Part 11 "Welcome Home"

280 24 3
                                    

Langit cerah berawan dengan hembusan angin yang senjuk dan damai membuat siapa saja yang merasakannya akan ikut damai dan bebas, tapi tidak untuk Lumine yang saat ini sedang memikirkan sesuatu tentang rencanan kedepannya membuat hatinya kurang nyaman dan tanpa sadar Lumine dan Albedo akhirnya kembali ke Mondstadt lalu menuju Katedral untuk melaporkan misi mereka kepada Jean. Disaat mereka hendak memasuki lobby Katedral, mereka mendapati salah satu asisten Albedo berjalan menghampiri mereka.

"tu..tuan albedo, akhirnya anda kembali"

"sucrose ada apa?"

"begini tuan" kemudian Sucrose melirik ke arah lumine dan ia pun menyapanya

"ohh hai pasti anda lumine kan?" tanya sucrose.

"oh yaa saya lumine" jawab lumine sambil tersenyum.

"hi selamat datang di monstadt dan untung saja anda datang dengan tuan albedo" sucrose merasa lega karena jarang sekali ada orang yang bisa bawa Albedo kembali ke katendral selain lumine, Albedo yang merasa terganggu dengan sikap sucrose kemudian melipatkan kedua tangannya di depan dadanya dengan wajah yang serius.

"ehem.. sucrose"

"ehh iyaa tuan albedo?"

"jadi apa yang harus saya bantu?"

"oh ya hampir lupa maafkan saya tuaan!!" Albedo hanya bisa menghela nafas dengan tingkah sucrose apa lagi mengganggu momen berdua dengan kekasihnya lumine.

"cepat katakan, saya tidak punya waktu banyak" tegasnya.

"oh ya ya, mari ikut saya ke lab tuan"

"hah baiklah dan oh ya lumine, setelah kamu selesai dengan urusanmu diruangan jean ingat untuk tunggu aku kembali"

"baiklah" Albedo pun tersenyum dan memberikan kecupan hangat pada dahi Lumine sebagai tanda perpisahan yang sontak membuat wajah Lumine merah merona.

Lumine menatap punggung Albedo untuk beberapa waktu hingga dia tidak dapat melihat sosok kekasihnya itu dan segera melanjutkan jalannya menuju ruangan Jean.

Setelah berada di depan pintu ruangan Jean, Lumine mengetuk pintu pelan dan menunggu sahutan dari dalam mempersilahkan dia untuk masuk. Lumine membuka pintu secara perlahan dan tersenyum kearah Jean yang tengah duduk di meja kerjanya.

"Hi lumine, bagaimana kabarmu selama di Dragonspine?"

"cukup baik" jawabnya dengan wajah yang murung membuat jean agak cemas lalu menghampiri lumine

"ada apa lumine? Dari raut wajahmu seperti tidak baik-baik saja? Apakah kamu bertengkar dengan Albedo?"

"ehh tidak ko tidak, kami baik-baik saja sungguh hehe, hanya saja mungkin ini kali terakhirnya aku bertemu denganmu jean" Jean terkejut dengan apa yang ia dengar dan merasa bingung.

"maksud kamu? Apakah kamu mau pergi melanjutkan perjalananmu ?"

"Bisa dibilang seperti itu, lagi pula aku tidak bisa hanya tinggal diam di monstadt dan merepotkan orang banyak disini"

"Jangan bicara seperti itu lumine, mungkin ada sangkut pautnya dengan saudaramu tapi bisakah kamu memikirkannya kembali secara matang untuk tinggal di monstadt, aku jamin jika kamu tinggal di sini akan lebih baik lalu aku akan menanggung semua biaya hidupmu lumine"

"oh tidak tidak jangan seperti itu jean, tapi terima kasih sudah menawarkan dan juga..ehmm..Aku harus menemukan The Seven untuk bisa menemukan arti 'kebenaran akhir perjalananku' seperti yang dikatakan kakakku terakhir di dragonspine" saat mendengar itu jean merasa agak terkejut dan mungkin ini adalah salah satu cara supaya lumine bisa bertemu dengan kakaknya tapi ia juga tidak ingin kehilangan lumine sebaagai kesatria sekaligus temannya.

My Destiny {Albedo x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang