4.ketemu cogan

581 59 19
                                    

Hai guys how are you today??

Azekkk gimana cocok gak pake bahasa Inggris begitu?

Bahkan luka di tanganku tidak seberapa dengan rasa sakit saat aku di acuh kan oleh laki-laki yang menjadi cinta pertamaku

~Auralyta Hendrawan~

Happy Reading


"Awshhh sakit yo," ringis Aura menatap pergelangan tangan nya yang di cekal Deo.

"Diem anjing gak usah banyak bacot,"

Bruk

Aura terbanting ke lantai gudang yang kotor, entah apa yang ingin di lakukan setan ini pikir Aura.

Deo mengambil tali yang agak kotor karna terkena debu, ia mendekati Aura lalu berjongkok, mencengkram dagu Aura lalu mengelus-elus pelan pipi berisi milik Aura.

Brughhh

Deo mendorong dagu Aura hingga kepala nya menghantam meja di belakang nya, tangan Aura kini sudah di genggaman Deo langsung saja ia mengikat tangan kecil itu dengan kencang, sudah di pastikan pergelangan tangan gadis itu memerah.

"Kenapa lo gak nangis?" tanya Deo menatap tajam Aura.

Aura tersenyum manis membuat dada Deo  sedikit hmm hangat? ahh entah Deo tidak tau dan segera menepis segala yang berkecamuk di dalam dadanya.

"Pengen banget ya Lo gue nangis," ledek Aura lalu terkekeh pelan, "Udah biasa lagian juga" jawab Aura santai.

"Maksud Lo," agak nya Deo tidak paham ya padahal anak TK pun pasti tau maksud nya, maybe.

"Katanya pinter begitu aja gak paham, oon," cibir Aura.

"Lo ngatain gue?"

"Bacot yo, terserah aja Lo mau nyiksa gue atau ngga tapi kalo gue udah cape jangan larang gue pergi ya,"

"Tch, bahkan gue berharap Lo mati," sarkas nya.

"Heem gue juga pengen begitu kok tapi kata mama gue harus nyari pahala yang banyak dulu biar mama dan gue bisa di surga," ucap Aura menatap malas ke arah Deo.

Malas berlama-lama akhirnya Deo pergi dari gudang tanpa melepaskan ikatan di tangan Aura, Aura hanya bisa menghela nafas kasar ia sudah menduga akan begini ending nya.

"Ku kira bisa jadi pegangan ternyata malah semakin di jatuhkan," gumam nya pelan.

(´∩。• ᵕ •。∩')

"Hah gue gak habis pikir sama si deoanjing ya Ra," ujar Mega sambil terus mengolesi antiseptik di tangan Aura yang luka akibat ikatan Deo yang terlalu kencang.

"Ya gitu gue harus lebih sabar lagi ngadepin Deo, gue yakin Deo orang nya baik cuma gengsi dia aja yang gede,"

"Rasanya gue pengen bejek-bejek tuh si Deo," ucap Mega menggebu-gebu membuat Aura tergelak.

"Emang Lo berani?" tanya Aura terkekeh.

"Ya ngga si," ucap Mega pelan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Mendengar itu tawa Aura kian pecah, uhh ada-ada saja sahabatnya itu jangan kan melawan Deo, tadi saat di tatap tajam Deo saja ia sudah ingin menangis.

Mega masih terus mengolesi antiseptik itu dengan pelan hingga suara deheman di pintu UKS membuat kedua nya terbelalak kaget.

"D-de-deo," ucap kedua nya terbata.

Sejak kapan Deo di situ pikir Aura dan Mega. Jangan-jangan Deo mendengar ucapannya tadi, ouhh kalo sampe iya abis sudah riwayat Mega.

AURA |perjodohan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang