11.papa!

448 35 0
                                    

Happy Reading

Aku sayang papa!

~Auralyta Hendrawan~

***

"Bibi jangan bercanda deh," kata Aura pada orang di sebrang telphone.

'maaf non tapi bibi lagi ngga bercanda, tuan memang sedang sakit'

"Terus sekarang papa gimana? Udah minum obat kan?" tanya nya dengan nada khawatir.

'justru itu non tuan bahkan belum makan sama sekali dari kemarin sore'

"Astagfirullah papa," gumam Aura."yaudah bi nanti aku kesana, bibi coba bujuk papa dulu ya siapa tau mau makan."

'iya non bibi coba bujuk lagi'

"Makasih ya bi, kalo gitu aku tutup telphone nya ya,"

'iya non, wassalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam."

Dengan cepat Aura pergi ke kamar nya yang berada di sebelah kamar suaminya, mereka berdua memang belum satu kamar entah apa alasannya. Di kamar nya Aura mengambil tas kecil dan memasukan ponsel berserta uang dua ratus ribu ke dalam nya untuk berjaga-jaga, tak lupa Hoodie berwarna abu-abu bergambar kucing kesayangannya ia bawa untuk menghangatkan tubuh nya dari dingin nya malam.

Sesampainya bawah atau lebih tepatnya di ruang tamu apartemen Aura menghampiri Deo yang sedang memakan kripik pisang sambil menonton tv.

"Yo gue ke rumah papa ya," ujar Aura.

"Ouh iya iya," kata Deo tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Yaudah gue berangkat ya, jangan lupa makan," jawab nya.

"Ouh iyaa ya," Deo mengangguk pelan lalu tersadar dan seketika melotot.

Deo berlari tanpa memperdulikan kripik pisang yang berserakan di karpet sofa.

"Eh-eh mau kemana?"

"Lah kan gue bilang mau ke rumah papa gimana si," jawab Aura jengkel.

"G-gue anter," ujar Deo.

"Ngga usah," bantah Aura lalu ia berbalik badan ingin membuka pintu apartemen tapi di tahan oleh suami nya.

"Ck gue anter nanti Lo di culik om-om."

Aura tersenyum lalu mengangguk mengiyakan, Deo yang melihat itu juga tersenyum tapi hanya senyum tipis sampai-sampai jika di perhatikan bukan seperti senyuman tapi seringaian.

Deo naik ke atas mengambil Hoodie hitam serta celana jeans panjang nya.

Sementara di bawah Aura berdecak sebal ketika melihat kripik pisang itu terbuang sia-sia di karpet, gadis itu mengambil tempat sampah lalu memunguti nya sampai bersih.

"Lo ngapain?" tanya Deo ketika melihat istrinya beberapa bersusah payah mengambil sesuatu di bawah meja sofa.

Aura memutar kepala nya sedikit lalu berdecak, jika bukan karna ulah suami nya ia juga tidak akan repot-repot begini. Remahan kripik pisang yang jatuh ternyata masuk ke bawah sela-sela meja dan membuatnya harus berusaha sedikit membersihkannya.

"Pake nanya lagi Lo ya, Lo liat nih gara-gara Lo gue harus bersihin ini dulu. Ck gue tuh buru-buru Ardeogio," omelnya.

Deo meringis pelan sambil menggaruk kepala nya.

"Yaelah cuma gitu d-doang kok," ujar Deo.

"Apa? Lo bilang doang? Wah ngajak ribut lo yo." tangan nya mengepal lalu memukul-mukul pelan ke tangan satu nya seakan menakut-nakuti Deo, sedangkan cowok itu meneguk Saliva nya. Alarm bahaya, siaga satu....

AURA |perjodohan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang