6 : Inti plot cerita

368 59 2
                                    

Sudah hampir setahun aku hidup sebagai Emma Sano, dan sebentar lagi saatnya Takemichi kembali dari masa depan.

Yaa.. ku harap masa depan tidak berubah, dan tetap sama seperti alurnya. Karna aku tidak terima jika butterfly effect terjadi karna aku berubah menjadi Emma.

"Hah.."Desahku pelan sambil membeli makanan ringan. Kali ini aku ditemani Sanzu, jadi aku diperbolehkan membeli apa yang ku inginkan.

• Jangan iri-iri, jangan iri dengki.

Kalau bersama Kokonoi dan Kakucho pasti aku akan dilarang membeli makanan ringan.

Ya mungkin karna makanan ringan yang sering ku pilih itu adalah makanan kurang sehat.

"Emma, sudah?"Tanya Sanzu. Dia melihat jam tangannya, sepertinya sudah waktunya kembali.

"Sudah, ayo kita pulang, Sanzu"Balasku sambil membawa kresek berisi makanan ringan.

Kami pun berjalan ke dalam mobil, usaha Mikey dan Kokonoi berhasil. Mereka pun menjadi orkay, tentu aku juga kena dampaknya.

Setelah sampai dirumah, aku buru-buru kembali kekamar agar tidak ketauan membeli mie cup.

Sayangnya itu tidak berjalan mulus, Mikey tengah membaca sesuatu di ruang tamu. Jadi aku tidak bisa membawa mie cup itu ke kamarku.

"Hah!? yang benar saja ini.. masa mau makan mie cup di dunia ini aja susah amat njir!"Pikir ku kesal.

Mikey melarang ku memakan mie cup karna takut aku sakit. Alasannya sungguh tidak masuk akal.

Trobos ajalah.

Aku pun berjalan dengan suara pelan agar tidak didengar oleh Mikey, untungnya hingga arah tangga Mikey tidak sadar.

"Emma, kau beli mie cup lagi?"Ujar suara yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Mikey.."Ucapku sambil membalik tubuhku. Terlihat dia sudah berdiri di belakang ku dengan tatapan tajam.

"Hah.. baik-baik, larangan mie cup itu ku cabut, dan ku ganti dengan 'setiap kembali aku akan berkata selamat datang' paham?"Ujarnya yang ku angguki.

Emma POV END

Beberapa hari setelah kejadian mie cup itu, terdengar berita kalau Takemichi masuk ke dalam gang Brahman.

Emma sudah tau akan terjadi, tapi dia harus tetap pura-pura kaget. Kalau tidak mungkin dia akan dicurigai.

Hingga disuatu malam ketika Emma sedang numpang tidur diruang kerja Mikey, dia mendengar sesuatu.

"Seperti nya hari ini akan hujan"Celatuk Mikey. Emma tau apa arti perkataan Mikey.

"Mikey, kau mau kemana?"Tanya Emma ketika Mikey mau keluar mengendarai motor nya.

"Ada urusan, kau tetaplah dirumah"Ujar lelaki maniak dorayaki (?) itu. Tatapan lelaki yang biasanya menatap dirinya dengan tatapan hangat, kini berubah menjadi dingin.

Emma yang mendengar penuturan Mikey langsung mengajak Kokonoi untuk mengikuti Mikey.

Tapi dia lebih berharap agar sampai lebih dahulu sebelum Mikey.

Di tempat matinya Draken, Emma masih keburu karna Draken belum mati. Dan tengah menyampaikan pesan terakhir nya kepada Michi.

Emma POV

"DRAKEN! JIKA KAU MEMANG MASIH MENGINGAT KU JANGAN MATI DULU HEY!"Teriakku.

Semua pandangan geng Rokuhara dan Brahman melihat ke arahku. Takemichi memiliki ekspresi kaget, bingung di wajahnya.

"Emma-chan..?"Ucap Takemichi dengan wajah tak percaya.

"HEI DRAKEN! KAU LUPA KAU SUDAH HAMPIR MERASAKAN KEMATIAN SATU KALI?! KALI INI JANGAN MATI!!"Teriakku.

Emma POV END

Draken yang melihat kedatangan Emma kaget, dia kira gadis yang dia cintai itu sudah mati.

Tubuh Draken yang lemah berusaha untuk berjalan mendekati Emma. Tapi lelaki bertubuh tinggi dari Rokuhara sudah berada di depan Emma.

'EH BUSET! bikin kaget aja'Pikir Emma ketika melihat lelaki yang kehidupan nya tinggal beberapa menit lagi itu muncul dihadapannya.

"Jangan ganggu gadis itu!"Teriak Draken dengan sisa kekuatan nya. Lelaki bertubuh tinggi yang namanya bahkan dilupakan itu tersenyum licik.

Dan..

VROMM

Mikey muncul, sebenarnya dalam hati Mikey dia kaget melihat Emma ada di situ. Perasaannya Emma sudah dia suruh kekamar ketika ia berangkat.

"Emma, aku menyuruh mu tetap dirumah, bukan?"Tanya Mikey dengan senyuman dingin.

Emma balas tersenyum juga. "Mana mungkin aku bisa tetap diam melihat seseorang yang kusukai mati, Mikey"Ujar Emma sambil berjalan mendekati Mikey.

Fix, Kokonoi hanya pemeran numpang lewat di chapter kali ini.

"Hei onna (cwek), siapa yang bilang kau bisa kabur darik-"Ucap lelaki itu sambil berusaha memegang tangan Emma.

Ah.. tentu dia pun dipukul oleh Mikey, Draken, Takemichi dan lain-lain nya yang melihat pemandangan itu masih berusaha mencerna semuanya.

Mikey memukul lelaki itu tanpa ampun. "Kokonoi, tutup mata Emma"

Lelaki itu mengikuti kata bossnya, dan menutup mata Emma. Mikey tidak mau adiknya melihat pemandangan menyedihkan itu.

"Sampai kapan?"Tanya Emma bosan karna matanya ditutupi terus. Koko tidak menjawab, ia hanya diam.

Draken juga gak jadi mati, dan Takemichi gak jadi digebukin oleh Mikey. Yap, itu semua karna mbak Emma muncul di waktu yang pas.

"Udah?"Tanya Emma kembali. Ketika matanya sudah benar-benar bisa melihat, dia melihat kakaknya berlumuran darah.

"Astaga naga gunung Sinabung, apa yang kau lakukan, Mikey??"Tanya Emma ketika melihat bercak darah dipipi kakaknya.

Sebenarnya dia tau, tapi pura-pura gak tau aja demi keamanannya.

Setelah itu mereka pulang ke rumah, Koko dan Emma di marahi habis-habisan oleh Mikey.

I became Mikey's little sister!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang