10.Never good enough

255 11 0
                                    

Warning!!! 15+
I'm come back!!!
Hahaha...udah lama gantung cerita yak??? #devilslaugh.
Intinya author adalah orang yang InsyaAllah selalu menepati janji.
So langsung check it out.

Aika PO.V On
Wanita berparas ayu yang nampaknya orang Jepang blasteran Eropa itu tampaknya sedang berusaha menahan tangisnya.

"Jadi...ini yang kau bilang bekerja part time di Rumah sakit ayahmu.Kau....kau... kau bermain dibelakangku. Dibelakang tunanganmu sendiri?,"tanyanya dengan nada sarkastik.
"Dheg".
"Hayato punya tunangan?!," gumamku terkejut.

"Azumi ... aku bisa jelasin Azumi....,"jawab Hayato sambil memegang tangan wanita-bernama-Azumi-itu.

"Cukup Hayato.Aku sudah terlalu mengenalmu.Apa ini sifatmu yang lain.Yang tak pernah kutahu,"tanyanya lagi.
"Bodoh,"maki Hayato sambil melepaskan pegangannya pada Azumi.
"Dia hanya kuanggap sebagai adikku,"ucapnya sambil menunjukku.
"Aku hanya menyukaimu seorang, tunanganku,"lanjutnya dia menarik Azumi mendekat sambil mendekatkan kepala Azumi ke hadapannya dengan tangannya dan mencium bibir kecil Azumi. #PoorAika #PrayforAika

Aku membuang mukaku untuk tidak melihat pemandangan menyesakkan yang ada tepat di hadapanku.
Jika aku saat ini berada pada posisi berdiri mungkin saja kedua kakiku tidak akan kuat lagi menahan berat badanku.  Bersyukurlah kini aku tengah duduk di kursi roda.Aku lemah tanpanya.Tanpa terasa air mataku mulai menitik seiring dengan derasnya hujan yang mulai jatuh membasahi bumi.
Membasahi ruang hatiku yang kosong.Telah direnggut paksa dariku.Aku benci perasaan ini.

-Never Forget You-

Ryu-kun PO.V
Aku sudah berjanji pada tante Yuuka untuk menjenguknya hari ini.
Tapi ... Apa aku sanggup untuk melihat mereka berduaan?
"Tuhan...tolong kuatkan aku,"gumamku berdoa.
Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar cafetaria.Yaps,setelah aku bertemu Ri-chan aku harus menaiki lift di dekat cafetaria untuk menuju kamar Aika. Harus ... Mataku kemudian menangkap siluet Aika tidak jauh didekatku.
Benarkah itu dia?
Aku melemparkan pandanganku pada pasangan mesum disebelahnya.
Yang benar saja,berciuman di tempat seperti ini.Apa namanya kalau bukan pasangan mesum.
"Tunggu,itukan ... Hayato," gumamku.
Aku menangkap manik mata Aika yang terlihat...sendu. Oh...bagaimana mungkin bisa terjadi.
Apa dia...cemburu.Pada Hayato?
Ahh...masa bodoh.Aika belum memutuskanku, setidaknya kita masih punya hubungan dan aku masih kekasihnya.
Tunggu kalau aku kekasihnya buat apa aku masih menontonnya dari sini.
Lebih baik aku menolongnya itu akan membuatku lebih berguna.Aku pergi kearahnya secepat kilat.
Ryu-kun PO.V Off.

-Never Forget You-

Aika PO.V On.
"Buat apa aku lama-lama disini. Kalau aku hanya melihat pemandangan yang menyesakkan,"batinku.
Aku mulai memundurkan kursi rodaku perlahan.
"Dhuk".
Sepertinya aku menabrak sesuatu.
"Gomennasai*," ucapku kemudian.
"No problem,"ucap suara yang familiar.
Aku mendongak mencari sumber suara itu.
"R...Ryu-kun,"panggilku kecil. Senyumnya kemudian merekah. "Akhirnya kau mengingatku Aika,"ucapnya masih tersenyum lebar.
"Baka**,aku keceplosan," gumamku memaki diriku sendiri.
"Lebih baik kita pergi dari sini,"ucapnya sambil menarik kursi rodaku menjauh dari Hayato dan Azumi.

-Never Forget You-

"Kau menangis?,"tanya Ryu-kun setelah kami sampai di kamar.
"Tidak,"ucapku sambil menepis tangannya yang ingin menghapus airmataku.
"Bilang saja kalau kau menangis,"ucapnya lembut sambil memegang kedua tanganku,dia kemudian menghapus airmataku dengan punggung tangannya seperti seorang ahli.
Mataku sepertinya memburam oleh airmataku.
Aku langsung memelukya dari kursi rodaku.
"Apa tidak ada yang menyukai atau mencintaiku barang setitik pun.
Aku sepertinya orang yang tak punya orang yang menyayangiku.
Ibuku ... hiks ... dia terlalu ... hiks ... sibuk dengan ... hiks ... pekerjaannya,"ucapku meluapkan semua kesedihanku.
"Jadi ... Kamu kesepian?," tanyanya mengambil kesimpulan.
Aku mendongak dan menatapnya.Ia merengkuhku dan mulai berbisik.
"Aku akan ada untukmu Ai-chan ... tenang saja tidak ada yang perlu dikhawatirkan,"ucapnya menenangkanku.
"3 tahun sebelumnya kau sudah pernah mengatakan hal yang sama Ryu-kun.Tapi kau mengingkarinya," gumamku mulai terisak lagi sambil memukul-mukul bahunya.
"Menangislah sepuasmu," bisiknya yang membuatku makin mencengkram erat kaos polo yang ia kenakan dan membasahinya dengan airmataku.

-Never Forget You-

"Sudah baikan?,"tanya Ryu setelah aku berhenti menangis. Aku mengangguk kecil.
"Kau mau menemuinya kan?,"tanyanya.
Aku mengangguk lagi.
"Kejarlah dia, siapa tau dia menyukaimu.Kamu jatuh cinta kan padanya.Kita tidak tahu isi hatinya yang sebenarnya," ucapnya menyemangatiku.
"Tapi kamu menyukaiku juga kan?,"ucapku yang malah terdengar seperti bisikan.
"Aku tidak apa-apa.Tenang saja.Aku akan baik-baik saja. Tapi,jika ia melepaskanmu aku akan selalu ada untukmu Ai-chan,"ucapnya dengan nada tulus sambil mencium keningku.
Aku memandang Ryu-kun lekat-lekat.
"Aku pergi dulu," bisikku lalu mulai sedikit demi sedikit mendorong kursi rodaku menuju lift.
Aika PO.V Off.

Ryu-kun PO.V On
"Tenang,huh?Dasar munafik," ucapku pada diriku sendiri. Jangan bertanya kenapa aku tidak mengantarkannya. Melepaskannya saja bagiku adalah hal tersulit dalam hidupku.
Aku terlalu mencintainya.
Jika ditanya apa aku akan tenang,maka itu salah besar.
Badai besar sedang mengamuk dalam hatiku.
Aku memang agak pandai bermuka dua dan menyembunyikan perasaanku sendiri.
Aku agak bersyukur dengan sifatku.Ini semua demi Aika.Untukmu Ai-chan...
Ryu-kun PO.V Off.

*Gomennasai:Maaf
**Baka:Bodoh

#ToBeContinued

10/04/2015 11.53 A.M

#PojokVinna:Konniciwa readers!!!Oke 10 vote lagi untuk part selanjutnya...Sayonaraaa... #peluksatusatu

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang