4. Flash Back

2.6K 137 3
                                    

"Lo tau gak Sel?"

"Nggak.."

"Gua belum ngasih tau nj*ng," kesal Ayu memukul bahu Selli lumayan keras.

"Makanya kalo ngomong jangan setengah-setengah," jawab Selli sambil memegangi bahunya yang lumayan panas setelah mendapat geplakan temannya.

"Ck... Lo tau Kak Genta nggak?"

"Iya, kenapa emang?"

"Kayaknya dia suka sama lo deh. Kalo diliat-liat tiap hari, dia ke kelas kita sambil terus liatin lo tuh," kata Ayu sambil melirik ke arah orang yang ia bicarakan yang kini tengah mengobrol dengan anak-anak kelasnya.

Selli mengikuti arah pandang Ayu ke Genta yang tengah duduk dimeja salah satu siswa bersama anak-anak kelasnya. Jika diperhatikan memang Genta selalu menatap ke arahnya jika ada dikelas mereka, tapi Selli tak pernah berpikir macam-macam. Ia kira Genta hanya tak sengaja melihat ke arahnya, lagipula lebih banyak wanita cantik yang mau dengannya daripada dirinya.

Selli langsung mengalihkan perhatiannya ke arah lain saat Genta menoleh ke arahnya yang juga tengah melihat ke arahnya. Tanpa Selli ketahui, Genta tersenyum tipis saat dirinya mengalihkan perhatian dengan cepat seolah menghindari tatapannya.

Pulang sekolah Selli dihadang oleh Genta yang tiba-tiba berdiri dihadapannya dan menghalangi jalannya. Semua perhatian kini tertuju ke arah mereka, sedangkan Selli sudah sangat malu karena Kakak kelasnya itu tak segera menyingkir.

"Kak tolong awas," cicit pelan Selli mendongakkan kepalanya menatap Genta yang lebih tinggi darinya.

Tiba-tiba Genta berjongkok membuat semua orang bersorak, lain dengan Selli yang merasa ketakutan.

"Aku udah suka sama kamu semenjak kamu jadi siswi disekolah ini," jujur Genta menjede ucapannya.

"Sellion Juvella, bolehkah aku berharap jika kau bisa membalas perasaanku ini," lanjutnya sambil memberikan bunga dan coklat yang sebelumnya dibawa oleh teman disampingnya.

"Maaf."

Keadaan langsung hening saat Selli mengeluarkan jawabannya yang menggantung. Sedangkan Genta? Pria itu langsung berdiri lalu menatap dalam Selli.

"Aku gak suka sama Kakak, dan untuk saat ini aku lagi gak mau pacaran."

Setelah mengatakannya, Selli melewati tubuh Genta begitu saja. Meninggalkan pria yang mematung tak percaya. Setelah dua tahun memendam rasa dan memberikan perhatian dari jauh, apakah ini akhirnya? Kenapa rasanya semua ini tak adil? Apa yang Genta tak miliki hingga Adik kelasnya itu berani menolaknya yang sering mengabaikan perhatian wanita-wanita yang terus mengejarnya.

Merasa kesal Genta langsung menuju ke parkiran lalu mengendari motornya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk menyusul Selli yang belum terlalu jauh dari sekolah.

Genta menghadang motor Ayu yang tengah membonceng Selli. Pria itu turun dari motornya lalu berjalan ke arah Selli sebelum menarik paksa tangannya agar mau ikut dengannya.

"Kak berhenti!! Kak Genta!!" pekik Selli berusaha melawan.

PLAK...
Kepala Selli tertoleh ke samping setelah mendapatkan tamparan dari Genta yang langsung membuat pipinya memar.

"Lo, Pergi sekarang!!" tajam Genta menatap Ayu yang hanya bisa mengangguk. Gadis itu kembali menjalankan motornya setelah menggumamkan kata maaf pada Selli yang menggeleng dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Kakak mau apa? Tolong Kak izinin aku pergi," mohon Selli menatap Genta yang hanya menatapnya datar.

"Kamu harus dihukum sayang," bisik Genta yang masih setia memegang erat tangan Selli yang sudah memar kebiruan.

Untuk kedua Kalinya [Unpublish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang