6.trauma

668 60 5
                                    

Hai guysss balik lagi nihh

Please vote dan komen nya ya🥺


Maaf!!!

~Ardeogio Zylo Arnand~


"Ngga mau Yo,"tolak Aura mencoba melepaskan cekalan di tangan nya.

"Harus mau,"tekan Deo menatap tajam Aura,"pokonya harus mau uraa,"rengek Deo.

"Yo astagfirullah gue makin ngeri liat Lo begini suer,"ucap Aura serius.

Sejak kemarin perubahan Deo masih tetap sama, Aura kira Deo akan kembali seperti semula namun justru sifat manja nya kini justru makin menjadi-jadi.

Sejak kemarin pula Deo tidak mau jauh dari Aura bahkan Aura ke kamar mandi pun Deo sudah stay di depan pintu, entah setan apa yang merasuki tubuh setan itu, tapi Aura senang ia sedikit berharap juga kalo perubahan Deo akan tetap begitu, yakh Aura tidak ingin berharap lebih jadi ia hanya sedikit berharap saja.

"Udah ngapa yo biasanya juga kita berangkat sendiri-sendiri,"ujar Aura masih berusaha melepaskan cekalan di tangan nya,"aneh Lo akh,"sambung nya menatap Deo jengah.

Tapi Deo tetap lah Deo dengan segala sifat keras nya ia tetap kekeh mengajak Aura pergi ke sekolah bersama nya, ya Deo mengajak Aura pergi bersama dan hal itu yang membuat Aura sedikit ngeri, bukan ngeri seperti melihat hantu bukan, walaupun suami nya sendiri adalah salah satu spesies setan si, Aura hanya heran akan sifat Deo yang tiba-tiba berubah begini, bukan nya apa ya Aura hanya antisipasi kalo ini salah satu cara Deo untuk kembali menyiksa Aura.

Walaupun Aura tidak setiap hari mendapat kekerasan tapi tetap saja ada sedikit rasa takut, apa lagi trauma akan masa lalu nya membuat Aura tidak percaya dengan Deo yang tiba-tiba baik seperti ibu tiri Cinderella 😖

"Au–iya gue mau iya,"potong Aura ketika melihat Deo yang ingin kembali merengek.

Senyuman terbit di bibir Deo, ukhh rasanya Deo senang sekali sampai ingin terbang ke langit.

Lebay bet yo🙄

"Ayo,"ajak nya dengan semangat tak lupa senyuman itu masih menghiasi wajah tampan nya.

"Hm,"

Deo mengambil satu helm di kamar nya untuk Aura, lalu kembali dan memberikan nya pada gadis itu.

"Nih pake,"

"Iyaa,"jawab Aura singkat,"ck lama sini gue pakein,"

"Ngga ihh nanti aja di bawah,"tolak Aura menghentikan pergerakan tangan Deo yang ingin memakainya helm.

"Gapapa nanti tinggal berangkat aja,"akhirnya Aura hanya mengangguk lesu, tidak akan ada habis nya kalau berdebat dengan Deo yang ada mereka bisa telat.

"Tunggu gue ambil motor dulu,"

"Iyaa,"

Brum...brumm...

"Yok naik,"suruh Deo.

"Eh bentar,"Deo melepaskan jaket kebanggaan geng Hardex itu lalu mengikatkan nya di pinggang istri nya

AURA |perjodohan|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang