03. Perang Lidah

719 37 0
                                    

Daichi , Sugawara
Sun, 06 February

DI SIANG HARI yang panas, Sugawara duduk bersama Daichi di kursi panjang dengan senderan kepala dan payung besar warna—warni yang menjadi pelindung kepala dari teriknya sinar matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



DI SIANG HARI yang panas, Sugawara duduk bersama Daichi di kursi panjang dengan senderan kepala dan payung besar warna—warni yang menjadi pelindung kepala dari teriknya sinar matahari.

Mereka sedang berada di pantai, menikmati hari libur terakhir sebelum bergelung dengan bertumpuk—tumpuk kertas layaknya pekerja kantoran pada umumnya.

Sugawara menjilati eskrim gagang ditangan dengan rakus. Daichi melihatnya dan menyadari sesuatu, "Wah Suga, ternyata lidahmu panjang juga ya." Ungkapnya tanpa sadar.

Sugawara sontak berhenti dengan posisi masih menjulurkan lidahnya, "Tuhkan..." Daichi memutar tubuhnya, menurunkan kaki duduk menghadap Sugawara yang juga melakukan hal tersebut.

Memperhatikan lidah Suga dengan sungguh—sungguh, "Yah kenapa kau tarik?" Eluhnya begitu Suga memasukkan kembali lidahnya kedalam mulut. "Hah... benarkah sepanjang itu?" Daichi mengangguk singkat.

"Coba gantian keluarkan lidahmu." Daichi sontak menjulurkan lidahnya didepan Suga, dan gantian Suga yang mulai memperhatikannya dengan seksama. "Punyamu juga panjang Daichi." Kedua alisnya tertaut, "tapi kira–kira panjangan milikmu atau milikku ya???"

Daichi memasukkan kembali lidahnya lantas berujar, "haruskah kita mengukurnya?" Suga nampak menimang—nimang sebelum mengangguk dengan senyum manis.

"Eehh tapi kita tidak membawa penggaris, dan aku yakin sekali disini tidak akan ada yang membawanya." Sanggah Suga setelahnya, Daichi yang gantian melempar senyum enggan. "Mungkin kita bisa coba ukur pakai cara lain? Kau punya ide Suga?"

"Hmmm apaya..."

Mereka saling pandang sebentar kemudian Suga menjentikkan jari, "Ada ada, mau coba?" Daichi setuju.

"Oke sekarang julurkan lagi lidahmu, sepanjang mungkin ya!" Daichi mulai melakukannya, dan Suga juga bersiap menjulurkan lidahnya.

"Eeeehhhhllllhhhhhhh!"

"Eeeehhhhllllhhhh!"

Setelah kedua lidah saling menjulur dan keduanya juga berusaha untuk saling memanjangkan lidahnya masing—masing, tanpa sadar wajah mereka semakin dekat...dekat... dan dekat... hingga deru nafas saling menyapa dan lidah itu hampir ikut menempel jika saja...

Tes! Tes!

"Ah dingin!" Suga sontak memundurkan kepalanya sambil mengaduh karena pahanya terkena beberapa tetes es krim yang melumer.

Tes!

"Ahh es krimnya mencair." Eluh Daichi yang juga kena tetesan es krim di bagian kakinya.

E N D

🌬🎈𝗕𝗔𝗟𝗢𝗡 𝗨𝗗𝗔𝗥𝗔 // 🚀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang