7 : Perubahan Alur

347 54 5
                                    

Gadis dengan surai kuning itu melihat keluar jendela dengan malas. Lagi-lagi kakak nya yang tersayang tidak mengijinkan nya untuk melakukan apapun.

Bahkan untuk sekedar jalan-jalan di luar pun tidak boleh, tentu itu membuat nya bosan.

"Kalau ada hp mungkin aku gak bakal sebosen ini"Gumamnya kesal. Lelaki disampingnya yang melihatnya misuh-misuh hanya bisa menatap dalam diam.

"Emma, jika anda memang sangat gabut.. lebih baik nyabu bersama saya"Ucap lelaki itu yang ditatap horor oleh sang gadis.

"Saran yang bagus, tapi tidak.. terima kasih atas tawaran nya"Balas sang gadis yang hanya diiyakan oleh lelaki itu.

Mereka kembali ke dalam kesibukan masing-masing, hingga pintu diketuk dan dua orang lelaki masuk ke dalam ruangan.

"Emma"Panggil salah seorang lelaki yang hanya ditatap datar oleh gadis itu.

"Hm, apa?"Ujarnya singkat. Dia tengah tidak berminat berbicara kepada lelaki yang sudah mengunci nya.

"Apa kau mau ikut nanti malam?"Tanyanya yang membuat sang gadis menatapnya curiga.

"Kemana?"Tanyanya balik. Lelaki bertubuh pendek itu mendekati nya, lalu berbisik pelan.

"Tawuran"Ujarnya singkat yang membuat sang gadis menatapnya tak percaya.

"Kau.. gila, Mikey"Balas nya.

Malam pun datang, kedua kakak beradik itu mengendarai motor dengan cepat.

Tidak lupa beberapa anggota mengikuti mereka dari belakang. Siapapun yang melihat mereka, hanya bisa bergedik ngeri.

Mereka sampai di sebuah tempat yang berisi dua gang yang telah datang, kedua gang itu menatap mereka dengan tatapan kaget.

Rokuhara dan Brahman menatap gang yang baru datang itu dengan tatapan kaget bukan main.

Walau yang kaget lebih banyak anak Brahman, tapi tidak sedikit pula anggota Rokuhara yang kaget.

"Wah~ wah.. jadi Mikey yang tak terkalahkan akan mengikuti acara malam ini?!!"Teriak lelaki yang sebelumnya mendekati Emma.

Mikey hanya menatap nya acuh, dan lebih mementingkan adiknya. "Kau duduklah disini, Sanzu akan bersamamu"Ucap Mikey yang diangguki Emma.

"Hoo.. jadi kau memiliki seorang pacar ya!"Ucapnya lagi yang masih dihiraukan.

Tentu karna dihiraukan South sangat kesal, dan ingin segera memukuli badan lelaki yang sudah berani menghiraukan nya.

"Mikey"Panggil Emma. Mikey melihat ke arahnya sebelum pergi ke 'arena'.

"Apa?"Tanyanya. Emma memberikan sebuah gelang kepadanya.

"Ini hanya sebuah saran, tolong jangan sampai membunuh lelaki itu, aku tidak ingin kau dicap kriminal, okey?"Ucap Emma yang diangguki.

Lalu Mikey berjalan ke arah kedua gang itu, tawuran antara "tiga dewa" terjadi dengan sangat cepat.

"Nee, Sanzu"Panggil Emma. Sanzu melihat ke arahnya tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Boss Brahman itu.. adikmu?"Tanya Emma yang langsung di berikan jawaban negatif.

"Bukan, aku anak tunggal"Jawab Sanzu yang hanya bisa diangguki oleh Emma. Dia tau seberapa traumanya Sanzu ketika masih kecil.

"Yaa baiklha~ lalu kau gak mau ikut tawuran?"Tanya gadis itu lagi. Jawaban Sanzu adalah, "Aku ingin.. tapi Mikey menyuruh ku melindungi mu"Jawabnya.

"Haha, kai tidak perlu melindungi ku"Balas Emma. Sanzu kembali diam, dia tidak berminat melanjutkan pembicaraan.

"Karna aku tidak akan diserang siapa-" Sebelum menyelesaikan ucapannya, salah seorang anggota Rokuhara hampir saja memukulnya.

"Kau diserang"Balas Sanzu. Kini gadis itu yang diam, lalu mengambil buku dari dalam tas yang dia bawa.

Dan memilih untuk membaca buku saja daripada melihat tiga dewa itu adu khodam.

Hingga terdengar teriakan, "MIKEY-KUN HENTIKAN!"Teriak lelaki berambut pirang dengan mata biru itu.

Emma kembali fokus ke arah situ, terlihat Mikey yang mulai memukul Takemichi.

Dan disaat itulha Emma berlari ke arah Mikey, walau tubuhnya di hentikan oleh Kokonoi.

"Tahan, Mikey sedang tidak terkendali, tunggu sampai ini selesai"Ujar Koko yang membuat Emma menatap nya horor.

'Sorry? apa tadi? kalau gak gw hentikan atuh keburu masuk RS lagi tu bocah!'Pikir Emma.

Dia pun mengigit tangan Koko dan langsung berlari menghentikan Mikey. "MIKEY BERHENTI!"Ucapnya sambil memegang tangan lelaki itu.

Lelaki itu menatap sang gadis dengan tatapan hampa tanpa kehidupan sama sekali. "Dengarkan aku, jangan lakukan sesuatu yang akan membuat mu menyesal!"

".."

"Mikey! ambil jaketmu, dan ayo kita pulang.. sudah cukup untuk hari ini"Ujarnya yang dituruti oleh lelaki itu.

Emma berjalan ke arah Takemichi, lalu berbisik pelan.

"Terima kasih, dan maaf"Ucap nya di kuping lelaki itu. Takemichi menatapnya bingung.

"Koko, tolong bawa Takemichi ke rumah sakit"Ujar Emma.

Akhirnya pertarungan itu berakhir dengan kemenangan kantou manji, Draken menatap Emma dengan tatapan sendu.

Emma yang melihat kehadiran salah satu husbunya yang berhasil ia selamat kan itu pun tersenyum. Tak lupa, ia juga melambai ke arah Draken.

"Selamat tinggal, Draken"Ujarnya sambil berjalan mengikuti Mikey.

I became Mikey's little sister!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang