Hari ini, tepatnya hari berlangsungnya pernikahan seorang CEO terkenal siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook yang menikah dengan seorang gadis bernama Lalisa Manoban.
Pernikahan yang di gelar sangat tertutup. Hanya keluarga dan orang-orang penting saja yang di undang.
Walau di adakan dengan tetutup, dekorasi pernikahan ini sangatlah megah dan mewah dengan nuansa putih-putih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Lisa masih berada di ruang make up, dengan Rose yang selalu berada di sampingnya sejak semalam.
"Masih nggak nyangka gue kalau lo bakal married duluan Lis," kata Rose sendu memandang Lisa yang berada di depannya.
"Padahal dulu lo paling anti banget kalau ada orang yang ngajakin pacaran. Eh sekarang malah sol oud duluan," lanjut katanya.
Lisa memutar bola matanya malas. "Gue juga nggak pernah punya rencana buat nikah cepet kali. Kalau lo mau, lo aja nih yang nikah sama tuh orang. Gue ikhlas lahir batin."
Rose menempelkan tangannya di dagu, seolah sedang menimang-nimang tawaran Lisa tadi. "Boleh juga sih, secarakan si Jengkook-jengkook itu holkay. Jadi kalau gue nikah sama dia, gue nggak usah lagi deh susah-susah kerja. Tinggal di rumah, jalan-jalan ngabisin uangnya."
"Yang ada di otak lo emang isinya cuma uang ya, dasar mata duitan!!" seru Lisa menampol kepala Rose. "Lagian nama dia itu Jungkook Rose...bukan Jengkook."
Rose menggidikan bahunya acuh. "Suka-suka gue lah mau panggil dia apa."
"Terserah lo deh. Pusing gue, bentar lagi udah jadi istri orang aja."
Tok tok tokk
Suara ketokan pintu terdengar. Rose langsung membukakannya, melihat siapa itu.
"Permisi, acara akan segera di mulai. Pengantin wanita di mohon segera ke tempat," ucap seorang pekerja.
"Ah iya, bentar lagi selesai. Tunggu ya," jawab Rose memberitahu.
"Kalau begitu, saya permisi."
Rose kembali ke Lisa setelah menutup pintu kembali. "Udah mau di mulai tuh. Lo udah di tunggu di tempat."
Lisa berdiri dari duduknya. Memandang dirinya di depan cermin. Ia mengatur nafasnya, mencoba tersenyum ke arah cermin.
"Udah cantik Lis. Perfect," ucap Rosep seraya menggandeng Lisa keluar menuju tempat acara.
