Landak Ungu dan Emosi Kesiangan (Part Kesatu)

69 8 3
                                    

Setelah Tok Aba menyambut beberapa tamu termasuk guru para Elemental yang sudah berdatangan, lalu kemudian Tok Aba duduk di sebelah Pak Cik Kumar yang sedari tadi menunggunya

"Akhirnya selesai, fyuh"-ucap Tok aba sambil duduk dan memperhatikan Tamu-tamu tersebut, kemudian berbincang pelan dengan Kumar

Di Lain sisi di rumah yang sama

Gempa dan Thorn masih menjalankan hukuman mereka berdua. Terlihat Thorn dan Gempa sedang berusaha keras untuk memasak besar karena ini adalah peringatan acara kafe Kokotiam mereka, acara ini seharusnya diselenggarakan pada dua hari yang lalu

Karena ada sesuatu hal, maka di tunda dan hari ini adalah hari yang tepat karena bertepatan dengan dua orang yang dihukum. Jadinya Tok aba bisa mengajak semua tamunya berkeliling sekitaran Kedai Kokotiam untuk memamerkan daftar menu baru yang akan disajikan kedepannya dan sekaligus memberi tahu pelayan baru selain Ochobot

Gempa terlihat sedang membersihkan kloset toilet dengan sikat khusus wc dan wajahnya murung dengan menahan emosinya karena hampir meledak pada saat Tok aba menyebutnya tidak becus mendidik Thorn. Kenapa Gempa yang disalahkan?, karena ia anak yang paling perhatian kepada Thorn dan membuat yang lain merasa iri terhadapnya

Dan Thorn juga terlihat sedang mencuci piring dan gelas di sebuah wastafel di dalam toilet yang sama sekaligus ia bisa mendengar suara keset yang menyentuh dinding kloset meskipun tanpa melihatnya. Itu membuat merasa sangat bersalah, karena Gemgem membantunya.

Thorn kembali melakukan aktivitas mencuci piring-gelasnya, jika sudah selesai ia akan menaruhnya di tempatnya masing-masing sesuai arahan dari Tok aba. Ini adalah pertama kalinya ia melakukan dalam hidupnya dan sekaligus ini merupakan sejarah pertama ia turut ikut membantu pekerjaan rumah.

Padahal sehari-harinya hanya membuat rusuh yang lain. Dan ia menjadi langganan omelan Tok aba, Gempa dan Halilin, walaupun begitu ia tetap tidak mengerti bagaimana caranya untuk merubah sifat kekanak-kanakannya dengan cepat

Pikirannya itu membuatnya sesekali menangis haru, dan ia juga cemburu terhadap Gempa karena selalu di pentingkan oleh Tok aba walauoun pada kenyataannya ia lah yang sangat di manjakan di dalan rumah itu

Dan kemurungan Thorn berakhir setelah Blazer yang sedang membawa gelas kotor kearahnya dan langsung menghapus tetesan air mata "Iri dan bersalah" dengan cepat

"Thorn, ni aku bawa alat-alat makan yang kotor lagi?" tegas Blazer sambil wajah menghadap ke mata Thorn yang masih berkaca-kaca

"I..i.yaa... Ka..k Blaz...er." jawabnya dengan sedikit terisak, meskipun nangisnya sebentar. Membuatnya malas berkata

Mendengar itu membuat Blazer segera berjongkok kearah Thorn yang membelakanginya di sudut kanan sana dan mendekatinya

"Thorn?, kamu marah sama Tok aba ya?" ujar Blazer ingin tahu sesuatu, namun ia menggigit bibir bawahnya pada saat ingin berbicara lagi

Dengan susah payah, Thorn berusaha mencari kalimat pendek yang bisa di mengerti oleh kakak "Api"nya itu

"Ti..dak. Aku ti..d.ak m.ara..h k.e T.ok.. a.ba.. ko..k" jawab Thorn sambil berusaha menormalkan omongannya yang masih agak terputus-putus

Mendengar itu juga, membuat Blazer langsung mengerti dengan mengangguk pelan dan langsung berbicara lagi

"Owh aku tau Thorn perasaanmu, tapi menurutku kau tidak selalu bersalah dalam beberapa kegaduhan ini" sahutnya seperti memberi nasehat, karena sikapnya tidak ada bedanya dengan si Thorn

"Ya ku..rasa. jug..a begi..tu Kak." ujarnya lagi dengan wajah yang sudah kembali fresh kembali dan ia segera berbalik menghadap Blazer dengan gesit

Tanpa aba-aba, Blazer langsung memeluknya sampai menghapus sisa-sisa tangisan Thorn yang masih tertinggal sambil mengatakan sesuatu

I Get Bad Experience Boboiboy Brothers "Slow Update"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang