12.You are (not) my destiny part 2

86 5 0
                                    

Aika PO.V On
Aku terdiam,terus menunggu ujung jawabannya.
"Tapi maaf... hanya sebagai seorang adik.Aku menyukai orang lain,"lanjutnya dengan nada menyesal.
Apa yang kurasakan?Kau mau tahu?Seolah batu besar jatuh menimpaku dan menghujam semua perasaanku.
Semua jatuh... dan rusak.
Mungkin benar ucapan seseorang.
-We should love,not falling in love because everything falls gets broken.
Now,It's too late.
Aku bergerak menjauh dan pergi.Hayato tidak mungkin akan menahanku.Aku cukup sadar diri soal itu.
Ia tidak menyukaiku,tapi Azumi.
Aku harus kembali ke tempatku seharusnya.
Ke kamar inapku.Menahan malu setelah ditolak Hayato.
Dan mengakhiri semua drama bodoh ini.
Semua ini percuma. Tujuanku hanya satu selama ini.Mendapat perhatian dari Hayato.
Tapi semuanya telah berakhir.

-Never Forget You-

Aku kembali ke kamar dengan wajah yang kurasa sangat kusut dan sendu.
Aku ingin pulang sekarang.
Aku ingin keluar dari sini secepatnya.
Tapi,saat aku memperhatikan sekeliling kamar.
Pandanganku tiba-tiba tertumbuk pada sosok yang sedang tidur di tepi ranjang.
Hanya kepalanya lebih tepatnya.
Aku menghampirinya dengan kursi rodaku.
Mengelus rambut coklat ikal lembutnya,seperti biasa.
Sudah lama sekali aku tidak menyentuh rambutnya. Rambutnya yang sekarang agak... kasar.
"Ngghh...,"lindurnya.
Aku terdiam sejenak,tidak mau mengganggu tidurnya aku menarik tanganku.
"Happ".
Ia menangkap pergelangan tanganku cepat.
Aku menjerit pelan karena kaget.
Aku kira dia terbangun karenaku.Dan akan mengomeliku.
"Aika... jahnngan...jangan pergi Aika...,"lindurnya.
Ia mendekatkan tanganku ke jantungnya.
"Degh.. degh.Degh...degh".
"Detak jantungnya...begitu cepat," gumamku terkejut.
"Ai...ini... Ini bunyi...nyam nyam... jantungku jika...nyem...nyem...berada di dekatmu...Watashi wa anata o aishite...Aika," lindurnya.
Aku terkesiap.Wajahku terasa panas waktu ia mengucapkan itu.
"Setidaknya masih ada yang menyukaiku,"pikirku senang.
Kemudian menyenderkan kepalaku di bahu Ryu-kun dan tertidur.

-Never Forget You-

Saat aku terbangun,satu hal yang kupikirkan hanya satu.Ryu-kun.
"Dia kemana?,"gumamku.
"Ohayou Ai-chan...,"sapa Ryu-kun riang sambil tersenyum.
Entah kenapa,saat Ryu-kun tersenyum.Sekelebat sosok ayah terdapat pada wajahnya.
"Ayah!,"bisikku sambil memegang wajahnya.
"Kenapa Ai?,"tanyanya bingung.
"Tidak ... Tidak kenapa-kenapa,"jawabku sambil melepas pegangan tanganku pada wajahnya.
Ryu-kun hanya tersenyum penuh arti.
"Aku tidak yakin kamu mengingatku dengan jelas.
Tapi,aku janji akan membuat kenangan baru yang lebih indah dari sebelumnya,"janji Ryu-ku masih tersenyum.
Aku hanya 'membuang' wajahku yang telah memasang raut innocent yang menjadi kesayanganku akhir-akhir ini.
"Bagaimana dengan Hayato? Kalian ... sudah jadian?,"tanya Ryu-kun hati-hati dengan penuh dengan nada kekhawatiran.
"Tidak,dia menolakku,"jawabku cepat.
"Kamu ... tidak apa-apa?," tanyanya lagi.
"Apakah aku harus selalu menjawab semua pertanyaanmu?Tolong jangan tanyakan tentang perasaanku sekarang,"desisku.
"Baiklah,"ucapnya pelan.
Kami terdiam dengan pikiran masing-masing.
"Hei,bagaimana kalau kita sarapan dulu?,"ajaknya.
"Mungkin itu akan membuat moodmu membaik,"tambahnya.
"Baiklah,".

#ToBeContinued

Fri,7-08-2015 18.43P.M

#PojokVinna:Konbawa.minna-san !!!Seperti janjiku,aku akan melanjutkan ceritaku setelah 10 vote terpenuhi.Dan buat next chapter tetap ya 10 vote^^...Sampai jumpa di chapter berikutnya^^ Konbawa!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang