7.Him...but who i love?

542 13 5
                                    

Aika PO.V On.
"A...,"kata Hayato sambil menunjuk papan berisi huruf-huruf Alfabet.
Aku jadi semacam anak TK.
"A...,"tiruku.
"I...,".
"I...,".
Begitu terus sampai Zo.
(alfabet Jepang)
"Ini apa?,"tanya Hayato menunjuk sebuah kata.
"A...,"ucapku.
"Lanjutnya?...,tanyanya".
Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal,cuma akting aja sih.
"I...,".
"Terus?,".
"K...,".
"One more...?,".
Aku melongo menatapnya.
"Eh salah... satu lagi,".
"A...,".
"Dibaca?,"tanyanya lagi.
"A...i.. ka,"ejaku.
"Pintar...,"kata Hayato sambil mengelus rambutku.
"Ha...yato,"gumamku senang.
"Me...ja,"kata Hayato sambil menunjuk meja.
"Me...ja," ulangku.
"Kur...si,"eja Hayato sambil menunjuk meja.
"Kur...si,".
"Sus...ter,"ejanya lagi sambil menunjuk seorang suster didekat kami.
"Sus...ter,".
"Dok...ter,"ejanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Dok...ter,"ejaku kemudian.
"Istirahat dulu,jangan terlalu memaksakan diri,"kata Hayato setelah 25 menit belajar mengeja. "Nih...aku bawa sesuatu buat kamu,"kata Hayato.
Aku hanya melongo melihatnya.Kalung berwarna silver dengan inisial A.
"A...untuk Aika,"katanya sambil memakaikan kalung itu dari belakang.
"Bagus kan?,"tanyanya sambil memberikan cermin.
Aku hanya memandangi cermin itu.
"Cantik...cantik banget.Mau bilang apa lagi.Hayato...kamu romantis juga ya?.Plus tadi kamu manggil aku Aika...Ahh...tambah nge-fly,"
gumamku tak sadar semburat merah menghiasi wajah gue.
Author Note:Kalo di Jepang.Anak laki-laki manggil anak perempuan dengan nama kecilnya,berarti anak laki-laki itu punya perasaan walaupun sedikit ke anak perempuan yang dia panggil nama kecilnya.Bisa juga punya hubungan kayak pacaran.
"Jalan-jalan keluar yuk. Mumpung masih enak udara luar,"ajaknya.
Aku hanya menggangguk pelan.Hayato lalu mendorong kursi rodaku keluar ke taman rs yg terdapat kolam berisi koi bermacam warna. Hayato memetik setangkai bunga,aki nggak tau jenisnya apa,dan setidaknya itu bukan bunga Kamboja.#yakali-,-.
Hayato menyelipkan bunga itu di telinga kananku.
"Aika cantik yah," katanya sambil tersenyum.
"Awawawa...dia bilang gue cantik. Mimpi apa aku semalem.Tunggu ini mimpi bukan ya?Aku harus cubit tanganku sekarang," gumamku seneng+panik. #kebiasaanAika.
Aika PO.V Off.

-Never Forget You-

Ryu-kun PO.V On.
"Ai-chan...dia kelihatan bahagia sekali sama Hayato.
Akumengintip dari balik pilar-pilar rs.
"Apa gue harus ngerelain Aika bahagia sama Hayato ya?,"pikirku."Sebelum dia amnesia...ada hal yg berubah dari dia.Dia jadi lebih dingin,kaku.Dia bahkan lebih lambat membalas pesan/sekedar mengangkat telepon gue.Apa aku punya kesalahan ya?,"gumam gue bertanya-tanya.
"Tuhan...aku hanya laki-laki biasa yang tak pernah bisa peka dengan perasaan perempuan termasuk Aika.Bagaimana ini?,"gumamku tak menentu.
Aku pun memutuskan berjalan mendekati mereka.
"Hai Ai-chan,Hayato,"sapaku.
"Oh...hai Ryu,"balas Hayato sambil tersenyum.
Ai-chan memandangku dari atas sampai bawah lalu memberikan tatapan laser.
"Dheg".
"Dia benci aku ya?,"gumamku.

-Never Forget You-

Aika PO.V
"Benci?Emang!.Udah lama malah," gumamku setelah membaca ekspresi Ryu-kun.Sedikit-sedikit sih taunya,mungkin aku keturunan cenayang.Haha ngaco-.-.
"Kita ke sana dulu ya Ryu,"pamit Hayato.
"Ah...iya.Bye Ai-chan.Bye Hayato,"pamit Ryu-kun.
"Bye Ryu,"balas Hayato singkat.
Aku menengok ke arah Ryu-kun setelah dibawa oleh Hayato.Dia kelihatan... sedih.

-Never Forget You-

"Ini tempat kamu belajar berdiri Aika,"kata Hayato setelah membawa gue ke ruangan bercat putih bersih.Disana sudah tersedia tiang-tiang besi kecil yang ditaruh bersisian kanan dan kiri.Sepertinya itu alat latihan berjalan untukku.
"Begini caranya...,"ucap Hayato sambil mempraktekkan cara berjalan di antara tiang-tiang besi. Dia meletakkan tangan kanannya di besi yang membentuk pipa besi panjang terbalik 90° di sebelah kanan dan meletakkan tangan kirinya di pipa besi sebelah kiri.Lalu berjalan perlahan.
"Tanganmu menopang badanmu,"katanya usai mempraktekkan."Sekarang kamu,"katanya sambil membimbing gue ke arah pipa-pipa besi.
Aku pun berjalan sedikit demi sedikit.Kalau kamu liat aktingku sekarang kamu pasti mikir aku beneran sakit.
"Wah... hebat Aika,"katanya riang sambil tersenyum.
*Siingg*.
"Dheg".
Flashback Aika On.

“Wahh…Daebbak Aika sudah bisa menggunakan remote,”kata Ryu-kun riang sambil tersenyum,sampai-sampai lesung pipinya terlihat.

Flashback Aika Off.

"Kok...kok gue malah kepikiran Ryu-kun ya?,"gumamku bingung.
"Ah... enggak-enggak Aika denger Aika...Kamu lagi sama Hayato.Inget Ha...ya...to,"gumamku menenangkan diri.
"Kenapa Aika?,"tanya Hayato melihatku diam saja.
Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.
"Yaudah yuk latihan lagi,"kata Hayato akhirnya.
Sayangnya yang terjadi selanjutnya adalah aku terpeleset,dan menimpa Hayato yang ada di depanku.Kami berpandangan.
"M...maaf Hayato," ucapku lirih.Dia tersenyum simpul.
"Tidak apa-apa.Ayo latihan lagi,"ucapnya hangat sambil membantuku berdiri.
Jantungku mulai berdegup dengan kencang.
Sentuhannya,bahkan aku bisa melihat dengan jelas otot lengannya yang kokoh.
Dia mengenggam kedua tanganku menuntunku berjalan.
"Kamu hebat,sudah bisa bilang maaf,itu suatu kemajuan loh.Kamu bisa mengucapkan 1 dari 3 kata ajaib,"ucap Hayato sambil tersenyum membuat semburat merah dipipiku kumat lagi.
"Ah...Hayato,"gumamku tersipu.

-Never Forget You-

Author PO.V On
"Gimana latihannya?,Lancar?," tanya Ryu-kun setelah latihan selesai.
"Lancar Ryu...Aika cepat belajar."Bagus deh.Aku duluan ya,"jawab Ryu-kun.
"Ryu...?,"gumam Aika tertahan."Kenapa bengong Aika?,"tanya Hayato sambil mengibaskan tangannya keatas kebawah.
Aika hanya menggeleng.Hayato lalu mendorongnya kembali menuju kamar.
"Kenapa dadaku terasa sesak ya waktu dia meninggalkanku?,"batin Aika.

#ToBeContinued

#PojokVinna:Lagi nunggu Jet'aime Prambanan vote-nya sampai 10 atau itu bakal nggak lanjut-lanjut.Padahal Author mau bikin cerita anaknya sebelum April.Batal deh kayaknya-.- .#spoiler+curhat

Saturday,31-01-2015 18.37WIB

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang