Part 2 "Journey"

387 36 6
                                    

Keesokan harinya . . .

Lumine terbangun disaat mendengar suara ketukan pintu yang kencang. Merasa agak terganggu dengan suaranya, ia beranjak bangun dari tempat tidurnya dan bergegas membukakan pintu.

"Ada apa yaa? " Tanyanya dengan wajah yang masih acak-acakan sambil mengusap matanya. Betapa terkejutnya Lumine, ternyata yang mengetuk tadi adalah Albedo yang sudah menunggu didepan pintunya.

"Aku tau kamu pasti belum bangun. Makanya aku datang dan-" Albedo pun melihat pakaian Lumine lalu mengalihkan wajahnya ke arah lain karena Lumine menggunakan baju piama yang tipis dan tampak jelas lekuk tubuh lumine yang putih.

"Ehem tolong kamu siap-siap, aku akan tunggu didepan" Lanjut Albedo sambil membalikan badannya.

Lumine yang sadar dengan sikap Albedo lalu membanting pintu kamarnya dengan wajah yang merah seperti tomat.

"Aduuh Lumine kamu bodoh banget Astaga!! Demi dewa barbatos, kenapa kamu bodoh banget depan dia malah pake baju ginian!!" teriak batin Lumine.

10 menit kemudian

"Ok aku sudah siap" Lumine yang menundukan kepalanya karena malu akan kejadian itu.

Albedo yang sudah lama menunggu di depan gerbang lalu melirik wajah lumine yang masih mengingat kejadian itu.

"tenang saja, aku tidak melihat apa-apa jadi santai saja" Albedo yang menahan malunya kalo diingat kejadian yang ia lihat tadi.

"Baik terima kasih" Lumine hanya mengangguk dan mengikuti Albedo di belakangnya. Dalam hatinya Lumine mencoba untuk tetap tenang dan melupakan kejadian itu.

"oh ya apa kamu bawa sweater tebal karena di Dragonspine, cuaca akan sangat dingin jika kamu hanya menggunakan baju tipis seperti itu"

"sudah aku siapkan"

"baiklah kita berangkat sekarang, karena ini sudah sangat terlambat"

"Maafkan aku, Albedo" Lumine menunduk dan merasa bersalah karena sudah terlambat di hari pertama misi pentingnya bersama Albedo

"Tidak masalah, kamu hanya belum terbiasa saja. Jadi tidak heran, maka dari itu jangan sampai diulangi lagi"

"Baik tuan Albedo"

"Panggil Albedo saja" sambil menghela nafas kasar

"iyaa Albedo"

Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh dan lama akhirnya kalian pun sampai di Dragonspine.

"Kamu mungkin baru pertama kali datang kesini bukan?" Tanya Albedo sambil membetulkan sarung tangannya.

"I-iya, ternyata lebih dingin dari yang aku kira" Jawab Lumine sambil menggesekkan kedua tangannya agar tetap hangat.

"Iya, biasanya aku kemari dengan tuan Diluc atau Klee yang memiliki vision Pyro"

"Klee? Kenapa kamu bawa klee kesini? Bukankah sangat berbahaya untuk dia datang kesini?" Lumine yang heran dengan Albedo kenapa dia bawa gadis kecil yang imut itu datang ke tempat yang sangat bahaya seperti Dragonspine.

"Percaya atau tidak, Klee adalah salah satu anggota The Knights of Favonius juga visionnya sangat berguna untuk menghangatkan tubuh" Jelas Albedo

"Oh begitu, Jadi apakah kita sudah sampai?"

"Tidak lama lagi kita akan segera sampai ditujuan akhir kita"

beberapa menit kemudian kalian pun akhirnya sampai di sebuah pondok kayu di atas puncak Dragonspine.

"kita sudah sampai ditempat penelitianku" Albedo hendak memasukan kunci pintu dan membukakannya.

"silakan masuk, anggap saja seperti rumah sendiri. Aku akan menyalakan perapian supaya kamu dan temanmu bisa menghangatkan diri di sofa"
Lanjut Albedo sambil membakar korek api untuk menyalakan perapian.

"Jadi kamu sering meneliti disini?"

"Iya, aku memang hanya sekali ke Mondtsatd karena urusan kerjaan dengan Jean dan lebih sering meneliti sendirian disini" jawab Albedo sambil menyiapkan teh hangat untuk Lumine dan paimon.

"apakah kamu tidak kesepian?"

"kesepian ya? Kenapa aku harus merasa seperti itu?"

"Iya mungkin, saja kalo kamu kesepian dan butuh bantuan aku bisa membantumu" Lumine pun memberikan senyumannya dan membuat Albedo salah tingkah.

*ehem* "sejauh ini, aku melakukan penelitian sendiri dan jika bukan karena Jean menyuruhmu mungkin akan selalu seperti ini, dan terlebih lagi-" Albedo memberikan secangkir gelas dan kue di meja tepat di depan Lumine.

"-Aku ingin tau alasanmu datang mencari Jean ada apa ?" Lanjut Albedo

"Ceritanya cukup panjang, awalnya aku dan kakaku Aether berpetualang bersama tapi suatu ketika God of Unknown datang dan menghadang kami. Kami pun bertarung dengan sekuat tenaga tapi suatu ketika God of Unknown mengeluarkan skillnya dan membuat kakak ku terjebak di dalam skillnya dan menghilang disitulah aku berusaha mencarinya, hingga aku sampai di mondtsatd dan kebetulan bertemu dengan Klee dia menyarankanku bertemu dengan Jean. Maka dari itu aku mencarinya untuk menemukan petunjuk mengenai Kakaku" Seketika air matanya seperti ingin keluar lalu Lumine menundukan kepalanya .

"Aku hanya ingin bertemu dengan kakakku itu saja maka dari itu.. ehh Albedo?" Lumine yang kaget karena Albedo tiba-tiba memeluk Lumine dengan hangat.

"Tidak apa-apa, kalo ingin menangis jangan ditahan" ucap Albedo yang sambil memeluk Lumine sambil mengusap-usap rambutnya.

Lumine pun menangis sekeras-kerasnya di pelukan Albedo, karena ia tau bahwa berat rasanya hidup sendiri apa lagi orang yang selalu ada disampingnya tiba-tiba menghilang.

Skip

"Apakah kamu sudah merasa tenang?"

"Sudah..*hiks*.. terima kasih Albedo" sambil mengusap-usap matanya

"Jika kamu mau, aku akan mendengarkan ceritamu biar kamu tenang, jangan dipendam sendirian" Sambil mengusap pipi Lumine yang lembut, membuat wajah lumine jadi merah karena malu.

"Astaga...Albedo...kenapa dia jadi begini?" Batin Lumine yang tiba-tiba teriak

"i-iya, thank you" Jawab lumine yang mulai tersipu malu dengan sikap Albedo.

"Ok kalo begitu, misi kita akan dimulai besok pagi. Untuk saat ini kamu istirahat saja, jika butuh sesuatu aku ada di ruang kerjaku" Sambil mengusap kepala Lumine, Albedo pun pergi dari ruangan tersebut.

My Destiny {Albedo x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang