Part 9 "The Master"

277 23 2
                                    

"Albedo, selesaikanlah tugas terakhirmu untuk mengetahui kebenaran di dunia ini, jika tugasmu sudah selesai kita akan bertemu kembali di khanrei'ahsambil mengusap rambut Albedo kemudian ia pergi meninggalkannya, albedo yang melihat gurunya pun berusaha meraihnya dan memanggilnya.

"Master!" Albedo terbangun dengan nafas yang berat, keringat telah mengalir deras membasahi wajahnya. Jantungnya berdegup begitu kencang, ia teringat akan kata-kata terakhir yang diucapkan oleh gurunya sebelum dia pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Albedo menyeka keringat di wajahnya sembari menarik nafas dan mengembuskannya beberapa kali sampai kecemasan yang ia rasakan hilang. Dia melirik ke samping dan menyadari jika Lumine tak ada lagi disisinya. Dengan keadaan panik, ia menyibak selimut yang menyelimuti tubuhnya dan segera beranjak pergi dari kamar tidur untuk mencari Lumine.

Disaat dia berjalan mendekati dapur, indra penciumannya menangkap aroma yang harum menyerbak dari arah dapurnya dan mendapati jika Lumine tengah membuatkan sarapan. Lalu ia pun menghampiri lumine yang tengah mengiris bahan untuk sarapan  dan kemudian ia melingkarkan tangannya dipinggang kekasihnya itu dan menyandarkan  kepalanya di bahunya.

"Ohh Albedo, bikin kaget aja"

"hmm"

"duduklah, sarapannya sebentar lagi selesai"

"Tidak mau"

"Aduh..sejak kapan ketua Alkemis ini manja seperti ini"

"Sejak bertemu denganmu" Albedo pun mengecup pipinya dan membuat wajah lumine merah tidak karuan.

"ughh tolonglah, lepaskan pelukannya lalu duduk ok" Lumine yang mulai merasa kesal sambil menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah kearah lain karena tingkah Albedo pagi ini membuat jantungnya berdegup kencang tidak karuan, Albedo pun melepaskan pelukannya lalu pergi duduk di meja makannya dan hanya bisa tertawa kecil melihat lumine yang salah tingkah didepannya.

Tidak lama kemudian sarapan pun siap, sepiring Woodland Dream dan secangkir tea adalah sarapan kesukaan Albedo. Ia agak terkejut karena dari awal Albedo tidak pernah memberitahu makanan kesukaannya.

"Apakah kamu suka ?" Lumine tersenyum melihat Albedo yang sedang melahap sarapan yang ia buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah kamu suka ?" Lumine tersenyum melihat Albedo yang sedang melahap sarapan yang ia buat.

"Hmm aku sangat suka, terima kasih lumine"

"hehehe sama-sama" Lumine tersenyum sambil menikmati sarapan pagi bersama dengan kekasihnya.

***********
Salju putih bagaikan kapas yang jatuh dari pandangan gadis bermata emas itu. Sambil menatap luar jendela pikirannya tidak pernah lepas dari kakaknya Aether yang saat ini ia pikirkan adalah sedang apa, dimana, dan bagaimana dia sekarang? Sesekali ia menghela nafasnya berat dan hatinya jadi tidak nyaman.

"Aether dimana kamu? Apakah segitunya kamu tidak ingin bertemu dengan adikmu ini? Rasanya aku ingin menghilang saja" batinnya terus berbicara sedih mengingat kakaknya saat ini seperti menghindar darinya, dalam lamunannya tiba-tiba teralihkan dengan sebuah tangan yang tiba-tiba memeluknya dari belakang dan sebuah kecupan manis dari Albedo yang membuatnya terkejut.

My Destiny {Albedo x Lumine}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang