Part 12

259 31 16
                                    

Joss menghela nafas berat, saat ini dia, Luke dan Gigie berdiri di depan kamar kedua orang tua Win. Mereka sudah memutuskan untuk memberitahu semuanya, Joss mengetuk pintu kamar hotel "Selamat malam tuan Jongcheveevat ada yang ingin kami bicarakan"

Bright menatap Joss, Luke dan Gigie dalam diam. Dia merasakan ada hal aneh, selama kunjungan mereka di Meksiko ini seperti ada yang disembunyikan oleh mereka. Dia menahan dirinya untuk tidak membunuh ketiga orang di depannya ini. 

"Kami minta maaf" kata Gigie dan mengeluarkan berkas yang memiliki stempel rumah sakit.

"Metawin Jongcheveevat usia 22 tahun adalah klien kami" kata Joss "Kami adalah agen swasta yang disewa Metawin untuk mengurusnya selama 6 bulan. Win memiliki penyakit yang cukup parah kalau tidak segera di tangani akan menyebabkan kematian"

"Win datang ke Meksiko sebagai Kavin dan kami dengan mudah mengurus semua administrasinya. Setelah menjalani operasi pertama hingga ketiga sepanjang itu dia koma" kata Luke "Koma selama 8 bulan, sebelum koma Metawin memperlakukan kami seperti manusia sederajat padahal dia adalah bos kami. Perlakuan baiknya yang membuat kami tetap mengurusnya meski sudah habis masa kontrak"

"8 bulan kemudian Win sadar dan tidak mengingat satu hal pun, kami berusaha mengembalikan ingatannya, memberikan penjelasan setiap hari hingga dia mulai mengingat siapa dirinya" Joss menunduk dalam tidak melihat wajah Mew ataupun Gulf "Saya sadar dia tidak bisa berkeliaran bebas dengan nama Metawin maka dari itu saya masukan dia ke dalam keluarga saya dan berusaha mengubur Metawin Jongcheveevat"

"Karena Win kami memutuskan untuk berhenti menjadi agen swasta dan bekerja disini, siapa sangka akan bertemu dengan keluarga Win" kata Luke dengan lemah. Dia merasa berat jika harus kehilangan Win tapi tempat Win bukan bersama mereka. 

"Setelah keluar dari rumah sakit Win melanjutkan kuliahnya ke Inggris menggunakan nama aslinya, dia memilih kuliah hybrid" jelas Gigie

"Kami sayang sekali sama Win dan merasa takut saat kalian datang, keluarga asli Win" kata Luke "Kami semua mendengar bagaimana tangisan Win malam itu, hari ketika dia datang ke hotel untuk memberikan surat pengajuan cutinya"

"Sekali lagi kami minta maaf atas ke egoisan kami" kata Joss

Gulf memeluk Joss "Terima kasih kamu tidak meninggalkan Win sendirian" Gulf memeluk Luke "Terima kasih kamu sayang sekali dengan Win" Gulf memeluk Gigie "Terima kasih telah menjaga Win selama kami tidak bisa menjaganya"

"Terima kasih" kata Mew "Boleh kami bertemu dengan Win ?"

"Win sudah pergi Pak" kata Luke

Kalimat Luke membuat ruangan itu terasa menegangkan, Mix baru saja akan mengeluarkan sumpah serapahnya. 

Ponsel Gigie berbunyi, dia ragu untuk mengangkat panggilan ini. Joss mengangguk pelan. Gigie menekan jawab dan menekan loudspeaker.

"Ini gak ada satupun yang khawatir sama adek ?"

Gigie tertawa "Kalau denger dari suara adek, adek sih udah sampai dengan selamat"

"Kakak tau aja, speaker dong adek mau kabarin kak Joss sama kak Luke juga"

"Udah adek"

"Kak Joss kak Luke adek udah sampe nih tapi adek masih di bandara"

Joss batuk sebentar "Udah ambil koper ?"

"Adek jaketnya jangan di buka ya tadi kakak cek Inggris agak dingin, nanti adek masuk angin"

"Apa nih suara serak serak banjir ? Kakak kangen aku sampe nangis ya ?" Tawa Metawin terdengar "Sayang sayang dintinggal adeknya bentar nangis cupcupcup"

Reverse Where stories live. Discover now