Pada sebuah malam di hari Jum'at. Terlihat bayangan langkah kaki yang berjalan menuju sebuah kamar berwarna serba "Hijau" di lantai dua rumah tua tersebut
Bayangan kaki tersebut melangkah dengan terburu-buru menuju kamar tersebut dikarenakan human yang menghuni kamar tersebut terus merengek berkali-kali kepada pemilik bayangan kaki ini, dan semua orang didalam rumah ini sudah mulai 'hibernasi' di kamarnya masing-masing. Mangkanya human pemilik bayangan inilah yang masih terbangun walaupun jam sudah menunjukkan 23.15 dan juga terlihat human ini juga membawa sebuah koran dan secangkir kecil di kedua tangannya
Human ini kemudian mengetuk pintu untuk dibukakan oleh sang pemilik kamar itu
"Tok..tok... Thorn..?". Sahutnya pelan supaya tidak menganggu yang lain karena di lantai dua terdapat jejeran kelima kamar berukuran sama yang hanya dibedakan oleh warna sesuai pribadi masing-masing pemilik
"Masuk saja Kak, belum dikunci nih". Balas sang pemilik kamar yang merestui human ini untuk masuk kedalam kamar
"Hmm..". Responsnya dengan singkat dan berjalan pelan untuk masuk kedalam kamar
Keadaan didalam kamar serba hijau ini sudah rapi daripada beberapa saat pada Gempa memasuki kamar dan menegur pemilik kamar itu sampai hampir menangis, meskipun dia sangat menyanyangi adik polosnya
Dan human tersebut berjalan dan lalu duduk di pinggiran kasur dan menampilkan sosok Thorn yang habis memengang ponsel dan ditaruhnya di bawah bantalnya
"Thorn kamu belum tidur?". Tanyanya datar dan singkat
"Belum Kak Halilin". Jawabnya dengan jujur
Dan human tersebut memanglah sosok Halilintar, tetapi bedanya ia terlihat lebih menawan dari pada penampilannya jika siang hari. Kulit putih nan mulus di tangan dan kakinya sungguh terlihat dan membuat Thorn ternganga karenanya, walaupun kulitnya juga berwarna demikian. Tetapi kulit putih muluz saudara yang lain memang lebih baik daripada milik sendiri dan rasanya ingin dicubit saja
Sadar jika Thorn dari tadi memandangi kulit putih muluz yang terdapat beberapa helai rambut kecil di sekitaran tangan dan bawah hidungnya. Halilintar langsung memutar badannya menjadi menghadap pintu dan wajahnya sedikit memerah karena malu di lihatin seperti itu
Thorn yang merasa terciduk karena sikapnya juga menunduk sedikit sambil diam-diam melihat sedikit penampakan kulit putih milik kakaknya itu
Halilintar juga merasa Thorn masih menatap kulitnya yang memang disengaja diperlihatkan daripada biasanya yang selalu ia tutupi dengan lengan baju yang cukup panjang karena ia sedang memakai piaya tidur dengan lengan pendek. Dan untungnya itu bukan Ices, jika human itu. Kemungkinan besar rahasia akan "Keputihan" dirinya bisa anjlok didepan saudaranya yang lain
"Sudahlah Thorn, jangan menatap diriku lagi. Aku datang kemari untuk membacakan sesutu untuk kamu sebelum tidur, bukan untuk yang lainnya". Ucap Halilintar dengan datarnya dan sesekali kedua matanya berusaha melirik sikap Thorn yang ada di belakangnya
"Hmm, iya, iya. Kak Halilin, ayo kemari duduk dulu, jangan berpikiran yang tidak-tidak. Karena aku juga memilikinya". Balasnya kemudian dengan lantang
"Oke Thorn". Jawab Halilintar dan ia kembali memutar tubuhnya mengarah ke Thorn dan ia kemudian tertawa kecil setelah melihat reaksi wajah Thorn yang tiba-tiba saja memerah
"Kak Halilin, shut up your mouth!". Tegasnya kepada Halilintar supaya Kakaknya itu diam dan melakukan keinginannya karena ia sudah tidak kuat lagi untuk segera tidur
"Yes, my brotherku yang poloz". Jawabnya kemudian dan langsung bersiap membuka korannya
"Kak Halilin......". Lantang Thorn dengan sedikit berteriak
"Eh, eh... Thorn... ini sudah tengah malam, jangan membuat yang lain terbangun apalagi Gemm. Nanti dia mengamuk lagi!". Sahutnya kemudian
"Hehehe... Baik Kak Halilin". Akhir perkataannya kemudian dan segera mendengarkan cerita yang menurutnya terdengar asing dan baru ketika sampai didalam kedua telinganya
Cerita diatas hanyalah lanjutan dari cuplikan Trailer singkat pada bagian "Halilintar akan ditangkap Part Kesatu"
Lanjut memasuki yang kedua
Pada pagi hari, sekitaran jam 05.15 terlihat Gempa yang sedang membantu Tok aba untuk bersiap-siap membuka Kedai Kokotiam mereka yang juga dibantu oleh Ochobot namun mereka berdua terheran-heran dengab prilaku Ochobot yang sejak bangun tidur di kamarnya Tok aba sampai ingin keluar rumah hanya senyam-senyum tidak jelas
"Ochobot, kau sehat keh?". Tanya Gempa penasaran dan khawatir dengan Robot kesanyangannya tersebut
"Aku tak papa, tapi aku hanya senang je". Jawabnya dengan enteng dan membuat Gempa memasang wajah galak kepadanya
"Baik, aku akan menceritakannya pas di kedai saja". Jujur Ochobot kemudian karena ia malas ditanyain semacam tu
"Ok". Sahut Gempa dengan tangan membentuk menyerupai seperti ucapan tereebut
.
.
.
.
.
.
.
.
Jam di kedai sudah menunjukkan angka 05.45, namun belum terlihat sosok calon pembeli yang datang. Dan ini digunakan Gempa untuk menagih "Rahasia" Ochobot tersebut dan mendengarnya sampai membuatnya senyam-senyum sendiri30 minit setelahnya
Untungnya tidak lama setelah mendengarkan curhatan Ochobot yang membuatnya tersenyum beberapa kali, datang ketujuh orang ke kedai termasuk ketiga saudara "Kembar" Gempa sendiri yaitu Halilintar, Ices dan Topan, sedangkan sisanya didalam rumah termasuk Solar yang masih berusaha bereksperimen kembali meskipun sudah beberapa kali gagal
Dan juga beberapa orang kembali berdatangan dengan maksud untuk sarapan pagi dan menikmati secangkir hangat dari coklat manis Kokotiam. Kedai ini bertambah ramai, karena Ices dan Topan menambahkan menu makanan yang mereka masak sendiri
Disaat semua pembeli yang mengunjungi tempat itu sedang menyantap pesanannya masing-masing. Terlihat Tok aba, gempa dan Topan sedang duduk memutari meja bundar untuk berdiskusi sesuatu hal
"Nah, Gempa. Ceritakan kenapa Saudara hijaumu bisa menghilang pas waktu liburan di pantai beberapa minggu sebelumnya?". Tanya Tok aba kepada cucu "Rajin"nya ini
"Owh, tentang itu Tok. Jadinya begini nih.....". Lanjut Gempa yang berusaha menjelaskan kejadian tersebut seingatnya yang ia bisa dan menatap Tok aba yang mulai serius dan menatapnya juga
Tak lama kemudian...
"Owh.., macam tu rupanya. Atok kira kalian semwua sengaja meninggalkannya, ternyata ulah alien lagi?". Ucapnya sambil tercengang dan membuatnya menganga tanpa sadar
"Iya Tok, macam tu je dan sampai-sampai Thorn menangis dibuatnya..". Lanjut Gempa kemudian
"APA SAL KAU SEBUT NAMAKU KAK GEMGEM?". Teriak Thorn setelah mendengar ucapan akhir Kakaknya
"Bukan apa-apa Thorn". Elak Gempa dan bersembunyi di belakang tubuh Tok aba yang cukup kurus karena usianya
"Tok Aba...., kak Gem nich...". Sambung teriaknya lagi
"Thorn hentikan...". Jerit Tok aba setelah terkena sedikit pukulan dari Thorn yang salah paham.
Sesi Tanya Jawab "Part Two"
1. Apakah Pembukaan Bagian "New Part" kali ini memuaskankah?
2. Apakah Uthurlovers sekalian menginginkan cerita ini di update lebih dari 3 hari atau 7 hari?
3. Dan apakah kalian menginginkan bagian setelah ini untuk membahas kepergian Solar ke Kuala Lumpur atau Lanjutan bagian Landak Ungu yang Part Kedua dahulu?
Serta untuk bagian Trailer singkat tidak ada di setiap bagian ini, dengan begitu kalian harus membaca bagian tersebut pada akhir halaman sebelumnya untuk mengenai bagian berikutnya.
Authur selalu mohon maaf jika waktu update cerita ini terlalu lama dari yang sudah dijanjikan karena di kehidupan yang asli, Authur harus menghadapi berbagai hal yang bernama Ujian untuk lulus dari Sma dan terima kesih banyak dan selalu salam damai dan sehat untuk kita semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Bad Experience Boboiboy Brothers "Slow Update"
Fantasy"Halilintar? kemana si daun or Thorny?" "Entahlah, apa jangan-jangan dia ilang?" "Semoga aja Begitu" Mohon diperhatikan!!. Untuk beberapa bagian di cerita ini akan ada adegan yang berbau dewasa dan Authur sangat mengharapkan untuk yang berusia diba...