay panjang lebar

That's Okay | [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang