Bagian kesembilan : Riki aneh

103 13 4
                                    

Aku mengecek handphoneku karena mendengar ada notif masuk, disana tertera

Pak Gio : Selamat sore anak-anak, ada pengumuman untuk besok kalian sekolah seperti biasa dan tidak menggunakan sistem fullday school. Terima kasih.

Baguslah. Fullday school tidak menghasilkan apa-apa. Aku benar kan? Mereka bilang fullday school tidak akan mendapatkan tugas rumah tapi nyatanya mereka tetap memberikan tugas rumah di balik kata "tugasnya dilanjutkan minggu depan" mendengar kata itu kita pasti akan melanjutkannya di rumah daripada di jam pelajaran, kan?

"Lo kerja?"

Aku langsung mematikan handphone lalu menoleh ke arah Sunoo.

"Iya, lagian cuma luka di tangan" jawabku sambil menampilkan smile bread.

"Coba liat luka lo."

Aku langsung melipat-lipat lengan hoodieku hingga siku. Setelah itu, tanganku langsung diraih Sunoo.

"Tapi kayaknya darahnya keluar lagi, apa gue salah liat?" gumam Sunoo sambil memperhatikan luka tanganku.

"Udah, gue gapapa kok. Lanjut kerja aja Noo" ucapku dan Sunoo langsung menurunkan tanganku.

"Ni anak bilang gapapa taunya kenapa-napa" omel Sunoo membuatku tertawa.

"Lo gatau aja si Riki paniknya kayak apa kemarin" ucap Sunoo lalu aku pun merubah ekspresiku.

"Kayak apa?"

"Dia meluk lo, hoodienya di pakein ke lo biar gak kedinginan katanya dan dia cuma pake baju kaos putih mana kemarin emang dingin banget. Dia bener-bener kacau liat lo luka, mana sampe berdarah-darah lagi pakaian lo" ucap Sunoo dan aku diam. Riki diam-diam khawatir denganku?

"Jadi, jaga diri lo cantik" ucap Sunoo sambil mengacak pelan rambutku sebelum pergi masuk ke dalam dapur.







***
Aku mengambil tasku lalu pergi keluar cafe. Diluar sudah ada Riki dan Sunoo yang sedang mengobrol.

"Udah" ucapku saat sudah ada di antara mereka.

"Yaudah, hati-hati dijalan ya. Inget, kalau ada apa-apa telpon gue Rik!" Ucap Sunoo dan Riki mengangguk.

"Bye kak!"
"Bye Sunoo!"

"Tumben lo jemput gue? Kenapa?" Tanyaku.

"Bosen dirumah."

Jawaban macam apa ini pemirsa?

"Mau mampir ke minimarket gak? Ada Bungeoppang loh" ucapku dan Riki mengangguk.

"Lo udah makan?" Tanya Riki.

"Belum, lo?"

"Belum juga, gimana kalo kita beli Ramyeon, Soda, sama Bungeoppang?" Ucap Riki excited.

"Call!"




***
Sesampainya di rumah kami langsung membuat Ramyeon. Kami membeli 2 bungkus saja. Setelah selesai, kami langsung duduk di ruang tamu dengan Ramyeon, Minuman Soda, dan Bungeoppang.

Kami memilih untuk menonton TV. Tenang, kita menonton drama bukan FTV.

"Besok kita pulang jam 12, lo udah tau?" Tanyaku.

Redup || Nishimura RikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang