Ushijima , Oikawa
Sat, 05 february
"Errmmghhhh."ENTAH BADAK CULA berapa atau beruang madu jenis apa yang kini tengah menimpa tubuhnya, karena Oikawa merasa tubuhnya ditimpa dan direngkuh oleh sesuatu yang besar dan rasanya gerah. Tidak nyaman.
Padahal ia kini sedang berada di salah satu butik ternama dikota, memilah—milah pakaian, membaca majalah model dan sedang didandani oleh salah satu makeup artist.
Namun rasa sesak dan gerah membuatnya tidak dapat menikmati mimpinya. Sungguh!!!
"Tooru, kenapa wajahmu begitu?" Sosok tinggi dengan wajah menawan menghampirinya dari belakang, pantulan dirinya sempurna dicermin. "Guren, kenapa kau kemari?"
Guren tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya genit, "Ingin mengajakmu makan malam sehabis sesi pemotretan selesai, bagaimana menurutmu?" Jangan ditanya, Oikawa ingin sekali menjerit saat ini juga.
Kapan lagi bisa makan malam dengan super model kelas dunia seperti Guren Ichinose, jelas Oikawa tidak akan melewati kesempatan emas ini. Namun lagi—lagi wajahnya memancarkan raut tidak nyamannya, dan itu membuat Guren salah paham.
"Oh kau tidak mau ya?" Dan Oikawa menggeleng, maksud ingin menyangkalnya tetapi Guren salah sangka lagi. "Ah begitu, maaf sudah mengganggumu... aku permisi."
Oikawa menggeram dalam hati dan bertekat bahwa dia akan memukuli siapapun yang mengganggu mimpinya dikehidupan nyata sana, lihat saja!
"Errmmggghhhh!" Oikawa membuka matanya sedetik kemudian, terduduk setelah berhasil menyingkirkan lengan besar yang menimpa perutnya sejak tadi. Keringat nampak bercucuran dari pelipisnya.
Dan maniknya langsung terpaku pada kaca besar yang langsung memantul kearahnya, ada begitu banyak tanda kemerahan disekujur tubuhnya dan itu membuat jarinya tanpa sadar menyentuhnya.
Sesuatu yang menyilaukan berkelip cantik dari jari manisnya, benda itu melingkar dan terlihat mirip dengan benda lainnya yang serupa dan sedang melingkar juga di jari manis seseorang.
Seseorang yang masih terpejam percis disampingnya, menghadapnya yang tetap terduduk. "Ahh aku sudah menikah?" Pertanyaan itu dijawab dengan foto dengan bingkai raksasa yang menempel di dinding sebelah cermin.
Oikawa meringis sesaat, "Bagaimana bisa aku melupakannya."
"Huaaaaa owekkk owekkk!!!"
Suara tangisan bayi membuat Ushijima terbangun begitu saja dan tangannya meraih tangan Oikawa lalu menciumnya, "Kau sudah bangun Tooru? Kenapa tidak membangunkanku?"Oikawa terkesiap, "Wakatoshi.." lirihnya.
"Hm?"
"Maafkan aku."
"Ada apa?" Ushijima mengecup pelan bibir Oikawa, morning kiss."Aku ingin memukuli mu tadi, tetapi tidak akan kulakukan sekarang."
"Kenapa?" Tanya Ushi dengan wajah datar.
"Kenapa katamu? Jelas aku tidak akan melakukannya, jika aku tau kalau itu kamu." Oikawa tak habis pikir."Huwaaaa, owekkk owekkk owekkk!!" Ushijima bangkit dan mengacak rambut Oikawa pelan, berjalan mengambil robe-nya dan langsung memakainya.
"Kau mandilah dulu, kita bicarakan nanti. Aku akan mengurus si kembar, love you." Ushi berjalan ke pintu dan Oikawa membalas dengan "Love you more." Sebelum pintu tertutup dan ia sendirian dikamar.
E N D
KAMU SEDANG MEMBACA
🌬🎈𝗕𝗔𝗟𝗢𝗡 𝗨𝗗𝗔𝗥𝗔 // 🚀
Fanfiction[ HAIKYUU !! ] ⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓ Just Drabble , just read me won't you? Warning : - All character milik Haruichi Furudate - BxB / Slash / Yaoi / Gay / Sesama Jenis - Haikyuu Ship Only - Homophobic puter arah dan jangan balik lagi ⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓⎓...