1.awal dari segala nya

1.5K 109 23
                                    



Brughhhh



"Bangsat keluar lo dari kamar gue anjing,"ucap Deo lalu mendorong tubuh mungil aura ke lantai kamar Deo yang dingin.

"Tapi yo kata bunda gue tidur di kamar ini juga sama Lo,"

"Alah bangsat gak perduli gue keluar lo anjing,"

"Gue mohon yo jangan usir gue dari sini, gapapa gue tidur di sofa juga asal jangan usir gue, gue gak mau bunda mikir macem-macem kalo kita tidur di kamar yang kepisah," mohon Aura.

"Lo pikir gue peduli? cewe yang Lo panggil bunda itu bukan siapa-siapa di hidup gue!!,"

"DEO," sentak Aura mencoba berdiri dengan susah karna kaki nya terkena kaki kursi kayu saat di dorong Deo tadi.

"Dia bunda Lo, ibu kandung Lo yang ngelahirin Lo juga, gapapa Lo hina gue katain gue sepuas Lo tapi gue mohon jangan sekali-kali Lo kurang ngajar sama bunda, Lo pasti nyesel nanti karena udah gak hormat sama bunda Lo sendiri,"

"Cih gak akan pernah gue nyesel, apa kata Lo tadi hormat? gue rasa rasa hormat gue udah hilang saat dengan tega nya cewe itu milih hidup nya sendiri dari pada anak nya yang bahkan belum pernah ngeliat dunia,"

Minggu Pagi tadi pukul 08.00 Auralyta Hendrawan sudah resmi menjadi istri seorang Ardeogio Zylo Arnand, acaranya hanya di hadiri oleh orang terdekat saja itupun di rumah aura bukan hotel atau gedung mewah, bukan berarti keluarga mereka tidak mampu untuk menyelenggarakan acara yang mewah namun itu semua keinginan Deo, jika tidak Deo tidak ingin menikahi Aura. Pukul 16.00 mereka berdua pulang ke rumah Deo beserta kedua orang tua Deo.

Menikah muda? tidak ada sama sekali keinginan Deo untuk itu, mempunyai istri di usia muda  akan menyusahkan nya.

Bahkan mungkin ia tidak akan menikah jika bukan karna perjodohan ini.

Sedangkan untuk Aura sendiri ia sudah pasrah menerima apapun takdir tuhan untuk nya sebab ini adalah wasiat dari mama nya. Mama Aura mengidap kanker paru-paru dan 1 Minggu yang lalu mama nya pergi meninggalkan nya, kini yang ia punya hanya papa yang sama sekali tidak pernah perduli dengan nya.

"Sekarang Lo keluar dari kamar gue, gak usah pake bacot, keluar anjing," usir Deo kembali mendorong tubuh Aura.

"Oke gue keluar," Aura berjalan keluar kamar yang sebenarnya sudah bisa ia sebut kamar nya juga.

Cklekk

Betapa terkejut nya ia melihat seorang wanita cantik sedang menangis di depan pintu kamar Deo, orang itu adalah Maureen bunda Deo, yaa Maureen mendengar semua keributan tadi dari awal hingga akhir.

Fyi kamar Deo itu ngga kedap suara ya makanya Maureen bisa denger keributan di kamar tadi.

"Bb-undda  nangis?,"oke itu pertanyaan bodoh.

"Hikss...maafin bunda ya nak hiks karna bunda juga kamu jadi di usir begini," tangis Maureen di pelukan Aura.

"Ngga bunda bukan karna bunda, jangan nyalahin diri bunda kaya gitu aku gak suka ya,"

"Ngga nak ini salah bunda,rasanya sekarang waktu yang tepat buat bunda cerita semua nya ke kamu tentang keluarga kami," ucap Maureen menatap manik mata coklat teduh itu.

"Tentang keluarga bunda? memang kenapa?," tanya Aura dengan wajah bingung nya.

"Bunda mau cerita tentang masa lalu yang membuat Deo jadi begini," jelas Maureen.

Maureen menceritakan semua nya dari kenapa sifat kejam dan kasar Revan sebab ia membenci yang namanya wanita.

"Dulu sewaktu Deo baru usia 6 tahun bunda hamil adik Deo, Deo seneng banget denger kabar bunda hamil sampe peluk bunda dan cium-cium perut bunda Deo itu posessif banget bunda gak boleh ngapa-ngapain sama dia khehe,"Maureen terkekeh mengingat-ingat hal bahagia bersama putra nya dulu.

"Umur kandungan bunda sudah sembilan bulan, karna gak hati-hati bunda kepeleset di kamar mandi menyebabkan pendarahan, papa bawa bunda ke rumah sakit dan Deo juga ikut karna dulu di rumah ngga ada siapa-siapa, bunda jelas ngeliat raut wajah khawatir Deo dia sampe nangis, Deo peluk bunda cium perut bunda dan bilang sama calon adik nya"Ade yang kuat di dalem ya abang nunggu Ade di sini,bunda juga pasti kuat, bunda nya Abang kuat kan bunda" kamu tau Ra di situ hati bunda bertekad  berjuang sekuat tenaga  buat ngelahirin adik Deo,"

"Tapi saat bunda udah di tanganin sama dokter,dokter bilang cuma bisa menyelamatkan di antara bunda dan bayi nya di situ bunda milih buat berkorban buat anak bunda tapi papa egois dia mau bunda selalu ada di samping nya, bunda dalam keadaan kritis bahkan bunda juga gak sadarkan diri, entah dapet kabar dari siapa Deo berpikir kalo bunda milih hidup bunda kebanding adik nya," Maureen terdiam mengambil nafas menahan sesak yang menjalar di dada nya air mata nya bahkan sudah tumpah dari tadi.

"Udah jangan di lanjut aku gak suka bunda nangis," ucap Aura memeluk Maureen.

"Tap-tapi nak—,"

"Shuttt bunda di lanjut lain kali aja ya, Aura mohon,"

"Bunda seneng punya mantu kaya kamu,bukan mantu tapi anak  Putri cantik bunda," Aura tersenyum manis, rasanya bahagia mendapatkan seseorang yang menyayangi kita dengan tulus seseorang yang dapat mendukung dan menjadi tumpuan saat kita jatuh.

"Iyaa Aura anak bunda Maureen hehe,"


TBC.

Hayy ini cerita ketiga sebenernya,gabut aja si bikin nya hehe

Ini cerita ada yang baca gak si, sedih tau kalo ngga ada yang baca, terus kalo ada yang baca tapi gak vote sama komen ihh rasanya sedihhhh bgt gtuu bukan lebay tapi emang beneran prend huhu😭

Next?

Jangan lupa follow Instagram saya.

Rshilala_19

AURA |perjodohan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang